Sudah hampir 1 bulan berlalu, Melisha tinggal sendiri di sebuah Apartemen mewah di kotanya. Sesuai permintaannya, Melisha ingin tingga di Apart saja terlalu besar katanya kalau tinggal dirumah seorang diri. Menjalani kehidupan sendiri tidak seperti biasanya yang hari-hari dipenuhi oleh ocehan mamanya dan amukan papanya jika dia pulang terlalu larut. Sekarang Melisha hidup dengan sangat bebas terkadang malah dia tidak pulang karena memilih menginap di salah satu rumah temannya, kadang juga temannya yang dia boyong ke apartnya.
Yang membuat dirinya bertambah senang adalah karena usianya sudah 17 tahun, membuat dirinya seakan semakin bebas. Lima hari yang lalu Melisha merayakan ulang tahunnya kecil-kecilan dengan ketiga bestienya itu dan yang membuat Melisha sedikit agak sedih orang tuanya tidak mengucapkannya. Apakah setelah dia memisahkan diri dari orang tuanya tidak sayang? Setidaknya itu yang dipikirkan Melisha. Tapi Melisha tetap positive thinking mungkin Orang tuanya itu lupa.
Kali ini Melisha berniat pergi ke resto atau cafe untuk makan malam. Dengan menggunakan hot pants dan tanktop saja tapi diberi cardigan agar tidak terlalu terbuka alias dinginnya malam tidak terlalu menusuk kulitnya. Saat berada di lift Hp Melisha bergetar dan tertera nama Mamanya.
"Hai, mama. Masih ingat nih ternyata sama anaknya?" Sindir Melisha karena dia ingat orang tuanya belum mengucapkan ulang tahun kepadanya.
"Ihh kamu kok gitu sih. Ya ingat dong sayang." Melisha yang mendengar itu hanya menghembuskan nafasnya saja, Melisha keluar dari lift dan terus berjalan sambari fokus dengan Hpnya.
"Selamat 17 tahun sayangnya mama papa." Ucap Riki dan Arani pada Melisha yang membuatnya tersenyum.
"Telat banget dehh kan udah lima hari yang lalu." Ucap Melisha meskipun dia senang terhadap orang tuanya tapi dia harus menunjukan sisi marahnya.
"Bukannya sekarang kamu ulang tahunnya kok lima hari yang lalu sih, kamu masa lupa dengan ulang tahun kamu sendiri." sungguh ucapan mamanya ini membuat Melisha sangat syok, ternyata Orang tuanya bukan lupa mengucapkan tetapi lupa tanggal ulang tahun anaknya sendiri. Parah bangett.
"what!?! Mama hari ini bukan ulang tahun Melisha. Tapi lima hari yang lalu bahkan KTP Meli udah di cetak mama. Please dehhh yaa." Omel Melisha yang tak terima.
"Masa sih? Perasaan seingat papa ulang tahun kamu sekarang." Ucap Riki yang ikut ikutan ngeyel.
"Kalian tuh ya emangg, Kakak aja ngucapin masa kalian nggak kalian tuh bener ben----
Brak..
Sangking fokusnya sama teleponnya, Melisha tak sengaja menabrak seseorang sampai ponselnya sendiri terjatuh. Melisha langsung berjongkok mengambil Hpnya dan Hpnya aman kok tahan banting.
"Maaf saya tidak sengaja." Ucap Melisha lalu menoleh keorang yang ditabraknya tadi.
"ehhh om ta yang aku tabrak. Maaf ya om ga sengaja." Ucap Melisha sambil cengegasan karena dia baru tau yang ditabraknya itu Arsen.
"Bye ma, pa." Ucap Melisha lalu mengakhiri panggilan orang tuanya, karena dia ingin fokus pada Om Arsennya ini.
"Lah?!? Kenapa kamu disini?" Tanya Arsen heran karena dia sudah lupa dengan gadis di depannya ini selama 10 hari ini, di saat sudah lupa malah Melisha datang lagi.
"Loh, seharusnya Melisha yang tanya kenapa om yang disini. Meli tinggal disini om sekarang di lantai x nomer x sandi pintu 177767." Ucap Melisha pelan tapi lantang di hadapan Arsen. Sedangkan Arsen terkejut.
"Kamu kenapa nyebutin itu semua. Itu privasi Melisha. Kalau ada orang dengar lalu berbuat macam-macam ke kamu gimana?" Omel Arsen, takutnya kan nanti ada orang dengar trus masuk ke kamarnya Melisha tetapi orang itu bukan dirinya kan sangat bahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Mine
RomanceSejak bertemu dia aku mulai jatuh cinta, aku tergila-tergila padanya dan aku ingin mendapatkannya. Mungkin orang lain menganggap ku sebagai gadis bodoh atau gila yang mencintai om om. Tapi ya mungkin benar aku sudah gila karena terpesona dengan tamp...