3

1.8K 111 12
                                    

'eh? Kok nggak sakit?' batin Taufan ketika tidak merasakan sakit sama sekali, ia pun mencoba membuka mata nya perlahan. Dan Yang ia lihat adalah sebuah mata bernetral merah ruby sedang menatap nya dalam.

"Lain kali hati-hati." ucap Halilintar.

"Uhh, m-makasih" Taufan pun mencoba melepaskan pelukan nya, namun seperti nya Halilintar tidak memperboleh kan hal itu. Wajah Halilintar semakin dekat ke arah bibir Taufan dan...

"AAAA" Teriak seorang wanita paruh baya bisa di bilang adalah ibu dari Halilintar, bisa di sebut Nauva, dan Dengan cepat Halilintar melepaskan pelukan nya itu

"Eh? Kok dilepas!? Ciuman dong!" Halilintar yang mendengar ulasan sang ibu hanya bisa diam dengan muka memerah sama juga dengan Taufan.

"E-ee bunda ngapain kesini?" Tanya Taufan mengalihkan topik.

"Kamu ngga mau bunda di sini?"

"E-eh bukan begitu bun.."

"Haha! Bercanda Taufan,Lintar bilang kamu lagi ngga enak badan karna itu bunda ke sini." jelas Nauva.

"Bun, bunda nginep di sini atau ngga?" Tanya Halilintar.

"Ngga, bunda cuman mampir sekalian nge jenguk Taufan."

"Loh? Kenapa bun?? Kan bunda udah jauh jauh dari Bali ke sini." Bingung Taufan.

"Maksud bunda,bunda ngga nginep di sini Taufan... Tapi bunda masih di sini kok. Bunda nginep di hotel." jelas Nauva.

"Kenapa ngga nginep di sini aja bun?" Tanya Halilintar yang sedang menyiapkan makanan.

"Bunda ngga mau ganggu waktu kalian."

"Maksud bunda apa?"

"Ahaha- bukan apa-apa kok."

"Bun, Fan sini makan." ajak Halilintar.

"Iya, Lintar" Nauva dan Taufan pun segera ke meja makan.

"Gimana shooting nya?" Tanya Nauva

(Eh shooting kan 👁️👄👁️)

"Aneh."

"Loh kenapa?"

"Pemeran wanita nya, genit."

"Heh! Ga boleh gitu!" Taufan mengomeli Halilintar.

"Pft, udah udah makan aja."

Skip,selesai makan

"Taufan... Bunda pergi dulu ya? Jaga kesehatan kamu, dan- Lintar jaga Taufan."

"Iyaa bun."

"Iya."

"Bunda pergi dulu." Nauva membuka pintu lalu pergi.

"Dadahh bundaaa." Taufan melambaikan tangan.

"Fan," Halilintar menatap Taufan.

"Hm? Kenapa?" Tanya nya.

"Besok kamu ngampus kan?"

"Iya..." Balas Taufan dengan anggukan.

"Mau berangkat bareng?"

"Gak, apa nanti kata orang orang di kampus?"

"Ga ada penolakan,"

"TERUS KENAPA NAW-" mulut Taufan sudah di tahan oleh jari Halilintar.

"Diem, berisik."

"tsk, YAUDAH DEH IYA." jawab Taufan ketus

-siang nya-

"Huhh bosen..."

"Mau jalan-jalan ke taman?" Tanya Halilintar.

He Is An Idol?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang