☆6

2.4K 79 9
                                    

Happy reading guys (⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)

☆☆☆

TAP TAP TAP

Langkah kaki seseorang menggema di seluruh ruangan, semua orang terdiam dan menunduk, tidak ada yang berani menatap tuannya, siapa lagi kalau bukan Felix Leandra?

Felix duduk di kursi lalu melipat kedua kakinya, menatap seseorang yang sedang terikat dan tak berdaya di tengah-tengah ruangan itu.

"Bangun kan dia" perintah Felix pada Barka.

Lantas Barka mengambil cambuk lalu dengan sigap mencambuk pria itu sebanyak tiga kali, membuat pria itu kembali meraung kesakitan.

"Katakan padaku, siapa yang menyuruhmu berbuat seperti ini?" Tanya Felix, dan orang itu hanya diam.

"JAWAB!" Mendengar teriakan Felix, ruangan menjadi sunyi, Felix benci menunggu, dia mulai berjalan ke arah pria itu.

"Siapa yang menyuruhmu untuk menyamar sebagai penjaga gadisku?" Tanya nya sekali lagi, dan sama saja, tidak ada jawaban.

Felix langsung mengambil cambuk di tangan Barka, mencambuk orang itu berkali-kali, ruangan itu hanya terdengar raungan, teriakan dan suara cambuk yang sangat keras.

Katakanlah Felix sangat kejam, dia sangat benci orang yang sudah membuang-buang waktunya, dan pria ini sangat lancang melakukan itu.

Puas dengan apa yang dilakukan, Felix menghentikan kegiatannya, orang itu sudah tak berdaya, luka dan lebam terlihat jelas di badannya.

"Masukkan dia ke penjara bawah Tanah, obati dia, jangan sampai dia mati" perintah Felix.

Dia memang suka menyiksa orang, tapi tidak sampai orang itu mati, dia akan mengobatinya lalu menyakitinya kembali, itulah hal yang dilakukan Felix pada musuh nya.

☆☆☆

Jam istirahat sudah tiba, Bita dan Tasya sedang berada di kelas sambil menyantap makanannya, namun keceriaan yang sebelumnya diciptakan sudah menghilang, Tasya sudah kembali termenung.

"Bit, kenapa perasaan gue ga enak ya?"

"Perasaan lo aja kali, ga ada apa-apa kok, lo terlalu sedih makanya perasaan lo campur aduk. Udah lanjutin makannya, habis itu kita ke toilet ganti baju olgar" ucap Bita, lalu mereka melanjutkan makan yang tertunda. Walaupun Tasya sudah ditenangkan oleh Bita, tetap saja perasaannya tidak enak, ada apa ini? Semoga tidak terjadi sesuatu.

☆☆☆

Tasya keluar dari bilik toilet setelah mengganti pakaiannya dengan seragam olahraga, menghampiri Bita yang sedang mencuci tangan di wastafel.

"Bit, udah selesai, yuk" Bita mengangguk, mereka berdua beriringan pergi ke kelas bersama, saat sampai di kelas, meletakkan baju di dalam tas lalu pergi ke lapangan.

"Sya, muka lo pucet banget" Tasya menoleh pada Bita, benarkah? Padahal dirinya tidak merasakan apapun, tetapi dia tidak peduli, dia berjalan sambil menatap sekitar.

Tiba-tiba matanya melihat seseorang yang sepertinya sedang memperhatikan mereka berdua, Tasya menoleh pada Bita, apa Bita juga melihat orang itu?

POSSESIVE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang