18

598 80 41
                                    

Afghan saat ini sedang memeluk erat Ian,  Ian sendiri sedang sibuk mengunyah biskuit yang dibeli Afghan tadi pagi. Sesekali mencubit pelan tangan kekar Afghan yang setia memeluk nya erat dari sejam yang lalu.

"Apa abang tidak bosan, memelukku seperti ini?" Tanya Ian jengah, kalau boleh jujur ia sudah bosan dan ingin pergi keluar untuk menghirup udara segar.

Tapi sang abang jadi-jadian ini sangatlah berlebihan pada nya. Tidak membolehkan Ian keluar sedikitpun dari kawasan kamar Afghan.

"Tentu saja tidak."

Ian tercengang mendengar jawaban cepat Afghan, hey tentu saja paman nya itu bilang tidak, kan yang bosan itu diri nya, yang dijadikan sandaran nyaman sang paman.

Akhirnya, 15 menit berlalu, Ian yang sedang jengah langsung memberontak dan pergi ke luar kamar.

"IAN... BERHENTI!!" Teriak Afghan menggelegar sampai ruang tamu.

Ian tak mendengarkan, kaki nya sibuk berlari menuju pintu luar, sebenarnya sedari awal ia bangun pun Ian sudah merencanakan akan kabur.

Sikap penurut tadi hanya lah sebuah kebohongan yang ia tunjukkan. Hey yang bener saja Ian menurut? apa kata dunia nanti mendengar Ian yang keche nan keren ini menjadi seorang kelinci kecil yang penurut.

"Yaampun, ternyata kelinci kecil ini suka memberontak, hm?" Tanya Afghan pelam.

Ia saat ini tetap duduk dengan santai di sofa panjang nya. Membiarkan ponakn kesayangan nya untuk bermain sebentar.

Lagipula, saat ini ia berada di pulau pribadi nya. Untuk apa ia panik? toh, Ian pun percuma jika berhasil ke luar dari lingkungan nya.

Untuk menuju ke negara asal nya, Ian memerlukan pesawat atau helikopter untuk terbang, namun, sudah Afghan pastikan kedua alat transportasi itu tersimpan rapi di bagasi pribadi nya.

____________

"Hufftt... Sialan." umpat Ian kesal, ia sudah berlari di hutan ini, namun tetap saja kembali ke mansion mewah Afghan.

Ian duduk bersandar di pohon, mata nya sudah berkaca-kaca ingin menangis.

Kaki nya yang awal nya mulus, kini penuh luka dari ranting dan pecahan beling di hutan.

"Ian kangen mama... " ujar nya pelan.

Akhir nya, air mata Ian pun turun ke pipi nya, ia tak menghapus bekas air mata itu dengan tangan nya, membiarkan rasa frustasi dan lelah nya terbawa air mata.

Setelah lima belas menit berlalu, Ian pun berdiri dan membalikkan badan nya.

Betapa terkejut nya ia melihat Afghan yang sudah duduk manis di pohon belakang nya.

Tangan nya membawa kamera dengan casing perak yang berkilauan terkena sinar matahari.

Dan... sejak kapan ada kursi mewah disana?! Ian tak menyadari apapun.

"Seperti yang kuduga, bahkan ketika menangis pun kamu tetap terlihat manis. tidak. bahkan sangat manis ketika menangis."

Tubuh Ian menjadi tegang seketika. Apalagi saat ini Afghan sedang menunjukkan video diri nya sedang menangis tadi.

'Dasar gila' batin Ian merinding. Afghan mendekati Ian yang sedang mematung, menarik tubuh yang lebih kecil itu kepelukan nya dan menyuntikkan nya dengan obat bius.

"Waktu bermain sudah habis, mari kita pulang, kelinci."

Ian tak sempat menghindar dan akhir nya pingsan di pelukan sang paman.   Siapapun tolong selamatkan Ian dari sini!

_____________

Diana sibuk berjalan bolak balik di ruang kantor nya. "Ian sayang, kamu sebenarnya dimana nak?" ujar nya khawatir.

Ini sudah hari kesekian Ian dinyatakan hilang dan Diana yakin, ini pasti ulah keluarga Lionard.

Kemarin ia datang ke mansion Lionard, mencari sang putra, namun, sampai disana ia justru diusir.

Ia pun sempat masuk kedalam mansion, dan wajah keluarga Lionard mengetahui Ian menghilang pun hanya menunjukan wajah datar yang menakutkan.

Rasanya Diana ingin menangis, Apa begitu sulit untung nya hidup Damai dengan sang anak?

Bukan kah wajar jika ia marah ketika Ian, putra nya direbut paksa dari pelukan nya?

Diana itu ibu nya! wajar saja ia marah ketika anak nya ingin diambil oleh orang lain.

Ingin melawan pun, kekuatan Diana tak sebanding dengan keluarga Lionard yang memiliki segala nya.

Diana menghela nafas pelan dan memutuskan tidur sejenak. Semoga ketika ia bangun nanti ia mendapat petunjuk terkait putra nya yang hilang.

_______

Halo, ini aku up yaa...

btw aku update ch selanjutnya nya kalau vote chapter ini sampai 100an yaa

dahh, selamat malam semuaa!



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Ian [Drop]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang