Huuhh betapa bersyukur nya Taufan bahwa jam pelajaran kedua sudah di mulai, otomatis membuat trio itu kembali ke kelas.
"Eh? Syuting nya di kelas kita?" Tanya Taufan yang melihat beberapa sutradara memasuki kelas nya.
"Kayak nya iya deh.." jawab Thorn.
"Terus ini kita belajar nya gimana?" Bingung Blaze.
"Kalo balik awal gapapa sih, AHAHAHA." Taufan hanya ketawa karir.
"Ya bener sih, bolos aja yok!?" Ajak Blaze.
"AYOK!" Thorn mengikuti ajakan Blaze, begitu pula dengan Taufan.
"Taman kota yok?" Tawar Taufan.
"Ayo aja Fan, mumpung adem ini."
"Tungguin Thorn ihh!!" Thorn tertinggal karena partner nya udah lari duluan.
"Fan, naik apa nih?" Bingung Blaze.
"Lu tolol atau Tolol, TAMAN KOTA DEKET AMA KAMPUS KITA ANJ-" Omel Taufan yang sudah naik DARAH.
"Taufan diem, berisik tau ga?" Tanya Thorn
"Ngga."
"Bagus, ngga punya malu" Thorn meninggalkan Taufan, sedangkan Taufan sedang ngedumel sendiri di belakang.
-taman kota-
"Waw, sepi."
"Ya kan mendung," ucap Taufan seraya menjitak Thorn.
"Aduhhh.." ringis Thorn.
"BWAHAHAHA MAMPUS!" Ejek Blaze.
"Diem ato dapet jitakan juga?" Tanya Taufan dengan senyuman psikopat + aura item nya itu.
"Ehehehe ga usah deh makasih.."
"Blaze, ngapain lo di sini?" Tanya seorang pria bermanik biru laut kepada Blaze, dia adalah Ice. Tunangan Blaze.
"E-eh.... Ehehehe bolos." Blaze pun hanya bisa cengengesan.
"Thorn... Pergi temenin gw beli ice cream yuk." ajak Taufan untuk membiarkan Blaze dan Ice.
"Ahahaha ayok-" ga mau kena masalah, Thorn pun setuju.
"Oy, mata hijau." Panggil Ice.
"A-aku?" Tanya Thorn sambil menunjuk dirinya.
"Nama lo Thorn kan?" Tanya Ice memastikan.
"I-iya, kenapa?" Thorn terbata bata.
"Solar Tunangan lo?"
"I-iya aku tunangan Solar."
"Gua temen nya," jawab Ice singkat.
"Lalu?"
"Gua bisa bagi tau kalau lo bolos."
"Pftt, hahahahaha" tawa keluar dari mulut Taufan
"Dan lo, ikut gua." Ice menyeret tangan Blaze.
"L-LEPASS IH, GUA MAU MAIN!" Blaze berontak kayak cacing kepanasan, tapi tetep aja keseret.
"Aa kasian aa."
"Diem lah!" Thorn merasa kesal
"Udah-udah, gw traktir ice cream mau?" Tawar Taufan.
"Maauuu!" Thorn pun langsung lari ke penjual ice cream.
"Bangg! Ice cream nya 5, semua rasa!"
'mesen nya kaga ngotak anjirr ' batin Taufan.
"Fan, kamu nggak beli?" Tanya Thorn yang melihat Taufan dari tadi melamun.
"Ha? Oh, rasa coklat 1 bang" lamunan Taufan pecah, dan dia membeli ice cream.

KAMU SEDANG MEMBACA
He Is An Idol?!
Teen FictionWhat the...- aku dijodohkan dengan seorang aktor? OHH TIDAAKKK Hai nama ku Taufan, Skylie Taufan Cyclone lebih tepat nya. aku sudah tidak memiliki orang tua karna orang tuaku baru saja meninggal dunia, tapi betapa terkejut nya aku ketika membaca su...