Kerja Kelompok [edited]

2.3K 175 0
                                    

Bagian 7

[edited]

Ketika Arthur bilang ingin membantuku mengerjakan tugas kelompok sejarah, dia bohong. Dia hanya menambah keadaan semakin runyam dengan adu mulut bersama salah satu teman Roy yang bernama Arya. Tapi, aku sedikit beruntung ada Arthur, karena aku tidak akan kikuk dan kesana kemari sendirian karena Roy dan teman-temannya tidak akan pernah peduli pada tugas ini. Mereka hanya terima jadi saja. Yah, bukan salah mereka juga sih, aku yang mengiginkannya. Tapi tetap saja.

Hari ini kami semua berkumpul untuk membahas tempat yang akan menjadi tujuan kami. Aku mengusulkan agar tepat sepulang sekolah saja kami berkumpul. Tapi ditolak Roy dan teman-temannya karena mereka ada ekstrakulikuler basket hari itu. Jadi kami putuskan akan berkumpul di café yang cocok untuk nongkrong anak SMA seperti kami—yang sayangnya jarang bahkan tak pernah kudatangi—tepat pukul 7 malam. Itulah kesepakatan kami. Aku tak masalah untuk keluar karena aku akan berada dibawah perlindungan. Meskipun mereka tak menganggapku ada tapi jika aku sakit atau terganggu akan berimbas juga pada tugas mereka bukan?

"nah, gimana kalian mau tempat yang mana? Monas, lubang buaya, atau kota tua?" Arthur berusaha menarik perhatian Roy dan teman-temannya yang malah sibuk menggoda salah seorang pelanggan perempuan di seberang meja kami.

Roy dan ketiga temannya menoleh menghadap kami. Roy, Arya, Rio dan Yudhi adalah 4 orang siswa yang disukai banyak siswi di sekolah. Ketika aku secara kebetulan sekelompok dengan mereka, aku akan khawatir jika ini akan membuatku mempunyai musuh selain 'mereka'. Dan aku akan meminta mereka untuk kukerjakan sendiri saja. Dan itu disetujui mereka tanpa berpikir panjang.

Roy Rahardian mempunyai wajah yang tampan dengan kesan sedikit badboy karena rambutnya yang menyentuh kerah dengan tindik telinga yang akan dikenakannya ketika diluar sekolah. Setahuku Roy adalah salah satu anak donatur di sekolah kami. Dan dengar-dengar dia adalah anak salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan otomotif terbesar di Indonesia.

Arya Wibowo adalah salah satu playboy yang terkenal di sekolah. Tidak satupun siswi yang luput dari godaannya. Dulu saat awal di ajak kelompok bersama mereka aku sedikit tertarik terhadap Arya karena dia selalu manis dan membelaku. Tapi setelah tahu dia seperti itu terhadap semua siswi aku kembali pada sikap datarku. Arya sebenarnya tidak setampan Roy, hanya saja senyum manis dan sepasang lesung pipi yang selalu nangkring di wajahnya itu membuat siapapun yang melihatnya akan susah untuk berpaling.

Rio Pangalila dan Yudhi Januardian. Entahlah mereka jarang dibicarakan secara terang-terangan. Namun yang aku dengar dari teman sekelasku mereka itu anak perwira. Dan mereka sudah bersahabat sejak dalam kandungan karena dekatnya orang tua mereka. Bahkan ada yang bergosip bahkan orang tua mereka suka bertukar pasangan. Ada-ada saja. Rio dan Yudhi juga tak kalah tampan dari Roy. Mereka seperti punya karisma tersendiri. Dan diantara mereka membuatku bertambah tidak tenang. Apalagi mereka berdua ini sangat jahil dan iseng.

"nis, tumben lo mau jalan bareng kita?" bukannya menjawab pertanyaan Arthur, Roy malah balik bertanya kepadaku. Aku jadi bingung mau jawab apa, karena aku tak tahu apa jawabannya.

"apa karena ada si bule ini?" Arya menimpali pertanyaan Roy dan tersenyum mengejek kearah Arthur membuatku bertambah bingung. Apakah begitu?

"ck.. jawab aja pertanyaan gue biar cepet kelar dan gue gak perlu lihat tampang kalian lagi." Arthur berkata dengan dingin.

"Ar, lo jangan gitu. Kalo lo musuhan sama mereka kita juga yang bakal susah. Lo jaga emosi lo, please?!" aku berbicara pelan kepada Arthur setelah bisa menguasai keterkejutanku atas perkataan Arthur yang dingin itu.

Am I a Nerd?Where stories live. Discover now