Depression

467 19 1
                                    

   Sudah 1 Minggu jisung tinggal di rumah renjun ia merasa ingin pulang kerumahnya karena ia ngak mau ayahnya kahwatir walaupun ia tahu ayahnya tidak akan peduli dengannya marah akan menganggap dirinya tidak pernah ada.

"Hyung aku mau hari ini izin pulang boleh? Aku takut appa aku kahwatir" jisung meminta izin ke renjun.

"Apa sekarang kamu salah minum obat? Kamu takut appa kamu kahwatir apa tidak salah?" Tanya renjun bingung

"Hyung.... aku juga tahu appa tidak akan kahwatir tapi aku kangen dengan kasur empuk di kamarku" jawab jisung

"Baiklah mau aku antar?

"Tidak usah hyung aku bisa pulang sendiri.

Yah.. jisung berbohong kepada renjun ia tidak pernah ada kasur empuk ia cuma tidur di atas kardus yang bisa membuat badan sakit, jisung melakukan itu tidak mau membuat temannya yang udah dia anggap sebagai kakaknya itu kahwatir.

Sesampainya jisung ia langsung disambut dengan ayahnya yang memasang wajah marah jisung sudah tahu dirinya akan di marah atau di hukum oleh ayahnya.

"KEMANA AJA KAMU?" teriak jaekyun kepada jisung

"Tinggal dirumah teman kerjakan tugas" jawab jisung dengan wajah takut

"Masuk kamar ayah dan lepas baju kamu hari ini kamu akan mendapatkan hukuman."

Jisung yang tidak mau ke kamar ayahnya tetapi ia tidak memiliki pilihan ia tetap harus ke kamar ayahnya.

Hari yang panjang jisung lewati sekarang punggungnya penuh dengan luka hasil pukulan ayahnya, itu sudah biasa bagi jisung ia sendiri yang memberikan obat kepada badanya tetapi sekarang ia di bantu oleh jeno.

"Biar hyung yang bantu kamu jangan melakukan semua hal sendiri ada hyung  yang bisa bantu kamu, apa kamu tahu hyung sudah memaafkan kamu hyung tidak benci kamu lagi."
Jawab jisung lembut.

Jisung yang mendengar hyung nya cuma diam aja ia tidak membalas omongan hyung nya.

Hingga pagi harinya jisung berangkat sekolah tetapi sekarang ia di antar oleh jeno yang tiba-tiba menawarkan tumpangan kepadanya.

Saat di kelas Mark dan semuanya menghampiri jisung mark yang memukul pelan punggung jisung yang langsung jisung merasa kesakitan mereka yang melihat reaksi jisung langsung membawa jisung ke toilet dan melepaskan pakaian jisung mereka terkejut dengan pemandangan di depan mereka.

"Jisung ah.. ada apa dengan badan kamu siapa yang melakukannya?" Tanya Jaemin kahwatir

"Tidak apa-apa cuma kemarin di hukum appa karena beberapa hari ngak pulang, aku sudah terbiasa dengan semua ini" jawab jisung yang tidak mau membuat teman-temannya kahwatir dengan kondisinya.

Saat sudah pulang sekolah

Saat sampai rumah jisung langsung ke dapur ambil piring buat makan saat sedang makan ia tiba piringnya diambil oleh orang yah itu adalah Jaekyun yang tidak suka orang yang membuat istrinya meninggal dapat makan makanan di rumah ini.

"Appa.. jisung lapar jisung boleh yah hari ini aja makan" jawab jisung sambil manahan lapar

"Berani sekali kamu makan apa kamu tidak ingin hari kamu menyebabkan ibu kamu meninggal?

"APPA, udah jangan membahas omma lagi jisung tahu penyebab omma meninggal itu karena aku jisung capek appa selalu membahas omma apa omma akan senang kalau appa seperti ini?" Jawab jisung yang udah capek dengan situasi ini

"Jangan pernah kamu memanggilnya omma dia bukan omma kamu kamu hanya orang yang tidak penting di dunia ini, kalau boleh aku memilih kamu yang meninggal bukan istri aku tahu kamu"

Jisung yang mendengar itu langsung sedih dengan jawaban sadis ayahnya jisung yang tidak pikir panjang langsung berlari ke kamarnya dan duduk di dekat mejanya, menulis surat buat Hyung ya.

  Jeno yang pulang dari pertandingan basket langsung menuju kamarnya buat mandi belum ia mandi ia melihat suara yang diletakan di atas mejanya ia langsung membukanya betapa kaget dia saat tahu isi surat tersebut ia langsung menelfon jisung tetapi ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno yang pulang dari pertandingan basket langsung menuju kamarnya buat mandi belum ia mandi ia melihat suara yang diletakan di atas mejanya ia langsung membukanya betapa kaget dia saat tahu isi surat tersebut ia langsung menelfon jisung tetapi telepon Jisung kena ia matikan jeno sangat kahwatir ia langsung kasih surat tersebut kepada ayahnya yah seperti biasa appa nya tidak peduli sama sekali...

Jeno memutuskan buat mencari jisung gimana pun caranya, tetapi tetap tidak membuahkan hasil sama sekali.

Hingga 2 bulan berlalu jisung pun pulang kerumahnya dengan keadaan yang mengawatirkan badan kurus wajah penuh luka, Jeno yang melihat itu langsung menghampiri adiknya dan langsung memeluk jisung.

"Kemana aja kamu, kenapa keadaan kamu seperti apa kamu tidak makan dengan teratur, apa ada yang memukul kamu?" Semua pertanyaan di keluar dari mulut Jeno tampa kasih jisung kesempatan untuk menjawab.

"Aku tidak apa-apa hyung jangan kahwatir, gimana dengan appa? Apa ia kahwatir sama aku apa dia ada cari aku? Jawab jisung dengan suara lemas.

"Tidak appa selalu keluar ia sama sekali tidak kahwatir" jawab Jeno ragu

Dan langsung dijawab senyuman kecil oleh jisung ia sudah tahu ayahnya tidak kahwatir dengan kondisinya.

"Hyung aku mau tidur dulu aku sangat ngantuk mau tidur" jawab jisung lemas

Iya, sini hyung bantu kamu ke kamar" jawab Jeno sambil memegang tangan jisung.

To be continue....

To be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jisung ingin diakui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang