Happy reading guys(ʘᴗʘ✿)
☆☆☆
"Mama, aku nanti mau ke mall dulu sama Bita, jadinya pulang telat" ucap Tasya, hari ini mereka sedang sarapan di ruang makan, Tesa hanya mengangguk.
"Iya, jangan pulang malem" kali ini Tasya yang mengangguk, setelah berpamitan dengan Tesa, dia langsung keluar menuju mobil dengan Dezan.
Selama perjalanan Tasya hanya memainkan handphone, entahlah pagi ini mood nya sangat tidak baik, dan dia tidak tahu alasannya.
Dezan merasa aneh dengan Tasya, tumben sekali dia diam saja, biasanya anak itu selalu berbicara tanpa henti, tapi sekarang malah diam seribu bahasa.
"Sayang, nanti kamu mau papa jemput setelah pulang dari mall?" Tasya menoleh ke arah Dezan, huft ada apa dengan mood nya hari ini? Mangapa sangat buruk?
Tasya menggeleng, "ngga pa, aku bisa dianter sama Bita nanti, papa ngga usah khawatir" oke, sekarang Dezan bingung harus berbicara apalagi.
"Papa transfer mau? Buat kamu sama Bita jalan-jalan sepuasnya" sontak Tasya menoleh ke arah Dezan, apa papanya bilang tadi? Transfer? Dengan cepat Tasya mengangguk mengiyakan ucapan Dezan.
"Yaudah, nanti papa transfer ke rekening kamu ya sayang, diabisin juga boleh" senyum yang manis langsung timbul di wajah Tasya, mood nya langsung baik kali ini.
"Terima kasih papa ku sayang"
Tak terasa mereka mengobrol, sekarang sudah sampai di gerbang sekolah, setelah berpamitan dengan Dezan, Tasya memasuki area sekolahnya dengan perasaan senang, papanya itu sangat tau bagaimana cara untuk menyenangkan Tasya.
Menelusuri A place of love sambil sesekali menghirup udara segar di pagi hari, senyuman merekah tercetak jelas di wajah Tasya, hingga saat tiba di koridor semua orang langsung menatapnya tajam.
Seketika senyum Tasya perlahan meluntur, lagi-lagi dia mendapat cibiran yang tidak mengenakkan, huft kapan ini semua akan selesai? Dia sangat lelah, bisa-bisa dia akan malas sekolah jika terus seperti ini.
Dengan cepat Tasya menuju kelasnya, disana sudah terdapat Bita yang sedang menulis, apa yang dia kerjakan? Tasya menyentuk pundak Bita.
"Bit"
Bita tersentak, menoleh ke arah Tasya lalu menghembuskan nafasnya, kebiasaan sekali Tasya, selalu mengagetkan dirinya.
"Haduh Sya, gausah ngagetin bisa gasih?" Tanya Bita, sedangkan Tasya hanya menyengir menampilkan giginya yang rapi, lalu duduk di samping Bita, menoleh ke arah buku itu dan mengerutkan keningnya.
"Lo ngerjain apa bit?" Bita menoleh ke objek yang dilihat Tasya, yaitu buku yang sedang dicontek olehnya, lalu dia kembali menulis, "Ini loh Sya, pr Bu Alivia, belum gue kerjain, lo udah belum? Kalo belum nih cepet catet"
Taysa hanya menggeleng, semalam setelah memakan kue strawberry dia langsung mengerjakan pr nya, jadi sekarang dia tidak perlu takut dihukum karena tidak mengerjakan pr.
"Mau ga? Nih liat" Bita menggeser buku milik Riri, ya... Bita menyontek kepada anak yang bisa dibilang pintar di kelas XI IPA 1, Lagi-lagi Tasya menggeleng, setelah itu Bita berdiri untuk mengembalikan buku yang dia contek, lalu kembali duduk di kursinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOYFRIEND
Ficção AdolescenteFelix Leandra Siapa yang tak mengenal pria ini? Seorang CEO tampan, pemilik perusahaan LEANDRA CORP. Perusahaan yang menyediakan properti terbesar di Italia. Meskipun usianya baru menginjak 22 tahun, Felix mampu untuk menjalankannya dengan baik. Tet...