Hujan mulai mereda, malam yang indah dengan suasana yang dingin membuat siapapun akan tertidur dengan nyenyak di ranjang miliknya.
Tapi siapa sangka, malam yang indah ini akan menjadi misteri besar dalam marga Smith.
Gadis bernama Tissa tengah berbaring lemah di ranjang dengan segala peralatan medis di tubuhnya. Dua wanita terduduk di pinggir ranjang sambil mengamati raut wajah Tissa yang semakin memucat.
Tissa terbatuk sambil menyeka air matanya. Tak lama, tujuh orang memasuki ruangan itu. Semua pemuda menyalami wanita yang terduduk di pinggir ranjang kanan.
"Kamu meminum obat apa sampai tidak bisa disembuhkan, nak?" tanya Jessica, Mamah Clarissa & Tissa.
Ketujuh pemuda itu hanya menyimak sambil memandangi kesehatan temannya yang turun drastis.
"Tis, lo harus sembuh. Gang Silent Boom tanpa lo serasa mati," ucap Arkana.
Kembaran Arkana yaitu Arhan menggelengkan kepalanya kecil. "Bisa bae lo kodok aer."
"Ini lagi satu," cetus Nio.
"Apa?!" kompak Arhan dan Arkana.
"Wesh, santai brother," balas Nio.
Tissa memegang tangan saudarinya. "Ri-rissa."
Semua pandangan tertuju pada sumber suara.
"Gua disini." Clarissa menggenggam tangan Tissa lembut.
"Ad-ada orang yang sedang mem-permainkan ki-kita semua," ucap Tissa terbata-bata.
Ketujuh pemuda yang berdiri menghadap ranjang Tissa saling berpandangan.
"Mempermainkan?" tanya Zhiro.
"Orang itu sa-sangat berbahaya, dia juga yang me-membuat gua seperti i-ini," lanjut Tissa terbata-bata.
"Siapa orangnya?" tanya Clarissa.
"Gua sudah nggak kuat, sangat sesak." ia mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Tissa," kompak semua orang cemas.
Zhiro segera mengutak-atik handphone nya untuk menghubungi dokter.
Semua tubuh Tissa bergetar hebat ia seperti ingin mengatakan sesuatu. Tapi sayang, mulutnya terasa kaku.
Tissa mengusap lembut wajah Clarissa. "Orang itu ada di dekat kita."
Tissa menghembuskan napas terakhirnya tepat di depan mereka dengan memberi misteri yang harus dipecahkan.
Deg!
Satu ruangan itu terdiam sejenak sebelum akhirnya ....
"Tissa." Clarissa menepuk pipi Tissa.
"Nak, ayok bangun," histeris Jessica.
Keyla menangis sambil memeluk tubuh Tissa yang terbaring lemas di ranjang. Sedangkan Ocha, ia mengusap punggung Jessica sambil menahan sesak di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kebencian dan dendamnya || Segera Terbit
Fiksi RemajaBagaimana rasanya jika kamu di khianati oleh orang yang paling kamu percaya? Sakit? Oh Jelas! Clarissa Azzalea, yang berusaha menangkap dalang dibalik kematian adik kembarnya yaitu Tissa. **** ''You are so stupid, Clari...