Happy reading guys(ʘᴗʘ✿)
☆☆☆
Hari ini adalah hari yang paling membosankan, pelajaran matematika dan sejarah terpampang jelas di jadwal pelajaran.
Tasya dan Bita sudah sangat jenuh, sekarang adalah pelajaran sejarah, tapi apa yang dibahas oleh guru itu? Ya, malah membahas tentang keluarga nya.
"Anak pertama ibu perempuan, dia udah kuliah, kalo yang kedua seumuran sama kalian, laki-laki, sekolah disini juga"
"Bu, boleh kali tu anak ibu yang cewe, kiw" ucap Milo.
"HUUUUU"
"MANA MAU DIA AMA LU MIL"
"Tau huuuu"
Sorakan demi sorakan dicurahkan kepada Milo, "lah emang kenapa? Siapa tau dia mau, secara kan gua ganteng begini iya gak beril?"
"NAJIS" jawaban beryl membuat seluruh kelas tertawa, ada-ada saja tingkah biduan mereka.
"Yasudah, sekarang kita masuk ke pelajaran" ucap Bu Dias - guru sejarah.
"Eh Bu, anak ibu yang perempuan kuliah jurusan apa?" Tanya Milo, oh ayolah bantu Milo untuk kali ini, dia sangat malas untuk belajar.
"Anak ibu masuk jurusan kedokteran, dulu katanya dia mau tata boga, tapi ibu nyuruh dia buat masuk kedokteran"
Dan akhirnya, jam pelajaran sejarah sudah habis hanya untuk bercerita tentang seluk beluk dan struktur keluarga Bu Dias, huft tidak apa, setidaknya mereka tidak belajar.
Bel istirahat pun berbunyi, semua orang berbondong-bondong menuju ke kantin, tapi ada hal yang aneh kali ini! Tasya yang tadinya malas untuk ke kantin, tiba-tiba mengajak Bita untuk pergi ke kantin.
Bita yang diajak hanya shock, ini adalah moment yang paling langka! Tasya mengajaknya ke kantin, biasanya Bita akan membujuk Tasya untuk ke kantin, ya walaupun ujung-ujungnya Bita akan pergi sendirian.
"Lo gapapa kan Sya?" Tanya Bita sambil memeriksa dahi Tasya dengan punggung tangannya.
Tasya menghempaskan tangan Bita, "apasih Bit, emang kenapa kalo gue ngajak lo ke kantin? Gaboleh?"
"Y-ya boleh sih, tapi aneh aja, biasanya kan lo gamau ke kantin"
Lalu Tasya tersenyum pada Bita, "itu waktu nyokap gue masih ada Bit, dia selalu siapin gue bekel, kalo sekarang ngga ada lagi yang nyiapin Bit"
Bita gelagapan mendengarnya, sial, pasti dia membuat Tasya sedih! Tasya yang peka pun tersenyum "gue ngga sedih kok tenang aja"
Huft, Bita menghembuskan nafasnya lega, lalu tersenyum kikuk, baiklah baiklah dia sekarang harus lebih berhati-hati lagi.
☆☆☆
"Sya, kemarin lo nelpon gue kenapa? Suaranya kresek kresek, jadinya ga kedengaran trus tiba-tiba putus sambungannya" tanya Bita, sambil memakan bakso yang sambalnya bukan main-main.
"Lo percaya ga?" Tanya balik Tasya.
Bita mengerutkan keningnya, "apa?".
"Kemarin, waktu gue di bis ada orang yang ngasih gue peringatan" ucap Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOYFRIEND
Teen FictionFelix Leandra Siapa yang tak mengenal pria ini? Seorang CEO tampan, pemilik perusahaan LEANDRA CORP. Perusahaan yang menyediakan properti terbesar di Italia. Meskipun usianya baru menginjak 22 tahun, Felix mampu untuk menjalankannya dengan baik. Tet...