÷ Rain 1 ÷

708 71 16
                                    

Happy Reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading :)

Tujuh tahun telah berlalu setelah kematian kedua orangtua dan kakak perempuannya. Yang diakibatkan pembunuhan oleh dua orang teroris. Tentu bukan tanpa alasan pembunuhan itu dilakukan. Itu terjadi sebab Ayah dan Ibu Adara melakukan penipuan dan korupsi. Maka dari itu, setelah mereka tiada, seluruh aset kekayaan disita oleh pihak negara.

Kejadian itu sangat membekas, bahkan sampai hari ini, di tanggal kelahirannya Adara masih menangisi kepulangan mereka. Luka yang terus saja membuka tanpa mau mengobatinya sungguh menyiksa bagi Adara. Hidup yang berubah 360° dan terpaksa harus berjuang tanpa memiliki bekal keberanian apapun, terpaksa ia terjang dengan sedikit keberanian yang ia punya.

Hingga ia sudah bisa mencari uang sendiri dan tidak bergantung pada tantenya. Walaupun begitu, Tante masih sering membantu Adara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebaikan Tante membuat Adara ingin membalas dengan kesuksesannya.

Terkadang, Adara merasa bahwa ia seharusnya ikut pergi bersama keluarganya. Namun, setiap ia mencoba untuk mengakhiri hidup, selalu ada setitik cahaya yang seakan melarang Adara untuk melakukan hal yang tidak disukai Tuhan.

"Sebenarnya aku hidup untuk apa?" pertanyaan yang selalu Adara layangkan ketika ia menatap dirinya dari pantulan cermin.

Helaan napas terdengar ketika tiga jerawat muncul di pipi kirinya dan dua di pipi kanan. Terlebih lagi berat badan yang terus naik akibat stress bekerja. Kondisi itu membuat Adara terus makan agar pikirannya kembali tenang dan jernih.

Kemarin ia juga baru saja mendapat amukan dari atasan karena salah input data. Tapi, seingatnya, Adara sudah benar input semua data sesuai prosedur. Namun, saat ia kembali dari pantry, semua terlihat salah.

"Dasar jelek," ejeknya pada diri sendiri. Ia terkekeh ketika mengingat perlakuan rekan kerjanya yang terus membicarakan mengenai berat badan. Memang perempuan berisi itu salah untuk menjalani kehidupan normal?

Setiap Adara masuk ke dalam ruangan di pagi hari, pasti suara rekan-rekannya selalu menginvasi. Barang memarahi mereka, terkadang Adara justru menjawab perkataan rekannya yang mengatainya, "Babi ngepet." dengan jawaban. "Mau aku ngepetin nggak? Lumayan nih dapet uang. Target rumah yang mana?". Tetapi, terkadang ia juga lebih sering diam.

Memang menyakitkan. Hal itu juga selalu membuat Adara tidak percaya diri untuk tampil di depan banyak orang. Apalagi jika mengikuti reuni sekolah. Adara jarang ikut sebab ia tidak percaya dengan dirinya yang sekarang.

Dulu saat SMA, Adara adalah gadis cantik yang banyak disukai seorang laki-laki. Julukan most wanted girl ia sandang. Pengikut pada akun instagramnya juga hampir mencapai angka sepuluh ribu.

Di malam prom kelulusan sekolah. Ia juga mendapat predikat queen. Semua murid memuji dia dan mengelu-elukan kecantikannya bak putri Disney, katanya.

The Rain In November ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang