First Friend [Edited]

9.3K 301 4
                                    

[Edited]

Bagian 1

Hari Senin, MON(ster)DAY. Ya, hari paling buruk dalam seminggu. Setidaknya menurutku. Kenapa? Tentu saja karena aku harus berangkat sekolah setelah sehari sebelumnya bergelut di dunia yang aku sukai sepenuh hati dan aku nikmati seharian penuh. Apakah aku tidak menikmati hariku ketika hari-hari lain selain minggu? Tentu saja aku menikmatinya, tapi tidak jika aku di sekolah. Apa karena aku siswa yang bodoh dan malas, sehingga aku ogah-ogahan berangkat sekolah? Oh, kalian salah, aku siswa teladan di sekolah. Aku selalu mendapat tiga besar rangking paralel di sekolah. Jadi, aku bukan orang bodoh dan malas bukan?

Oh, ya sebelum aku memberi tahu alasan aku membenci hari Senin, aku akan memperkenalkan diri. Aku Annisa Anandiya Hardoyo, aku biasa dipanggil Nisa. Kalian merasa tidak asing dengan nama belakangku? Ya, aku adalah anak dari pebisnis dengan perusahaan terbesar no.2 di Indonesia. Tapi tidak ada yang tahu mengenai hal ini. Aku menyimpan rapat-rapat rahasia ini, karena aku ada perjanjian dengan ayahku. Aku menyembunyikannya dengan nama belakangku diganti dengan huruf depannya saja yaitu H. Jadi, Annisa Anandiya H. Ya, itulah aku.

Sebenarnya aku akan disekolahkan di luar negeri tapi aku tidak mau dengan alasan aku tidak nyaman dengan musim di sana. Ayahku tidak tanggung-tanggung menyekolahkanku di negara Ratu Elizabeth, Inggris. Dan aku pun membuat kesepakatan dengan ayah, kalau aku ingin sekolah di dalam negeri aku harus merahasiakan identitasku karena ayah tak mau terjadi apa-apa denganku yang disebabkan oleh saingan ayah dalam dunia bisnis. Ckck, dasar pebisnis segala cara halal untuk menjatuhkan lawannya. Tapi tidak dengan ayahku dia seorang pebisnis yang jujur dan lihatlah, beliau jadi pebisnis yang sukses seperti sekarang ini.

Oke, balik ke alasan mengapa aku benci hari Senin. Aku benci hari Senin karena siksaan dan bully-an akan gencar-gencarnya dilontarkan kepadaku. Dan dengan alasan yang tak logis, mereka beramai-ramai mem-bully-ku. Aku sampai heran, apa sih yang mereka dapatkan setelah mem-bully-ku habis-habisan? Aneh banget. Aku pernah bertanya kenapa mereka suka sekali melihatku menderita. Dan jawaban yang aku dapatkan sangat luar biasa saudara-saudara! Karena aku pantas mendapatkannya. Mereka bilang orang sepertiku pantas menjadi bahan olok-olok. Huh, mereka tidak tahu saja siapa aku sebenarnya. Kalau mereka tahu bisa dengan mudah aku meminta mereka keluar atau dikeluarkan dari sekolah. Tapi jika ada yang tahu aku ini siapa, dan menyebar ke seluruh sekolah, aku akan dikirim ke Inggris. Hell, no way.

"heh, bocah ingusan, cepat Shalat terus mandi, buruan ke sekolah, nanti Abang anter pake motor baru." seloroh bang Dhimas, abangku satu-satunya. Tunggu dulu, aku tadi bilang siapa?

"BANG DHIMAS!!" aku berteriak kegirangan dan menghambur ke pelukannya. Jangan bilang kalo aku alay ya. Ini efek rindu 10 bulan tak bertemu. Kakakku dikirim ayah ke negara paman Sam untuk melanjutkan sekolah setelah lulus SMA dan sekarang dia pulang untuk berlibur. Aku tahu dari mana? Tentu saja setiap akhir semester kakakku yang gantengnya mengalahkan Harry Styles tapi lebih hot Harry sih, he he. Akan pulang ke Indonesia.

"eh, eh masih bau iler juga main peluk-peluk aja! gak tahu apa kalo udah ganteng begini?" celetuknya. Aku melepaskan pelukanku dan tersenyum miring melihat bang Dhimas membenahi kemejanya yang kusut karna ulahku.

"oh, masih bau iler ya?" tanyaku sambil tersenyum miring. Dengan semangat 45, aku menciumi pipi dan jidat bang Dhimas dan menggosok-gosok pipiku ke pipi bang Dhimas.
"KYA!! Ana! udah abang bilang jangan pernah cium abang kalo kamu baru bangun tidur. Bau banget tahu gak. Abang harus mandi lagi nih gara-gara kamu! dasar adik durhaka." umpat bang Dhimas kesal karena ulahku. Sedangkan aku, hanya ber-haha-hihi ria sambil berjalan ke kamar mandi yang ada di kamarku dan mengambil air wudu. Ketika kembali ke kamar aku tidak melihat makhluk ganteng Allah yang jadi abang kesayanganku itu.

Am I a Nerd?Where stories live. Discover now