"Dia emang temen aku.." Jawab Taufan.
"Kamu jujur, atau kamu saya hukum?" Ucap Halilintar penuh penekanan.
"... Uh okay, dia mantan aku. Tapi Kalau mau gitu gitu jangan di mobil, Nanti aja di apart." Ucap Taufan dengan pipinya yang sedikit memerah.
"Oh? Jadi kamu nyerah?" Halilintar menyeringai.
"Diam!" Balas Taufan dengan wajah memerah seperti tomat.
Bukan Mukanya Taufan yang jadi tomat, warna nya doang merah kayak tomat.
.
.
."Shss.." Desis Taufan saat Halilintar menggigit lehernya.
"P-pelan pelan.." Gumam Taufan, namun masih dapat di dengar oleh Halilintar.
Halilintar menjilat karya yang di buatnya di leher Taufan. "Manis." Gumam Halilintar, lalu mencium bibir Taufan dengan beringas.
"Hmmph!-" Mulut Taufan merasakan sebuah benda yang kenyal di bibirnya, yang tak lain adalah bibir Halilintar.
Halilintar memasukan lidahnya kedalam mulut Taufan, dan memeluk pinggang Taufan.
"H-Hali.. MMHP-" Halilintar menekan tengkuk Taufan, membuat ciumannya semakin dalam.
Halilintar melepaskan ciumannya secara perlahan, saliva terhubung di antara kedua mulutnya.
"E-eungh.. Lili, belum juga masuk kamar udah mau gitu gitu..." Ucap Taufan dengan muka memerahnya.
Belum di kamar? Ya, mereka masih berada di ruang tamu. Si Lili emang ga sabaran banget sih, emang dasar nggak kuat iman.
"Pft, baiklah baiklah." Halilintar menggendong tubuh mungil Taufan ala bridal menuju kamar.
"TURUNIN IH HALI!" Taufan yang tiba tiba di gendong merasa kaget, tetapi Halilintar hanya acuh tak acuh dan terus pergi menuju kamar.
Sesampainya di kamar, Halilintar membaringkan Taufan di kasur. Dan Halilintar melonggarkan dasinya.
Kesannya tuh kayak ngegoda taufan, aw
"..." Taufan hanya diam dengan wajah memerah, sepertinya besok ia akan pincang dalam beberapa hari.
"Pasrah banget keliatannya." Halilintar membuka kancing kemejanya satu persatu sampai kemejanya terlepas dan memperlihatkan perut Halilintar yang ada delapan kotak kotak.
Sedangkan Taufan? Muka nya makin merah, tertegun dengan pesona roti sobek Lili.
"Liat tubuh saya sampai melamun gitu, hm?" Seketika lamunan Taufan langsung pecah setelah mendengar ucapan Halilintar.
"Uh.. nggak, nggak ada yang liatin tubuh kamu tuh!" Ucap Taufan malu malu, padahal masih mau liat tubuh Hali.
"Pft," Halilintar menahan tawa, lalu segera naik keatas kasur tepat di sebelah Taufan.
"Mau main kasar atau lembut?"
"... Aku nggak yakin kalau kamu bisa main lembut." Ucap Taufan ragu ragu.
.
.
."DASAR HALI PEMBOHONG!!" Taufan melempar bantal tepat mengenai wajah Halilintar.
"Aduh, kamu kenapa sih Fan?" Halilintar bertanya dengan wajah datarnya.
"KATANYA PELAN, TAPI MAINNYA KENCENG BANGET!" Taufan mengembungkan pipinya, terus langsung ngumpet di dalem selimut.

KAMU SEDANG MEMBACA
He Is An Idol?!
Dla nastolatkówWhat the...- aku dijodohkan dengan seorang aktor? OHH TIDAAKKK Hai nama ku Taufan, Skylie Taufan Cyclone lebih tepat nya. aku sudah tidak memiliki orang tua karna orang tuaku baru saja meninggal dunia, tapi betapa terkejut nya aku ketika membaca su...