Happy reading guys (ʘᴗʘ✿)
☆☆☆
Suasana terlalu rumit, berlari-lari disepanjang koridor rumah sakit menuju UGD, semua orang dibuat khawatir, Tuhan tolong Tasya untuk kali ini.
"Maaf tuan dan nyonya, tetapi anda diharapkan untuk menunggu diluar" ucap salah satu suster saat berada di depan UGD.
"KENAPA? DIA BUTUH GUA, LO GAUSAH NGATUR!" Teriak Felix, untungnya rumah sakit ini tidak terlalu ramai pasien, jadi tidak terganggu dengan teriakan Felix.
"Maaf tuan, tetapi jika tuan memaksa kedalam, bisa saja mengganggu konsentrasi dokter" setelah mengatakan itu, suster tersebut langsung masuk dan mengunci pintu UGD.
"ARGH SIALAN!"
Bita yang kesal karena tingkah Felix langsung menghampirinya, "Lo gila? Kalo tu suster udah bilang Lo gabisa masuk, ya gausah masuk! Batu Lo"
"TAPI DIA BUTUH GUE DI DALEM"
"YA EMANG LO SIAPANYA?" Bita ikut tersulut emosi karena Felix yang keras kepala.
Felix menatap tajam ke arah Bita, "dia milik gue, kekasih gue" ucap Felix sambil menekan kata 'kekasih' pada Bita.
Tak mengerti dengan ucapan Felix, Bita langsung terduduk di kursi yang tersedia, dia tak henti-hentinya melantunkan do'a untuk Tasya.
Felix memijat pelipisnya, semuanya sangat rumit dan diluar kendalinya. Anak buah dan dirinya sangat ceroboh, dia tidak akan membiarkan siapapun lolos dalam tragedi ini.
"Tuan"
Felix membuka matanya, ternyata ada Lin yang memberikan secangkir air putih pada Felix.
Felix menerimanya tanpa mengucapkan terima kasih, tetapi Lin mengerti, kalau Felix sedang dilanda kecemasan.
"Bagaimana dengan keadaan Lix dan Barka?"
"Mereka berdua baik-baik saja, mereka juga sudah membawa orang-orang itu ke bilik penyiksaan" jelas Lin, sambil berbisik takut Bita mendengar.
Sebenarnya Felix ingin sekali menyiksa mereka, tetapi dia ingin tetap menunggu disini, hingga operasi selesai dan bisa melihat Tasya.
Lagipula, Felix merasa kasian apabila Bita ditinggal sendirian, karena ini masih bisa dibilang lumayan larut malam.
"Katakan pada Barka, aku akan menyusulnya nanti, selagi aku tidak ada, jangan biarkan mereka lolos" perintah Felix lalu diangguki oleh Lin, dengan segera Lin meninggalkan mereka berdua.
Hingga keheningan menguasai segalanya, dengan tangis Bita menghiasi keheningan itu.
Felix merasa iba pada Bita, dia tau apa yang dirasakannya, Felix menghampiri Bita lalu duduk di sampingnya.
"Sudahlah, tidak ada yang perlu ditangisi, Tasya pasti baik-baik saja, berdo'a aja yang terbaik"
"Tapi Tasya jadi gitu gara-gara gue" ucap Bita penuh penyesalan.
"Lo udah berusaha sebaik mungkin, gue tau itu, gue saranin sekarang Lo obatin luka di kepala Lo sebelum tambah parah" Bita menggeleng pelan, menurutnya luka ini tak sebanding dengan apa yang dirasakan oleh Tasya.
![](https://img.wattpad.com/cover/340506377-288-k580260.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOYFRIEND
TeenfikceFelix Leandra Siapa yang tak mengenal pria ini? Seorang CEO tampan, pemilik perusahaan LEANDRA CORP. Perusahaan yang menyediakan properti terbesar di Italia. Meskipun usianya baru menginjak 22 tahun, Felix mampu untuk menjalankannya dengan baik. Tet...