Chapter 13 - Percaya

27 3 0
                                    

Ratu Ambet Kasih menanyakan kebenaran keberadaan Raden Walangsungsang kepada Rara Santang.

"Bagaimana kamu percaya nyimas, kalau dia benar-benar raden Walangsungsang?" Tanya Ratu Ambet Kasih

"Bagaimana kamu percaya nyimas, kalau dia benar-benar raden Walangsungsang?" Tanya Ratu Ambet Kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku percaya ibunda, sangat percaya. Melihat matanya yang begitu tajam namun sangat lembut saat menatapku, itu sudah cukup menjadi bukti bahwa Ia adalah anak ayahanda Prabu sekaligus rakaku satu-satunya, Raden Walangsungsang, ibunda" jawab tegas Rara Santang

 Melihat matanya yang begitu tajam namun sangat lembut saat menatapku, itu sudah cukup menjadi bukti bahwa Ia adalah anak ayahanda Prabu sekaligus rakaku satu-satunya, Raden Walangsungsang, ibunda" jawab tegas Rara Santang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar ucapan dari nyimas Rara Santang membuat Ratu Subang Larang tersenyum bahagia dan berdoa, "Sesungguhnya Allah tidak pernah mengingkari janjinya, maka Ya Allah, kumpulkanlah kembali hamba dan putra hamba"

----

Raden Walangsungsang sudah tiba di padepokan syeh guru dan menyampaikan tujuannya untuk kembali ke istana padjajaran.
Syeh guru setuju dengan keinginan Raden Walangsungsang dan memutuskan untuk ikut ke Padjajaran bersamanya.

Syeh guru setuju dengan keinginan Raden Walangsungsang dan memutuskan untuk ikut ke Padjajaran bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alhamdulillahirabbilalamin, akhirnya kita sudah sampai di Kotaraja, raden" ucap Syeh Guru.

"Benar syeh, tetapi sayangnya kita sudah terlalu larut sampai di sini" balas Raden Walangsungsang

"Iya raden, jika kita tidak menemui penginapan, kita harus mencari mushola untuk beristirahat sambil menunggu waktu subuh"

"Baik syeh, penginapan maupun mushola tidak masalah bagiku, yang penting kita bisa beristirahat" ucap Raden Walangsungsang setuju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik syeh, penginapan maupun mushola tidak masalah bagiku, yang penting kita bisa beristirahat" ucap Raden Walangsungsang setuju.

Perjalanan WalangsungsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang