Jisung yang dulu selalu tersenyum seketika menjadi anak yang pendiam dan jadi suka bolos sekolah dan nilainya turun semua yang menyebabkan ayahnya semakin membenci dirinya yang selalu memukul dirinya jisung juga tidak peduli lagi dengan kehidupannya ia merasa hampa dengan kenyataan kalau selama ini ia selalu sendiri main,ketawa sendiri seperti orang gila yah mungkin aku gila pikir jisung.
Di rumah sakit jisung tidak melakukan atau mendengarkan perkataan hyungnya ia cuma diam memandang keluar jendela ia tidak mau melakukan apapun, walaupun sudah waktunya makan dan di suapin jeno jisung tetap menolak makanan tersebut.
"Jisung ah.... kalau kamu begini terus badan kamu akan lemah dan kamu tidak akan bisa keluar dari rumah sakit ayo makan hyung mohon makan jangan kaya gini oky?" tanya Jeno yang berusaha menasehati adiknya
"Buat apa aku makan? Bukannya appa melarang aku buat makan? Gara" telah membuat omma meninggal? dan aku juga kehilangan teman" aku yang selalu menemani aku selama ini, yang selama ini aku main dan ketawa sendiri seperti orang gila" jawab jisung sambil memandang dengan tatapan kosong.
"Siapa yang bilang begitu? Jisung kalau kamu mau cepat sembuh ayo makan sesuap saja yh? lihat badan kamu semakin kurus jadi ayo makan
Jisung langsung menepis tangan hyungnya ia tidak peduli dengan ocehan hyung nya, dan ia kembali tidur tidak peduli dengan panggilan hyung maupun dokter dan suster.
Saat Jeno tidak ada di ruangan adiknya tanpa sepengetahuan jeno jisung kabur dari rumah sakit dan langsung pulang ke rumah buat bersama video game dirumahnya tanpa peduli dengan ayahnya yang duduk di sofa sambil melihat dirinya ia hanya fokus bersama game hingga tiba-tiba ada yang telfon jaekyun yah itulah adalah panggilan jeno yang mencari jisung ia pun nafas lega saat mengetahui adiknya ada di rumah.
Sesampainya di rumah jeno langsung menghampiri jisung mau gimana pun ia memanggil adiknya tidak ada jawaban ia hanya fokus ke gamenya hingga Jaekyun langsung menarik tangan jisung dan memukulnya begitu saja jeno yang melihat langsung menghentikan aksi ayahnya ia sangat benci semua yang sudah terjadi akhir² ini kenapa semua ini terjadi kepada keluarganya kenapa ia harus menanggung beban yang begitu besar sendiri? Dan kenapa tuhan memberikan dirinya cobaan yang begitu besar kepadanya? Pikirkan Jeno yang stres dengan semuanya.
Jeno pun menarik tangan jisung menunju kamarnya dan menyuruh adiknya untuk tidur ia tidak mau lagi ada masalah datang lagi ke keluarganya dan ia memarahi jisung habis-habisan ia sangat takut kehilangan adiknya ia sudah cukup kehilangan ibunya ia tidak mau ada yang meninggalkan nya lagi, dan saat ia sedang memarahi jisung ia melihat akspersi adiknya ia pun tersadar dan segera meminta maaf kepada jisung sambil memeluknya.
"Maafkan hyung tidak bermaksud untuk memarahi kamu apa kamu tahu saat hyung kembali ke kamar kanu dan melihat kamu tidak ada disana hyung sangat takut kamu akan melakukan hal nekat jadi hyung mencari kamu kesana kemari sampai ada dokter memberitahu hyung kalau kamu sudah pulang jadi jisung ah jangan melakukan ini lagi jangan menakuti hyung lagi oky?" Jawab Jeno panjang lebar ia benar" takut kehilangan adiknya.
Hingga hari demi hari di lewati begitu saja jisung menjadi sangat pendiam tidak pernah lagi tersenyum, Jeno yang melihat adiknya begitu pun berusaha menghibur adiknya dengan mengajak adiknya ke Singapura yang sangat adiknya suka tetapi tidak sesuai yang ia pikirkan jisung menolak ajakan tersebut, ia tidak peduli lagi dengan Singapura"
"Hyung apa hyung boleh antar aku ke suatu tempat?" Tanya jisung tiba-tiba ke Jeno
"Boleh kamu mau kemana? Biar hyung antar kamu keliling" jawab Jeno yang merasa senang dengan ajakan adiknya.
"Ke pantai yang dulu pernah aku ceritakan ke hyung
"Boleh kenapa tiba-tiba mau ke pantai?" Tanya Jeno penasaran
Kangen pantai aja"
Tidak butuh basa basi jeno langsung mengantarkan adiknya ke pantai mereka menghabiskan banyak waktu disana, jisung menceritakan semua yang ia rasakan saat bersama teman temannya di tempat ini jeno yang berusaha membuat adiknya bahagia pun mendengarkan semua cerita adiknya dengan serius dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada adiknya dan langsung di jawab jisung dengan senyuman, Jeno pun merasa berhasil membuat senyuman adiknya kembali lagi.
"Jisung menurut kamu paling menyukai siapa antara teman-teman kamu itu? Tanya Jeno
"Aku paling menyukai Renjun hyung disaat aku ada masalah ia yang selalu menemani aku dan mendengarkan cerita aku orangnya juga sangat tampan aku rasanya beruntung dulu bisa mengenalnya" jawab jisung dengan senyuman ia membayangkan dulu ia selalu di dukung dan di berikan motivasi dari Renjun.
"Hyung sudah malam ayo kita pulang nanti appa akan marah lagi"
"Baiklah...." Jawab Jeno sekarang ia merasa senang akhirnya adiknya kembali tersenyum lagi
Seperti dugaan jisung jaekyun menunggunya, jisung pun pasrah apa yang akan terjadi kepadanya untungnya ia beruntung ada hyungnya yang menjaganya sehingga ia berhasil menghindari dari hukuman ayahnya.
"Hyung apa besok kita boleh jalan-jalan lagi menghabiskan waktu lagi ngak tahu kenapa aku jadi suka jalan"
"Baiklah kamu mau kemana kasih tahu hyung aja akan hyung bawa kemana pun kamu mau" jawab Jeno
"Terimakasih hyung" jawab jisung sambil memeluk jeno
Besoknya jeno jisung menghabiskan waktu pergi kebanyak tempat yang jisung ingin pergi ia ingin membuat adiknya bahagia dengan Secara perlahan melupakan teman" nya walaupun terdengar kejam tapi menurut jeno ini cara terbaik untuk membuat adiknya kembali tersenyum dan tidak sedih lagi.
Mereka habiskan waktu dengan bermain ke tempat permainan makan
gulali dan banyak lagi hari yang penuh canda tawa tanpa Jeno ketahui alasan sebenarnya adiknya mengajak ia jalan" hingga tidak terasa waktu menunjukkan jam 9 malam mereka pun pulang dengan perasaan yang bahagia terutama jisung ia sudah lama tidak jalan" dengan kakaknya ia merasa beruntung kakaknya masih bisa memaafkan dirinya dan selalu mendukung dan membelahnya dari kekejaman ayahnya."Hyung" panggil jisung yang sedang berbaring di lanjang tempat tidur
"Napa mau jalan" lagi? Tanya jeno karena ia yakin adiknya pasti akan ajak dia jalan" lagi
"Bukan apa aku boleh pinjam hp hyung?
"Ponsel kamu dimana?
" Kehabisan baterai jawab jisung
"Baiklah ini jangan buka yang aneh-aneh yah jeno yang coba mengejek adiknya
"Tenang hyung juga ngak ada pacar jadi ngak akan ada rahasia jawab jisung sambil tertawa mengejek hyungnya.
Jisung membuka catatan di hp hyungnya dan menulis sebuah surat yang panjang ia tidak mau saat dia pergi hyungnya akan sedih jadi ia menulis banyak hal disana tanpa sepengetahuan Jeno.
"Sudah aku mau tidur dulu" jawab jisung yang langsung tertidur pulas
Jeno yang melihat adiknya tertidur cuma tersenyum ia merasa sangat bahagia hari ini karena adiknya sudah bisa tersenyum lagi Tampa merasa sedih
"Selamat tidur adikku,semoga mimpi indah" bisik Jeno kepada adiknya sambil tersenyum.
To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
Jisung ingin diakui
FanfictionJisung aku hanya ingin di akui oleh ayah dan kakak Maaf jika kehadiran Jisung membuat wanita yang ayah sayangi meninggalkan ayah.