Hyung.. Jisung ingin menyerah

559 17 1
                                    

    Kapan manusia menyerah dalam melakukan sesuatu? mungkin saat melakukan sesuatu yang kita suka tetapi tidak sesuai dengan yang kita inginkan atau menyerah akan beratnya hidup memilih untuk melakukan hal beresiko.

"JISUNG..... JISUNG... JISUNG...." teriak jaekyun memanggil jisung yang masih tertidur pulas.

Jisung yang mendengar teriakkan ayahnya langsung turun menghampiri ayahnya.

"Ada apa appa?" Tanya jisung yang masih setengah tertidur

"Sudah jam berapa sekarang kamu baru bangun?

"Hari ini minggu appa jadi aku mau tidur lebih siang" jawab Ji-Sung yang masih mengantuk

"Apa kamu kira walaupun hari minggu kamu boleh tidur lama" sekarang cepat bersihkan rumah kalau aku pulang rumah masih belum bersih kamu akan mendapatkan hukuman"

"Bukannya ada bibi appa"

"Kamu kenapa malas sekali tidak seperti hyung kamu yang melakukan semua sendiri kamu cuma bisa tidur doang tidak pernah buat aku bangga lebih baik kamu mati saja, jangan nyusahin

Jisung yang mendengar kata-kata yang menyakitkan itu pun cuma bisa menangis ia tidak menyangka appa yang dulu ia sayang bisa mengatakan hal kejam seperti itu, ia hanya pasrah melakukan semua pekerjaan rumah sendirian walaupun pembantu yang ada disana mau membantu tetapi jisung tidak mengizinkan karena ia takut ayahnya akan marah.

Tiba-tiba jeno mengambil sapu yang di pegang jisung, jisung yang heran dengan kakaknya pun segera mengambil kembali sapunya.

"Biar aku sendiri aja hyung nanti kalau appa tahu aku akan di marah" jawab jisung yang takut dengan hukuman ayahnya.

"Tidak apa-apa kalau appa marah sama kamu biar hyung belai kamu mulai sekarang tidak ada yang boleh pukul kamu oiya mulai sekarang kamu tidur dikamar hyung kita tidur bersama" jawab jeno sambil tersenyum ke adiknya.

"Gomawo hyung" jawab jisung senyuman terukir di bibirnya.

Mereka berdua membereskan rumah dengan penuh canda tawa hingga tidak terasa rumah sudah bersih mereka berdua pun nafas lega, tiba-tiba terdengar suara perut berbunyi yah itu perut jisung yang dari tadi sudah kelaparan.

"Hyung... aku lapar" jawab jisung dengan suara sedikit manja

Jeno yang melihat tingkah adiknya cuma bisa tersenyum, "kamu mau makan apa? biar hyung buatkan"

"Nasi goreng sudah lama aku tidak mencicipi nasi goreng hyung jadi kangen" jawab jisung yang bahagia atas penawaran hyung nya

"Baiklah, tunggu hyung akan membuatkan nasi goreng terenak" jawab Jeno sambil tersenyum.

"Baiklah hyung jangan lama" jawab jisung yang sekarang bahagia jawab jisung yang udah kangen dengan sikap hyugnya yang baik.

Tidak lama kemudian nasi goreng yang jisung tunggu akhirnya sudah selesai mereka pun makan bersama penuh canda tawa.

"Gimana rasanya apa masih sama seperti dulu?" Jawab Jeno penasaran dengan hasil masakannya.

"Iya masih seperti dulu enak yeogsi hyung aku pandai masak beruntungnya nanti yang bisa jadi istri hyung pasti bahagia dan gemuk" jawab jisung sambil menggoda hyungnya

"Jisung... Kamu akan hyung buat gendut juga jadi hyung akan membuatkan makanan yang kamu suka jadi kalau kamu lapar atau mau makan sesuatu tinggal kasih tahu hyung" jawab jeno sambil membelai rambut adiknya.

Malam ini jisung kembali merasakan kasur empuk yang sudah lama ia rindukan, jisung sangat bahagia ia bisa bersama hyung lagi, ia menceritakan semua hal yang ia lakukan bersama teman temannya.

Jisung ingin diakui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang