Chap 20 : Cancelled

3.6K 278 35
                                    

Jaehyun duduk berhadapan dengan pengacara pribadinya.

"Apa Anda yakin ingin membatalkan perjanjian ini? Apa Anda sudah berdiskusi dengan Pihak Kedua?" Tanya pria berkacamata itu.

Jaehyun menghela nafas dan menggeleng pelan.

"Maaf pak, tapi kita tetap harus membahas ini dengan Pihak Kedua, karena bagaimanapun juga saya membutuhkan tanda tangan yang asli sebagai bukti." Jelasnya.

Jaehyun mengangguk paham. Yah, tentu saja ia paham betul mengenai sebuah perjanjian. Tapi saat ini Taeyong tak bisa di ganggu, benar-benar tak bisa di ganggu.

"Menjauh Jung JAEHYUNN, KAU BAU SEKALIIII~~~"

Jaehyun menghela nafas pasrah dan melangkah mundur beberapa langkah dari Taeyong.

Yah, beginilah keanehan Taeyong selanjutnya saat sedang hamil yang sudah memasuki usia 7 bulan itu. Ini terjadi sejak semalam, Jaehyun yang sedang tidur memeluknya, sedang bermimpi indah tiba-tiba saja di tendang hingga jatuh dari tempat tidur.

Apakah Jaehyun marah?

TIDAK. Tentu saja ia tidak marah haha... Bagaimana bisa ia marah pada makhluk berperut besar itu? Bisa-bisa Taeyong menangis histeris dan mengadu pada Ibu nya dan Krystal.

"Tae, aku ini bekerja kantoran, bukan kuli bangunan. Bagaimana bisa aku bau saat pulang bekerja? Aku masih wangi dan aku juga mandi tadi di kantor sebelum pulang." Ucapnya jengah.

Taeyong menggeleng dengan tangan mengapit hidungnya. "Tapi kau bau." Ucapnya.

Jaehyun mengusap wajahnya kasar. "Yasudah, kau di ruang tamu dulu, aku mau ganti baju." Ucapnya. Taeyong mengangguk dan berjalan cepat menuju ruang tamu.

Jaehyun pun masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan pakaian yang lebih santai, setelah itu ia keluar menemui Taeyong. Taeyong yang membelakanginya sambil menonton tv itu langsung menutup hidungnya, seolah tau kalau Jaehyun mendekatinya.

"Jaehyun, apa kita boleh pergi kesana?" Tunjuk Taeyong pada iklan Lotte world di tv. Suaranya terdengar sengau karena hidungnya di tutup.

Jaehyun mengendikkan bahunya, "Pergi saja sendiri. Aku bau." Ucapnya dan melenggang pergi ke dapur.

Taeyong langsung mengejarnya. "Jaehyunn~~~ Tapi bayi ingin kesana?" Rengek Taeyong.

"Berhenti memfitnah bayi Tae, dia bahkan belum bisa bicara." Ucap Jaehyun santai sambil membuka kulkas mencari buah.

"Ishhh,, kau menyebalkan sekali." Rengek Taeyong lagi. "Yasudahlah, aku mau tidur saja." Taeyong pun berlalu dengan hentakkan kaki menggemaskannya.

Jaehyun menggeleng pelan. Ia meletakkan anggur ke piring dan membuat teh untuknya. Para pelayan sudah tidak ada di rumah lagi karena sejak menikah dengan Taeyong, para pelayan selalu pulang ke rumah yang memang berada di sebelah rumahnya saat sore hari, kecuali Joy yang memang menjadi pelayan pribadi Taeyong, ia hanya akan pulang jika Taeyong menyuruhnya pulang.

Jaehyun masuk ke ruang kerjanya, meletakkan teh dan anggur itu di atas meja. Membuka laptopnya dan mulai bekerja.

*Cklek*

Jaehyun menoleh ke pintu yang menghubungkan ruang kerjanya dan kamar. Terlihat Taeyong melongokan kepalanya.

"Jaehyun, kau sudah makan malam?" Tanya Taeyong dan Jaehyun menggeleng. "Kau ingin aku masakkan sesuatu?" Tanya Taeyong lagi.

"Tidak perlu, ini saja sudah cukup. Kau pergilah tidur, ini sudah terlalu malam." Ucapnya. Taeyong mengangguk, sedikit tak rela melihat Jaehyun yang hanya makan anggur. Tapi apa boleh buat, ia sebenarnya juga sudah cukup lelah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wedding ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang