tahun pun berlalu,kini Asher sudah berusia genap dua tahun.dimana dia sudah bisa berbicara dan berjalan.tak hanya itu,ia juga sudah bisa memilih sesuatu.
"Asher...kamu mau yang mana..?" ucap Charlotte sambil menunjukkan mainan yang akan di beli untuk nya
mainan yang di tunjukkan oleh Charlotte adalah mobil-mobilan dan boneka.dan saat disuruh memilih,Asher memilih boneka,namun Charlotte memasukan mobil-mobilan nya ke keranjang belanjaan.
"Charlotte...mending kamu beli in dua-dua nya.." ucap Henry
"iya-iya.."
***
"Asher...ayo pulang nak...bentar lagi malem tuh.." ucap Charlotte saat Asher sedang main di taman bersama teman-teman nya
Asher berlari kearah nya saat dipanggil oleh mama nya.ia di gendong mama nya untuk kembali ke rumah nya.dan saat menuju pulang,Charlotte menyampaikan pesan untuk Asher.
"Asher.."
"hmm..?" balas Asher
"nanti kalau kamu udah besar pacaran sama cewek cantik ya...mama bisa bahagia kalau kamu pacaran sama cewek deh.."
"ya Asher ya..?"
Asher yang belum mengerti kalimat yang keluar dari mulut mama nya hanya mengangguk sambil melamun,menatap kearah jalanan.
***
saat di rumah,Charlotte membiarkan Asher bermain dengan Camilla.sementata itu ia memasak untuk makan malam.
"kalian disini aja yaa..tunggu papa pulang oke?" ucap nya
"akey..." balas Asher
saat sedang fokus memasak,dimana ia memasukan satu persatu bumbu kedalam masakan,tetiba telepon rumah berbunyi.dan ia pun mematikan kompor untuk mengangkat telepon nya.
𝒅𝒅𝒓𝒓𝒊𝒊𝒏𝒈𝒈..
"halo...?" ucap Charlotte
"selamat malam dengan nama Charlotte istri dari bapak Henry benar?" ucap wanita yang berbicara di telepon nya
"ya benar...kenapa ya..?"
"kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan bahwa ananda Henry mengalami kecelakaan,dan ia meninggal karena kehabisan darah..kami meminta pihak keluarga untuk segera datang dan mengurus jasad nya.."
"s-sus...?"
𝑩𝑼𝑮𝑯...𝑻𝑨𝑲𝑲...
suara sesuatu jatuh dan telepon rumah terbentur ke dinding."hallo...ibu Charlotte...?hallo!"
"HAAHH MAMAAA!!BANGUN MAA!!" suara anak kecil yang terdengar dari telepon rumah
suster yang mengetahui kalau Charlotte pingsan langsung mematikan telepon dan mencari cara agar Charlotte bisa datang ke rumah sakit untuk melihat suami nya.
"dok...istri nya pingsan..dirumah nya ada 2 anak kecil"
"aduh...gimana dong ya...coba kamu telpon lagi,siapa tau di angkat sama anak nya.."
"baik dok.."
***
𝒅𝒅𝒓𝒓𝒊𝒊𝒏𝒈𝒈..
Camilla menatap telepon nya dan mengangkat nya.
"hallo adek..."
"hallo..." balas Camilla dengan suara nya yang serak karena menangis sesegukan
"adek jangan panik ya..mama gak papa kok,ade di rumah ada siapa aja?"
"aku,mama,sama adik..."
"oke..kamu tau alamat rumah kamu..?"
"komplek perumahan Delunya City tante.."
"blok nya nomor berapa..?"
"ab 20/04"
"oke..nanti kalau ada orang yang dateng,kamu buka ya pintu nya..yang ngebantuin kamu dan mama bakal dateng sebentar lagi...oke?"
"tante..."
"ya..?"
"papa kemana...?"
"...nanti kamu tanya ke mama aja ya kalau mama sudah bangun..."
***
tak berselang lama,tim medis akhirnya tiba.Camilla membuka pintu nya saat bel di rumah nya berbunyi.saat pintu nya terbuka,Camilla menggenggam erat tangan adik nya,Asher.
"selamat malam ade...kalian ikut ke rumah sakit juga ya..." ucap petugas medis perempuan
𝑪𝒂𝒎𝒊𝒍𝒍𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒌
petugas pun mengunci kembali pintu rumah nya dan menyimpan nya untuk sementara.
𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒅𝒊𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒋𝒖 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕...
"kalian umur berapa...?"
"tujuh..." balas Camilla
"ohh...kalau adek nya..?"
"dia masih 2 tahun.."
"owh...ganteng dan cantik ya kalian..."
"..."
~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Be A Boy
Fiksi Penggemarkisah ini menceritakan tentang anak perempuan,Asher.yang diubah tampilan nya menjadi laki-laki oleh ibu nya,tak segan-segan ibu nya bahkan menyuruh nya untuk menjalin hubungan apapun asalkan ia menjalankan nya dengan wanita.akan kah ia bahagia denga...