Haloo.. jangan lupa vote dan Komen nya yaa
Seperti biasa kalau ada yang typo atau kalimat yang sulit dipahami tandai aja yaa
Hari ini adalah hari libur yang dimana semua orang akan menghabiskan waktu mereka di rumah. Termasuk keluarga Lionard yang saat ini sedang bersantai ria di taman belakang mansion.
"Ayah.." panggil Ian pelan.
Arnard yang merasa dipanggil pun menoleh ke arah Ian. "Apa?"
"Ayahh~ Ian mau tinggal di Korea." Pinta Ian memelas.
Semua orang yang mendengar nya langsung mematung.
"TIDAK BOLEH!" Teriak mereka bersamaan. Ian yang mendengar keluarga nya kompak menolak permintaan nya pun langsung menampilkan raut wajah sedih.
"Emang kenapa sih hmm? Kamu mau tinggal di Korea? Ian udah ga sayang ayah lagi ya?" Tanya Arnard sendu.
Saudara Ian yang melihat raut wajah Arnard pun hanya bisa menampilkan raut wajah menjijikan mereka.
Brak..
Sebuah bantal sofa meleset ke arah wajah Arnard dengan sempurna. Arnard hanya menatap datar putra kedua nya.
"Hehehe.. maaf yaa ayah ku sayangg~ Axel khilaf." Ucap Axel cepat ketika melihat kode dari Arnard yang akan menghukum nya.
"Jangan yah.. jangan di maafin! Bohong itu kak Axel.. pasti dia sengaja..soal nya kan dari waktu kak Axel masih bentuk zigot dia udah punya dendam pribadi ke ayah." Celetuk Ian sambil memakan kripik pisang yang dibelikan Arnard kemarin.
"Heh.. engga ya! Kakak itu ga pernah punya dendam ke siapapun!" Bantah Axel ketika mendengar nya.
Ian hanya mengangkat bahu nya tak peduli lalu memeluk tubuh sang ayah yang sedang memangku nya. Arnard tentu nya dengan senang hati membalas pelukan dari Ian.
Azka yang dari tadi menyimak pun hanya menggelengkan kepala nya melihat sifat random Ian.
"Sudah-sudah sekarang kita masuk aja.. lihat langit nya sudah mendung." Ucap Aksa sambil melihat ke arah langit. Sontak saja semua orang yang mendengarnya pun langsung melihat ke arah langit.
"Yasudah, ayo masuk." Ajak Erlan dengan menggandeng tangan Ian. Arnard yang melihat nya hanya mampu mengelus dada sabar. 'untung anak sendiri.' batin nya dalam hati.
Mereka pun duduk di sofa ruang tamu dan menyalakan televisi untuk menonton kartun. Bukan mereka sih lebih tepat nya si Ian. Azka sama Aksa mana mau nonton kartun begitu juga yang lain.
Ian yang tadi nya anteng nonton film Rainbow Ruby kesukaan nya pun mendadak terdiam memikirkan keinginan nya.
"Ayahh~" panggil Ian manja.
Arnard yang merasa dipanggil pun pura-pura tidak mendengar.
"Ayah~"
"Ayah"
"Ayah."
Ian yang kesal di abaikan pun langsung ngegas.
"Woi Arnard." Panggil Ian kesal.
Arnard yang mendengar putra kesayangannya memanggil dia dengan nama nya saja pun mendadak langsung mengeluarkan aura dingin nya.
Axel yang melihat alarm bahaya pun langsung pamit ke kamar nya. "Em.. Axel permisi dulu yaa! Ada tugas di kamar."
"Azka juga sama mau main game dikamar." Ujar Azka lalu pergi dari sana.
"Aksa juga mau main game sama Azka." Ujar Aksa lalu mengejar Azka yang sedang lari menuju kamar nya.
Erlan hanya diam namun kaki nya pergi menuju taman belakang.
Dan kini hanya tersisa ian, bapak Arnard dan Abang sulung Ian saja.
Ian yang berada di pangkuan Alex pun hanya diam mematung ketika melihat para saudara nya pergi meninggalkan nya.
Ia merasakan hawa tidak enak dibalik punggung nya dan tatapan dingin nan tajam dari sebelah nya.
'hiks... Goodbye world.' ucap lebay ian dalam hati.
"Rayan Axelan Lionard." Panggil Arnard dingin.
"Y-ya ayah?" Tanya Ian gugup.
"Tunggu hukuman mu adik kecil." Ucap Alex sambil menurunkan Ian dari pangkuan nya dan pergi menuju ruang kerja nya.
Ian hanya bisa menatap punggung abang sulung nyaa panik.
"Rayan." Panggil Arnard lagi.
"I-iya?"
Arnard yang melihat mata Ian yang sudah berkaca-kaca pun hanya bisa menghela nafas lelah.
Hap..
"A-AYAH TURUNIN IAN!!" Teriak Ian kaget ketika Arnard menggendong nya secara tiba-tiba.
"Sst..diam anak nakal." Ucap Arnard dengan suara berat nya.
Ian yang mendengar nya hanya diam.
"Sebagai hukuman..izin sekolah mu diundur Minggu depan." Tegas Arnard tak ingin dibantah lalu menggendong Ian menuju kamar nya.
'yah.. padahal niat nya besok mau bolos ke kantin juga.. ish.' batin Ian kesal namun tak berani membantah ucapan mutlak Arnard.
Azka dan Aksa yang sedari tadi mengintip di tangga pun hanya terkekeh gemas melihat wajah Ian yang ngambek.
"Lihat tuh kakak gw gemesin banget." Ucap Aksa gemas.
"Kakak gw kali." Sahut Azka tak terima mendengar ucapan Aksa.
"Eeits.. bagi 3." Celutuk Axel tiba-tiba.
"AAAAAAA" Teriak Azka dan Aksa kaget. Axel yang mendengar teriakan mereka pun hanya dapat mengelus telinga nya pelan. 'semoga gendang telinga gw baik-baik saja.. hiks'
Tbc..
Kasian juga Ian sama Axel akwkwowo:>
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ian [Drop]
Teen Fiction[Transmigrasi boy] Not bl Takdir tak terduga dari pemuda yang bernama Rayan Alfarizqi yang berpindah tubuh ke 'Rayan Axelan Lionard' tokoh figuran yang jarang muncul atau bahkan seingat nya tidak ada sama sekali. Dan plot twist nya Rayan ternyata a...