5-Yaa... ya pokokny gitu

2.1K 126 20
                                    

Keesokan hari nya, mereka pun pergi ke kampus seperti biasa.

"WOY! TUNGGUIN!" Teriak Taufan.

"Jangan teriak teriak Taufan! Aku ngga budeg!" Thorn.

"Ehehe- di mana Blaze?"

"Hmm? Ngga tau, belum dateng."

"Ohh-" perkataan Taufan terpotong saat ada yang memegang pundak nya.

"TAUFAN! THORN!" Ucap Blaze penuh semangat.

"Tumben telat, kenapa?"

"Tanya tuh." Blaze menunjuk Ice.

"Hoho~ bener kan.." Taufan ke Blaze.

"Ish! Diam lah!" Blaze.

"Jadi... Kenapa lo telat?" Tanya Taufan.

"Hah... Dia nya KETIDURAN, babi memang." Blaze.

"Ihh Blaze ngga boleh gitu,inget kalau benci bisa jadi Cintaa! AHAK-" Thorn .

"Ajaran lu kan Fan?" Blaze menatap Taufan.

"Bukan anying." Taufan.

"AAA KAK ICE GANTENG BANGET."

"KAK ICE, JADIKAN AKU PACAR MU KAKK."

"KAK ICE, I HAVE CRUSH ON YOUU"

"AAA KAK ICE GANTENG BANGET PAKE HODDIE BIRU!"

"KAK ICE, MAU KE KANTIN BARENG AKU NGGA NANTI?!?"

Suara suara itu berasal dari sorakan sorakan FANS Ice garis keras.

"Berisik bener." Blaze.

"Biasa." Ice.

"Sok paling populer lo, hobby nya aja cuma hibernasi." Blaze.

CRACK

Suara retak nya hati Ice, ush... Kasian nye kauu

"Gwenchana.. gwenchana yoo." Batin Ice.

"Pft-" Suara tahan tawa dari Taufan dan juga Thorn.

"Dah lah, sono lo ke kelas, bay." Blaze pergi di susul oleh Taufan dan juga Thorn.

"Apa salah gua?" Gumam Ice, dan ia pun pergi berjalan menuju kelas nya.

"Blaze, kasian tau si Ice lo bilangin gitu." Ucap Taufan.

"Bodo amat, serah gua lah." balas Blaze.

"Ish ish ish, Blaze kalau jadi bini itu harus baik... Ngga boleh kayak gituu." nasihat Thorn.

"Lah? Sejak kapan gua jadi bini dia?" Blaze.

"Kasian Ice punya bini kaga bener." Timpal Taufan.

"Bini? Gila lo! Gua jadi bini dia? Mana mungkin!" Blaze.

"Awas nelen ludah sendiri," Thorn.

"Udah Thorn, biasa anak muda nanti juga suka sendiri dia nya." Taufan.

"Najis gw ama dia."

"Ck ck ck, biasa ANAK MUDA." Ucap Taufan menekan kata Anak muda.

"Idih idih, terus lo kira gua udah tua gitu? Ga ya sorry." Blaze.

"Ufan, jelmaan kayak dia boleh aku pukul ngga sih?" Lama lama Thorn pun ikut kesal.

"Jangan, kasian si Ice." Taufan.

"Eh, iya juga ya... Yaudah deh ngga usah." Thorn

Skip, istirahat

"Blaze Blaze, ayok ke kantin." Ajak Thorn.

He Is An Idol?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang