13

1.7K 139 2
                                    

"Pa.." Panggil Alex pelan kala melihat keadaan Arnard yang tak kunjung membaik.

"Alex, bagaimana? Apa Ian sudah ditemukan? Sudah papa katakan kan, Ian kita tidak mati, haha.." Racau Arnard tak jelas.

Sulung dari keluarga kecil Lionard itu pun hanya bisa menghela nafas pelan.

Sungguh, Alex tak sanggup melihat keadaan keluarga nya sekarang.

Papa nya menjadi linglung, dan selalu berkata bahwa adik kesayangan nya masih hidup di raga orang lain.

Adik kembar nya Axel, selalu menyibukkan diri dengan tugas nya, bahkan bisa ia lihat kantong mata nya yang semakin hari semakin menghitam.

Erland, adik ketiga nya yang hilang entah kemana, ia sempat berkata akan membawa pulang 'Ian mereka' namun Alex hanya diam, tanda memberi izin.

Dan, keadaan dua anak bungsu keluarga ini yang sifat nya malah
berubah 180⁰.

Sifat mereka yang awal nya cerewet dan manja, kini telah hilang dan terganti oleh sifat nya yang dingin dan kaku.

Selama beberapa hari ini juga mereka rajin berolahraga dan meminum  vitamin peninggi badan.

Alex rasa nya tak sabar melihat reaksi  Rayan ketika melihat kedua adik kesayangan nya malah lebih tinggi dari nya.

Karena Alex selalu mengingat jelas ketika Rayan atau Ian merengek agar kedua adik nya tak cepat tumbuh besar.

Tangan Alex pindah dengan cepat menutupi sebagian wajah nya, ia terkekeh gemas.

Pasti raut wajah Ian akan menggemaskan. Ugh, Rasa nya Alex semakin tak sabar membawa pulang adik kesayangan nya.

Disisi lain, di kediaman keluarga kecil Rayan yang sekarang justru sedang di landa suatu masalah.

Bisnis yang dibangun oleh Diana hancur begitu saja karena ulah orang misterius.

Bahkan karena ini lah yang membuat Diana jarang berada di rumah, padahal Ian masih ingin bermanja ria dengan mama tercinta nya, tapi yang nama nya musibah, mana ada yang tau kan?

Saat ini Ian sedang asik menonton kartun di televisi usang milik Diana, entah jangan tanya ke Ian kenapa tidak pernah diganti.

Ian sudah berulang kali mengajukan permintaan tv nya diganti, namun dengan tegas Diana menolak dan berkata nya televisi di rumah nya masih lah bagus jadi Ian hanya diam tak ingin membuat nya jadi runyam.

Prang..

Bunyi berisik dari dapur membuat Ian bergegas pergi dari ruang tamu.

Bisa Ian lihat jendela dapur yang hancur lembur dan kertas yang berisi batu yang tergeletak di lantai.

Ian sebenernya takut, rasa nya ia ingin menelepon mama nya sekarang. Tapi, ia juga tidak ingin membebani Diana yang sekarang sedang sibuk membangun kembali bisnis nya. jadi dengan mengumpulkan keberanian Ian mengambil kertas tersebut dengan hati-hati.

Dan selang beberapa menit tubuh Ian langsung gemetar hebat. Tangan nya yang memegang kertas langsung melempar kertas tersebut ke sembarang arah.

"Ugh, sial, mereka menyeramkan, tidak sangat menyeramkan malah, bagaimana bisa mereka tau aku masih hidup disini?" ujar nya pelan ketika mengingat isi surat tersebut.

Tanpa banyak bicara lagi Ian langsung bergegas pergi ke kamar nya dan mengunci pintu nya dengan cepat.

Ia menutup seluruh gorden jendela setelah mengunci nya dengan benar.

Lalu menghempaskan tubuh nya ke kasur dengan penuh rasa lelah.

Ingin rasa nya ia kabur ke suatu pulau yang indah dengan mama nya.

Hanya berdua tidak ada yang lain.

*Isi surat yang dibaca Ian:

Haloo, Ian ku sayang~

Apa kabar mu sekarang? Pasti baik kan~ Ian.. kamu tau kan kalau kamu merupakan kesayangan keluarga Lionard? Karena itu kamu harus mulai terbiasa dengan semua hal  yang akan kami lakukan.

Aku tidak sabar ingin menemui raga asli mu itu. Tenang saja Ian! Sebentar lagi kami akan membawa mu kembali ke mansion.

Oh ya, bagaimana dengan hadiah ku apa kamu menyukai nya?
Jangan bingung, maksut hadiah itu adalah bisnis ibu mu yang kami hancurkan sedikit. Ingat, hanya sedikit, jadi jangan benci kami.

Tertanda

L.


L

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Transmigrasi Ian [Drop]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang