1

8.3K 479 3
                                    

"Dasar brengsek.. Author nya gila banget bangsat masa karakter favorit gw meninggoy sih?!" Teriak Ian kesal lalu melempar asal buku novel yang dia baca tadi.

Brakk..

Pintu terbuka kencang lalu masuk lah sang mama tercintanya Rayan Alfarizqi atau biasa dipanggil Ian itu sambil membawa bantal sofa.

"HEH!! Dateng ke rumah itu langsung mandi bukan nya malah teriak gak jelas, mana ngomong kasar lagi! Anak siapa kamu hah?" Kata mama kesal lalu melempar bantal yang ia bawa ke arah ian.

Brukk...

"Aduh..mamaa sakit ih, kenapa dilempar bantal sih? Nanti kalau putra mu yang tamvan ini meninggoy gimana?" Tanya Ian sambil mengelus jidat mulus nya pelan.

"Bagus dong beban mamah kurang satu, lagian lebay banget sih kamu dilempar bantal doang langsung meninggoy." Jawab mama Ian enteng lalu pergi ke dapur.

"Hufftt.. sabar ian anak sabar disayang tetangga, Eeh..kok tetangga sih? maksud nya tuhan."

"Udahlah mending gw tidur dulu bentar sebelum makan malem," lalu ian pun tertidur pulas di kamar nya.
Namun, tanpa Ian sadari novel yang Ia lempar tadi bersinar terang lalu menghilang dalam sekejap.

Pagi pun tiba.. sinar matahari yang masuk membuat pemuda yang sedang tertidur nyenyak terbangun.

"Hoammm.. selamat pagi dunia yang suram." Ujar pemuda yang baru bangun itu dengan lemas masih mengumpulkan nyawa.

"Weh ini dimana? Kenapa kamar gw jdi mirip rumah sakit njir? Loh kok tangan gw di infus? Ini juga kepala gw kenapa di perban anjing, mana sakit pula. Apa gw mimpi yaa?" Heran ian sambil mencubit tangan nya pelan.

"Weh sakit njir berarti bukan mimpi dongg? Terus gw di mana..Apa gw diculik? Tpi kok malah ke rumah sakit sih?"

Brakk...

Pintu terbuka kencang lalu masuk lah dokter dengan laki laki tampan dibelakang nya tergesa-gesa masuk ke dalam.

"Adekkk.. kamu sudah bangun?? Ada yang sakit gak??" Tanya laki laki itu dengan khawatir.

Ian masih terdiam karena kaget, perasaan dari tadi ada saja pintu yang terbuka kencang seperti itu.. apa itu hobi orang-orang zaman sekarang?

"Lo siapa ya? Kok manggil gw adek sih?" Tanya ian heran.

"kamu kenapa dek? Kok ngomong gitu sih ke abang?"

"Lo ngomong apa sih? Emang kita kenal?"

"Dok gawat cepat periksa Adek saya." Panik laki laki itu lalu memeluk Ian erat.

Dokter tersebut mengangguk dan langsung melangkahkan kaki nya kearah brankar yang ditempati Ian.

"Seperti yang saya duga, tuan muda Rayan mengalami amnesia tuan Axel," Kata dokter tersebut setelah memeriksa Ian.

Axel terdiam.

"Anda bercanda dok?"

"Saya tidak akan bercanda jika itu terkait pasien saya sendiri Tuan muda."

Ian yang dibicarakan hanya memandang dokter dan laki laki yang mengaku sebagai Abang nya dengan pandangan polos karena bingung.

Axel yang melihat kesungguhan di mata pria berjas putih itu pun menghela nafas pelan.

"Kalau begitu kita kenalan kembali. Saya Axel Sinegar Lionard, kakak kamu bunda kita sudah meninggal waktu melahirkan Razka dan nama kamu adalah Rayan Axelan Lionard. Ayah kita namanya Arnard Lionard dan kamu punya 2 Abang lagi dan 2 adek." Jelas laki laki yang sekarang menjadi Abang nya.

Rasa nya jantung Ian sekarang berhenti sejenak mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Axel.

'buset dah Rayan Axelan Lionard? Sejak kapan ada tokoh yang nama nya sama kaya nama gw njir' kata Ian dalam hati.

"Lalu dimana ayah dan saudara ku om, eh bang?" Tanya Ian bingung

"mereka sempat kesini dek.. tapi karena sibuk, mereka kembali ke urusan masing masing jadi hanya Abang yang sempat ke sini," Jawab Axel

"Trs gw kapan pulang dok?" Tanya Ian lagi

"Tunggu 2 atau 3 hari lagi tuan muda," Jawab dokter tersebut dengan lembut.

"Tidak bisa sekarang dok??" Pinta Ian dengan wajah sok imut nya.

Dokter hanya diam tak menjawab lalu menatap Axel meminta bantuan.

"Bagaimana tuan muda Axel?" Tanya sang dokter dengan binar penuh harapan agak Axel membantu nya.

"Dek dengerin kata dokter nya ya?"

"Abangg~" Rengek Ian dengan wajah yang minta di tampol.

Alex pun hanya diam kaget karena selama ini Adek nya yang satu ini tak pernah merengek dengan wajah seperti itu. Apa amnesia bikin sifat orang berubah ya?

Setelah perdebatan antara Ian dengan dokter dan Abang nya, Ian pun akan pulang besok sebagai kesepakatan bersama.

"Abang pulang dulu ya, nanti besok Abang kesini lagi buat jemput kamu, okay?"

"Siapp Bang!! Tenang ajaa!!"

Axel pun mencium kening Ian lalu beranjak pergi dari ruang rawat Ian ke mansion.

Setelah Abang nya keluar Ian hanya diam lalu memandang kosong jendela nya.

"Kok gw bisa kesini sih? Terakhir kali gw tidur sebelum makan malem karena ngantuk, apa ini karma karena membuat mama kesal ya? Eh iya, mama gimana kabar nya ya sekarang? Terus tubuh gw di sana gimana kabar nya?" tanya Ian entah kepada siapa.

Karena bingung sendiri dan pusing memikirkan itu semua Ian pun memutuskan untuk tidur.

____

Matahari pun dengan malu malu menunjukkan diri nya. Ian pun sudah terbangun dari tadi, namun ia hanya diam dengan pikiran nya yang sudah memikirkan berbagai hal.

Novel yang Ian baca sebelum nya berjudul "Lionard family". Novel yang menceritakan kisah Aksava Qielan. Remaja yang memiliki kehidupan yang menyedihkan namun, menarik perhatian keluarga Lionard, hal ini yang membuat Razka Alfaro Lionard sang antagonis iri dengan Aksa karena dia dengan mudah nya menarik perhatian keluarga nya sedangkan ia tidak dilirik sedikit pun. Tentu saja alasan sang antagonis dibenci sudah umum di cerita brothership seperti ini, yaitu karena bunda nya meninggal ketika melahirkan nya. Dan, hal ini lah yang membuat Ian geram dengan keluarga Lionard. kata nya keluarga pintar dan cerdas namun kenapa mereka malah berfikir bahwa kematian bunda atau istri nya itu karena Azka? Padahal harus nya mereka menjaga Azka karena Azka adalah peninggalan terakhir dari sang bunda. Apalagi ending dari novel ini adalah Azka yang mati karena dibunuh oleh keluarga nya sendiri karena telah mengusik Aksa. Tpi yang semakin membuat Ian bingung sejak kapan ada tokoh yang nama nya sama dengan diri nya? Harus nya di dalam novel Rayan Axelan Lionard itu tidak ada!! Kenapa jadi seperti ini??

Ian pun menghela nafas lelah.. sudahlah lebih baik ia menjalani nya saja. Lagian juga kalau mau protes Ia harus protes ke siapa? Mungkin sudah takdir nya namun Ian tetap berharap bisa kembali ke tubuh asli nya.

Ian kangen omelan sang mama di pagi hari karena Ian yang susah bangun tpi sekarang Ian bahkan sudah bangun dari subuh karena harus mempersiapkan mental dan ketabahan dulu sebelum bertemu keluarga Lionard nanti.

Transmigrasi Ian [Drop]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang