Seorang laki-laki dewasa turun dari mobil dengan sangat gagah dan tampan diikuti dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Laki-laki tersebut adalah CEO baru di Dharmendra Company. Banyak karyawan yang terpana melihat parasnya. Lalu, laki-laki itu berjalan diikuti dengan asisten dan sekretarisnya melewati kerumunan karyawan dengan tampangnya yang songong.Setelah laki-laki itu memasuki lift khusus untuk CEO. Karyawan langsung ramai membahas dia.
"Siapa dia?"
"Dia adalah direktur baru disini."
"Dia putranya mendiang Pak Hendrik. Denger-denger sih dia sekarang yang pegang Dharmendra Company."
"Dia sangat tampan."
"Senang sekali punya CEO ganteng."
"Kenapa sebelumnya dia tidak pernah terlihat bersama Pak Hendrik?"
"Dia tinggalnya di Amerika."
"Wangi sekali dia."
Begitulah kira kira ucapan para karyawan terutama wanita setelah melihat sosok laki-laki itu untuk pertama kalinya.
°°°
"Sudah lama saya tidak kesini. Tolong bantu saya mengenal perusahaan ini dan siapa rekan kerja papa." Ucap laki-laki tersebut kepada asisten dan sekretarisnya.
"Baik, Tuan."
Dia adalah Arsenio Brandon Dharmendra. Terlahir dari darah blesteran Indonesia-Amerika tak heran jika berparas tampan, gagah, wajahnya agak songong, pemain wanita dan suka minum, mungkin banyak lagi keburukan tentangnya. Dia adalah putra mendiang Pak Hendrik Dharmendra. Arsen kesini untuk meneruskan usaha Daddy-nya. Karena kakaknya sudah mengurus usaha keluarganya yang lain jadi kali ini dia yang mengurusnya.
Memang dia sudah lama tidak ke Indonesia, meskipun Indonesia adalah negara Daddy-nya. Tapi di lebih ke Amerika dia suka di sana. Tapi karena Daddy-nya meninggal dia mau tidak mau harus kesini untuk mengurus semua ini. Meskipun memiliki banyak keburukan dia sangat menyanggi keluarganya terutama orang tuanya. Mommynya masih tinggal di Amerika bersama kakaknya. Karena Daddy-nya sudah tiada mommy nya memilih untuk tinggal di negara asalnya. Jadi, saat ini memang Arsen sendirian. Arsen membuka laptopnya lalu memulai pekerjaannya.
°°°
Disinilah Melisha bersama teman-temannya sedang berada di sebuah salon kecantikan. Kalau masalah kecantikan jelas dipimpin oleh Shafa. Karena emang dia yang hobinya begini dan mengajak teman-temannya.
"Gue ajak kalian ke salon itu bayar sendiri-sendiri. Ogah gue bayarin kalian." Ucap Shafa pada teman-temannya, aneh sekali, padahal dia yang mengajak tapi.... Ya sudahlah.
"Tenang aja. Duid gue banyak. Tadi malam tuyul gue udah setoran." Ucap Amanda seraya menunjukan dompetnya yang sedang penuh dengan uang.
"Sekarang Lo nuyul juga, man?" Tanya Naura
"Iyalah, gue tuh pesugihan, nuyul, trus apalagi yaa. Pokoknya bikin gue kaya." Ucap Amanda sambil mengangguk-anggukan kepala seolah dia benar melakukan semua itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Mine
RomansaSejak bertemu dia aku mulai jatuh cinta, aku tergila-tergila padanya dan aku ingin mendapatkannya. Mungkin orang lain menganggap ku sebagai gadis bodoh atau gila yang mencintai om om. Tapi ya mungkin benar aku sudah gila karena terpesona dengan tamp...