12

1.7K 134 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ian... Bangun sayang, jangan diamkan ayah seperti ini."

Arnard sedari tadi meraung tak terima mendengar ucapan sang dokter tentang putra kesayangannya.

Ian.. Putra kesayangan keluarga Lionard dinyatakan meninggal karena terpeleset.

Memang konyol, tetapi yang nama nya takdir, ingin gimana lagi?

Dan dokter yang memberikan info tersebut sekarang sudah berada di dalam tanah karena di tembak mati oleh nya.

*Dokter yang malang

"RAYAN AXELAN LIONARD! AYAH BILANG BUKA MATA MU BOY! AYAH TIDAK PERNAH MENGIJINKAN MU UNTUK MENINGGALKAN AYAH SEPERTI INI." Tekan Arnard seperti orang gila, pria paruh baya itu sedari tadi selalu mengoceh seakan akan putra nya masih hidup.

Anak Arnard yang lain hanya menatap ayah mereka sendu. Mereka ingin menenangkan ayah mereka namun mereka sendiri butuh ditenangkan.

Berita tentang meninggal nya Rayan pun sudah menyebar ke seluruh keluarga besar Lionard.

Dan mereka yang mendangar nya tentu tak menyangka tapi yang nama nya takdir tentu saja tidak ada yang tau kan?

Keluarga Lionard yang berada di luar negeri pun bergegas menuju mansion mereka yang berada di Indonesia.

Pemuda yang sedang di tangiskan itu justru sekarang sedang bercanda ria di taman.

Tangan nya memegang balon dan harum manis yang dibelikan sang ibu.

Kaki nya tak henti bergoyang goyang seakan sengaja menunjukkan bahwa ia sekarang sedang senang.

"Akhir nya... Aku bebass dari keluarga posesif ituu.. ya Tuhan terimakasih.. semoga aku tidak bertemu lagi dengan mereka," Ian menggumamkan doa tersebut berulang kali.

Ia memang serius tak ingin bertemu lagi dengan keluarga Lionard. Ia masih ingat dengan jelas ketika keluarga itu terus saja membatasi pergerakan nya.

Melarang ini itu, dan memperlakukan nya seperti anak kecil yang baru bisa jalan.

Apalagi ia tidak sengaja pernah mendengar bahwa sang kakak ingin melumpuhkan nya agar terlihat semakin mirip dengan bayi.

Bukankah itu gila? Dan untung nya sekarang ia kembali ke tubuh asli nya.

Tak bisa Ian bayangkan jika itu terjadi, bisa-bisa ia stress jika lumpuh, harus di gendong dengan keluarga nya dan selalu berada di lingkup keluarga besar nya.

Sungguh mengerikan, apalagi jika keluarga besar Lionard datang, ugh, mungkin ia akan bunuh diri saja.

"Lagi pula jika menurut novel, harus nya Ian hanya tokoh figuran kan? Eh.. apa justru gak ada yang namanya Ian?"

"Tapi kenapa, semakin hari keluarga Lionard malah terkesan obsesi kepada ku? Apa ada yang salah? Apalagi kedua adik ku yang merupakan protagonis dan antagonis juga malah ikut serta dengan keluarga gila itu," Lanjut Ian yang sekarang malah kebingungan sendiri.

"Yosh, apapun itu mari kita menikmati kebebasan yang menyenangkan ini, entah kenapa firasat ku mengatakan bahwa akan suatu hal buruk yang terjadi."

Setelah beberapa menit di taman Ian memutuskan kembali ke rumah nya karena langit yang semakin gelap.

******

"Sudahlah, lebih baik kamu merelakan Ian pergi Arnard," nasihat Hendrik, Kakak dari Arnard yang beberapa tahun berada di luar negeri.

"Aku tak bisa kak, harus nya saat itu aku segera melumpuhkan nya saja agar ia tidak meninggalkan ku seperti ini," Ujar frustasi Arnard ke Hendrik.

Tangan nya terlihat lemah untuk sekedar membalas tangan Hendrik yang sekarang memegang pundak nya untuk menenangkan.

"Ck, coba saja waktu itu anda menuruti keinginan ku." Ujar Cello, Anak sulung Hendrik yang sekarang bekerja di salah satu perusahaan Daddy nya.

"Tau tuh, padahal saran kak Cello waktu itu tidak buruk juga, jika kita melakukan itu pasti sekarang Ian masih disini." Timpal kembaran nya Cello, yaitu Vello pria yang sekarang berusia 20 tahun itu terlihat kesal dengan sang paman.

"Sudahlah, mari kita buka saja lembaran baru." Ujar Tuan besar Lionard dengan tenang.

Akhir nya hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka. Termasuk pemuda yang sekarang hanya diam dengan tatapan kosong.

'Lihat saja Ian, kakak akan segera menemukan mu dan membawa kembali kamu ke keluarga Lionard, dan juga kakak akan mengurung mu supaya hal itu tidak terjadi kembali.' Batin pemuda tersebut kemudian pergi menuju kamar nya.

Haloo, spesial puasa ziyaa bakal rajin up kalau kalian rajin vote jugaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo, spesial puasa ziyaa bakal rajin up kalau kalian rajin vote jugaa.

Jadii, tolong vote, supaya cerita inii cepat update!💐

Transmigrasi Ian [Drop]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang