Happy reading guys(ʘᴗʘ✿)
☆☆☆
Tasya menutup mukanya dengan selimut, melihat adegan yang sangat menyeramkan, suara yang sangat keras diiringi dengan rintihan, suasana yang gelap mampu membuat suasana lebih mencengkam.
Film horor yang ditonton Tasya dan Dezan sedang menunjukkan adegan pembunuhan, tetapi mereka berdua tidak melihatnya, mereka malah bersembunyi di balik selimut sambil menerka-nerka apakah adegannya sudah selesai.
Tesa hanya bermain handphone, tidak menghiraukan tingkah anak dan suaminya yang sedikit aneh. Ayolah yang benar saja, untuk apa menonton film horor tetapi malah bersembunyi di balik selimut.
Tasya dan Dezan menyembulkan kepalanya keluar dari selimut, mereka menduga kalau adegan itu sudah selesai, tetapi mereka salah, tiba-tiba saja psycopath di film itu akan menancapkan pisau di bagian tubuh korban.
"MAMAAAA"
"SAYANG TOLONG, SYCOPATH NYA MAU BUNUH ORANG"
Tasya dan Dezan berlari menuju Tesa yang berada di single sofa. Mereka berdua memeluk tangan Tesa, dengan posisi Dezan di kanan, dan Tasya di kiri sambil memejamkan matanya.
Tesa mendengus sebal dengan kelakuan keduanya, beginilah jika suami dan anaknya sudah menonton film yang seram.
"Ih, kalian ini kenapa? Liat tuh, orang
si korban ga kena pisaunya" mendengar itu Dezan dan Tasya langsung membuka mata, benar saja, tancapan sycopath tadi meleset karena korban sudah pergi melarikan diri.Tasya dan Dezan saling tatap, "papa sih penakut orang pisau nya aja ngga kena" Dezan yang tidak terima pun membalas ucapan Tasya.
"Kamu aja takut, tuh liat, kamu masih peluk tangan mama" Tesa lagi-lagi dibuat kesal, dia geram sekali, rasanya ingin menirukan adegan sycopat itu.
"Udah udah, kalian berdua sama-sama penakut, sok-sok an mau nonton film horor, udah sana tidur!" Tasya merengek mendengar ucapan Tesa, film nya masih panjang, korban nya saja belum mati, masa sudah disuruh tidur.
"Ih mama, kan film nya belum selesai, lagipula ini masih jam sebelas" Tesa menggeleng, dia akan memarahi Tasya kali ini.
"Nggak, kamu harus tidur! kalau kamu besok kesiangan gimana? Udah sana tidur, kalo kamu ga tidur, mama ga akan izinin kamu nonton horor lagi" ancam Tesa, membuat Tasya melongo seketika. Dezan tidak berani ikut campur jika istri kesayangannya sudah mengamuk seperti ini, bisa-bisa dia akan terkena juga.
"Udah sana kalian berdua tidur, mama mau nonton drakor dulu disini" Tesa berjalan ke arah sofa yang panjang lalu duduk.
Tesa dan Dezan berbisik geram, film tadi sangat seru tapi mamanya malah menyuruh mereka untuk tidur.
"Istri papa tuh" bisik Tasya.
"Mama kamu juga" balas Dezan.
"MAMA DENGAR YA, KALIAN KALAU TIDAK CEPAT PERGI KE KAMAR MAMA LEMPAR PANCI SEKARANG JUGA" Tasya dan Dezan langsung mengibrit lari ke kamar mereka, seram sekali jika Tesa sudah ngamuk seperti itu.
☆☆☆
"Tasya, kamu sudah bangun belum? ini sudah jam enam"
TOK TOK TOK
"Tasya ayo bangun nanti kamu terlambat!"
Sudah sepuluh menit Tesa menggedor pintu Tasya, anaknya itu tak kunjung bangun, Ini pasti karena bergadang untuk menonton film.
"MAMA KENAPA GA BANGUNIN TASYA, TASYA PASTI TELAT INI" teriak Tasya dari dalam, sial dia kesiangan, pasti dia akan datang saat gerbang sudah dikunci.

KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOYFRIEND
Teen FictionFelix Leandra Siapa yang tak mengenal pria ini? Seorang CEO tampan, pemilik perusahaan LEANDRA CORP. Perusahaan yang menyediakan properti terbesar di Italia. Meskipun usianya baru menginjak 22 tahun, Felix mampu untuk menjalankannya dengan baik. Tet...