Cek Kandungan

523 69 6
                                    

Selamat baca:)


Pada akhirnya, Naja pasrah. Membiarkan Wynne berangkat ke kampus dengan dirinya yang mengantar walaupun dirinya tidak ada kelas hari ini.

Wynne padahal sudah menolak, tapi Naja memaksa. Dan sekarang, setelah kelasnya selesai, Wynne berjalan menuju kantin. Tujuannya untuk bertemu Nisya.

"Kak!" panggil Nisya sambil melambaikan tangannya.

Wynne tersenyum dan dengan segera menghampiri gadis itu, "Maaf ya, lo jadi nunggu lama." ucap Wynne tidak enak.

"Ngga kok, santai aja."

"Kak Karin, sama kak Gina, belum kesini?" tanya Wynne.

Nisya menggeleng, "Mau makan ga? Makan dulu gih, Kak. Muka lo kok pucet sih." suruh Nisya.

"Gak laper."

Mendengar jawaban Wynne, Nisya mendengus. Akhirnya keduanya asik mengobrol sambil menunggu kedatangan Karin dan Gina. Bunyi deringan telepon membuat mereka menghentikan obrolan mereka.

"Sebentar ya, Nis." kata Wynne sambil pergi menjauh dari Nisya.

Naja menelpon, dan Wynne segera menjawabnya.

"Hallo."

"Kelas udah selesai kan, ay? Aku diparkiran, cepet kesini."

Wynne lupa, bahwa tadi pagi Naja mengatakan akan menunggunya hingga kelas selesai.

"Maaf, kamu pulang aja. Aku mau kumpul dulu sama kak Karin dan yang lain."

Terdengar helaan napas diseberang, "Kondisi kamu belum cukup sehat buat main-main, masih sering lemes tiba-tiba. Pulang ya, ay. Jangan buat aku khawatir."

"Aku gak selemah itu, kamu kenapa berlebihan banget, sih?"

"Ay.."

"Ngga, aku gak mau pulang. Dirumah mama juga aku cuma ngerepotin kamu aja, kan."

"Kenapa masih bahas itu? Oke, aku minta maaf. Aku gak bermaksud ngomong kaya gitu."

"Bermaksud juga ngga apa-apa." ketus Wynne.

"Udah lah, aku tutup. Sana kamu pulang. Istri kamu yang ngerepotin ini mau main dulu."

"Ay, tap-"

Tut..Tut..

Sambungan Wynne putus, dengan bibir yang melengkung ke bawah, bumil itu kembali berjalan kearah Nisya.

"Nyebelin." keluh Wynne.

"Kenapa sih, kak? Berantem sama kak Naja?" tanya Nisya.

"Ngga." jawab Wynne.

Tak lama Karin dan Gina datang, keempatnya langsung sibuk berdiskusi akan kemana mereka pergi.

"Mendingan, kalian anterin gue ke dokter kandungan dulu." usul Wynne.

"Hah? Dokter kandungan?" tanya Gina.

Wynne mengangguk, "Gue hamil, tapi belum sempet cek langsung ke dokter."

"Kenapa ngga sama Naja?" tanya Karin.

"Males."

"Jangan gitu, Wyn. Naja kan papi nya, jadi dia harus jadi orang pertama yang tau. Gih, mending lo cek kandungan aja sama Naja. Masalah kumpul, nanti kita semua yang dateng ke apartemen lo, ya." bujuk Gina.

Wynne cemberut, sambil menopang dagu. Akhirnya, Wynne menurut dan kembali menghubungi Naja.

"Dimana?" tanya Wynne langsung.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang