6-Hukuman?

3.4K 137 40
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 21.30, dan Taufan baru saja hendak pulang menuju kediamannya.

Karena apa sih Taufan telat pulang? Sini aku ceritain.

Jadi, tadi itu Taufan di ajak oleh kawan-kawannya buat pergi ke Cafe, bentar aja sih sebenernya.

Tapi... Si Taufan ini malah kebablasan, yang membuat dia telat pulang gara-gara keasikan nge ghibah.

Taufan tau jika bus mungkin saja sudah tidak ada, akhirnya Taufan memutuskan untuk jalan saja menuju rumahnya.

Ketika sedang berjalan, suasana biasa saja dan tidak ada yang aneh.

Sampai akhirnya Taufan harus melewati sebuah jalan gelap untuk sampai ke rumahnya.

Suasana memang lebih sunyi dan terasa hening, tapi Taufan adalah anak pemberani dan bukan penakut. (Katanya sihh-)

Setelah hampir berjalan setengah dari jalan itu, Taufan mendengar suara jeritan seseorang.

Taufan yang mendengar itu menjadi sangat was-was, dan dengan hitungan detik saja ekspresi Taufan sudah berubah.

Yang tadi nya ekspresi Taufan ceria, berubah menjadi gelisah, panik, dan ketakutan di saat yang bersamaan.

Karena Taufan tidak mau terjadi apa-apa dengan dirinya, Taufan pun pergi lari sekencang kencangnya.

Namun, Taufan tidak sengaja tersandung, dan membuat Taufan terjatuh.

Kaki Taufan keseleo, Taufan menjadi semakin panik. Tapi mencoba untuk tetap tenang, dan tetap berjalan.

Saat Taufan sudah mulai melihat keramaian, Taufan pun menghela nafas lega.

Eits- tak segampang itu~

Tiba-tiba ada yang menarik kerah baju Taufan dari belakang, dan hal itu tentu membuat Taufan kaget.

Taufan berusaha berteriak, tapi mulutnya di tutup.

Taufan memberontak dan mencoba mendorong orang yang menariknya, sampai ada sebuah mobil hitam yang datang.

Seseorang keluar dari mobil itu, dan ternyata itu adalah Halilintar. PENYELAMAT HIDUP TAUFAN, IYEYY-

"H-Hali?" Gumam Taufan dengan pelan.

Orang yang tadi menarik Taufan langsung pergi, dan Halilintar segera menghampiri Taufan.

"Kamu kenapa di sini?" - Halilintar

Taufan hanya cengengesan. "Ano... Hehe... Tadi aku pergi ke cafe, jadi nya telat pulang." - Taufan

Halilintar menghela nafas kasar, lalu menarik tangan Taufan masuk kedalam mobil.

Gempa, asisten Halilintar langsung kembali mengendarai mobil ketika Halilintar dan Taufan sudah masuk.

"Lain kali jangan begitu, bahaya." - Halilintar.

"Iya Hali... Aku minta maaf." - Taufan

—Skip—

Sesampainya di rumah, Halilintar hendak membuka kunci pintu. Tapi, ternyata pintu sudah terbuka.

Halilintar pun segera masuk ke dalam rumah, takut terjadi apa-apa. Dan ternyata, Halilintar melihat petir dan Nauva.

Bisa-bisanya adik dan bundanya sama sekali tak memberitahu jika akan datang.

"Eh? Hali, udah pulang. Taufan mana?" - Nauva

"Di sini bunda!" Taufan muncul tiba-tiba di belakang Halilintar.

He Is An Idol?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang