12-Jealous

1.7K 106 12
                                        

"wah.." Mata Taufan terpana dengan indahnya langit malam yang di penuhi dengan kembang api.

"He's so cute.. can i get him back?" Batin Maripos, sambil menatap kearah wajah manis Taufan.

"Mar, beli eskrim yuk?" Taufan tanpa sadar menggenggam tangan Maripos, membuat telinga sang empu memerah.

"Uhm? Boleh." Jawab Maripos, sang lawan bicara.

Di sisi lain.

Saat ini ada dua orang yang sedang bermesraan, yang tak lain adalah Solar dan Thorn.

Yakali icelaze, wong motto hidup blaze aja "tiada hari tanpa ribut"

Kedua fotosintesis itu sedang berbincang bincang ringan setelah lelahnya menjalani hari.

"Sunshine, mau ke festival di taman kota.." Thorn yang berada di pangkuan kekasihnya berkata dengan suara memelas.

"Mhm? Mau? Boleh Thornie." Jawab Solar sembari tersenyum manis.

"Siap-siap gih, langsung berangkat kita." Lanjut Solar, dan langsung di angguki oleh Thorn.

Skip..

Sesampainya di festival, Thorn langsung menarik tangan Solar mengelilingi tempat itu, dan Thorn berhenti di tempat tembak-tembakan.

"Sunshine Sunshine! Ayo main itu, aku mau dapet boneka." Thorn menunjuk ke arah tempat tembak-tembakan.

Saat sedang asik bermain, tiba-tiba mata Solar menangkap sosok Taufan yang sedang bersama dengan Maripos.

Solar yang melihat kejadian itu tentu saja langsung melaporkan kepada temannya, siapa lagi kalau bukan si gledek?

Biduan Merah

Lin

Apa?

/Send picture (taufan w/maripos)

Oh?
Thanks buat info nya.

THE CHAT IS END.

Solar yang melihat balasan teman nya hanya acuh tak acuh, lalu kembali bermesraan dengan sang kekasih.

Di sisi Halilintar.

"Bangsat." Halilintar menelepon Taufan, dan tak sampai 5 detik sudah di angkat oleh Taufan.

Upan pest respon

"Iya Alin?? Ada apa?" Tanya Taufan dari seberang sana.

"Lagi sama siapa kamu?" Halilintar malah balik bertanya, bukankah sebelumnya Taufan sudah bilang jika ia ingin pergi dengan teman nya??

"Sama temenn, kenapa??" Jawab Taufan.

"Temen atau Selingkuhan?" Tanya Halilintar dengan deep voice khas nya.

"Hah? Maksud kamu?" Bingung Taufan.

"Pulang." Ucap Halilintar penuh penekanan.

Telepon itu di matikan sepihak oleh Halilintar. Halilintar membanting ponselnya dan pergi ke ruang tamu sambil menunggu Taufan.

Di sisi Taufan.

He Is An Idol?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang