SINGA

2.6K 90 0
                                    

Pagi hari yang cerah suasana rumah keluarga keci Narendra tampak lenggang dan cukup sunyi hanya detingan bahan dapur yang beradu.

Sedangkan di sebuah kamar sebuah tubuh mungil nampak teronggok meninggalkan bantalnya posisinya sudah di bagian bawah kasur yang beruntung sudah di pakaikan pembatas. Tak ada yang akan mengganggunya sebelum pemilik kamar bangun dengan sendirinya.dikarenakan jika hal itu terjadi maka raungan tangis akan memenuhi rumah seharian penuh dan akan sangat sulit membujuknya

"Yang"

yudha melingkar kan kedua tangannya memeluk Clara.sudah lama ia sulit bermesraan bersama sang istri selama baby ayuna lahir.

"Minggir dulu mass aku selesaiin ini dulu Iss nanti keburu ayuna bangun sarapan belum jadi"

"Makanya sayang selagi Ayuna belum bangun kita mesra mesraan dulu..udah lama tau enggak kek gini"

Yudha menghirup aroma tekuk Clara menimbulka perasaan geli kepihak Clara, membuat Clara terpaksa menghentikan pekerjaannya dan memutar tubuhnya menghadap sang suami lalu melingkarkan tangannya keleher sang suami

"Gimana coba mau mesra mesraan orang suami aku tiap hari cuma kerja sama anaknya mulu istrinya dilupain trus kalau sudah ketemu kerjaan sama anak berasa enggak  punya istri"

Clara mempoutkan bibirnya merotasikan matanya, benar benar kesal dengan suaminya yang selalu memprioritaskan sang anak dan pekerjaannya

"Uluh uluh sayangku ngambek nih humm.. mau di sayang sayang juga ..cini cini sama ayahhh"

Nada manja itu mengalun

"Cup"
"Cup"
"Cup"
"Cup"

Yudha mencium seluruh bingkai wajah sang istri membuat Clara membelalakkan matanya lalu memalingkan wajahnya

"Ihh ayah apansih kalau ayuna liat gimana"

"Enggak orang ayunanya masih tidur..sini cup cup lagii biar engk ngambek bundanya ayuna siniii cup cup sayangku"

"Ihhh masss udhhh maluuu"Clara menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya membuat tawa Yudha meledak memenuhi rumah itu

"Yayahh kok tawana cepelti nene lampil..sualana besalll bikin nuna angun"nuna turun mengucek kedua matatanya tak lupa boneka karakter bt21 Rj berada dipeluknya

Kedua suami istri itu otomatis berbalik menatap tubuh anaknya yang susah payah turun dari tangga dengan boneka besar yang hampir sebesar tubuhnya dipeluknya

"Ayah bantuin itu anaknya nanti jatuh malah diliatin" Clara mendorong bahu sang suami dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan sarapan yang tertunda karna insiden tadi.

"Anak ayah udh bangunn aduhhhhh"
Menghampiri ayuna dan menggendongnya menuju meja makan

"Yayahh mukanya cuci ulu Balu mamam"

" Anaknya aja pinter tuh masa kamu engak mas"
Clara mengejek mendengar sang anak mengajari sang suami

Sedangkan Yudha hanya menyengir mendengrnya.
"Ayah lupa sorry princess ayuna"

"Sulee Yayah"

"Yaudah let's Goo kita cuci mukaaa"

"Legoooo"

°°°

Setelah menata Sarpan dimeja mengoles beberapa roti dengan selai, tetapi dua orang ayah dan anak itu belum muncul padahal mereka bilang hanya ingin cuci muka.

Dengan curiga Clara bergegas membersihkan tangannya di wastafel lalu menyusul keduanya ke atas kemarin sang anak.

Dan benar saat naik yang ia dapati bukanlah 2 orang yang mencuci muka tetapi tepatnya bermain busa memenuhi seluruh kamar mandi itu bahkan di bawa shower, diatas closet, di bak mandi sudah di penuhi sabun wangi stroberi

"YUDHAAAAA.. BENER BENER YAAA BUKANYA ANAKNYA DI LARANG MALAH DITEMENIN. TAU ENGAK AKU TUH BARU KEMAREN BERSIHIN KAMAR MANDINYA AYUNA MASA HARI INI BERSIHIN LAGI"

Clara sudah lelah ,di rumah ia sengaja tidak mengambil asisten rumah tangga karna beranggapan rumahnya tidak terlalu besar dan mereka hanya tinggal bertiga ia masih bisa mengurusinya, tapi sepertinya jika kelakuan ayah dan anak ini tiap hari seperti ini dia jadi berpikir lagi tentang mengambil seorang ART.

Yudha mendengar amarah sang istri meringis dan berbalik . Menatap sang istri yang sudah berkaca pinggang

"Tadi..tadi niatnya sekalian mandiin ayuna tau Bunda tapi sabunnya tumpah yaudah temenin ayuna main dulu"alibinya

"Main tapi liatt ayah busanya sampe menuhin kamar mandi gini siapa yang mau beresin kalo kayak gini, capek tau baru juga abis di beresin kemaren"

"Biar aku akukan dirumah hari ini ,maaf yah bunda maafin kita berdua"

"Maap ndaa nuna ndk akal ,Yayah akal umpah cabuna nuna sampe cini cini cemuaaa nyanyakk"

"Kan tuh anaknya aja ngomong emang kamu yang nakal.. udah mandi cepetan abis itu sarapan beresinya nanti abis sarapan aja"

"Siap bunda cantik"

"Ciapp nda antik"

"Ikut ikutan aja" Yudha menoel hidung Yuna"

"Ndk kikutt mang ndanya nuna antik"

"Iyaiya cepet mandi nanti bunda mengamuk seperti singa ngauuumm gituu"

" Nda singaa? Ngaum ngaumm"
Ayuna menatap sang ayah yang memandikan nya dengan tatapan polos

"Iya kalau marah mengamuk seperti singa"

"Nda singa mamamnya tancil Yayah"

"Hahah Ndak lah bunda makan nasi kayak ayuna makan nasi, sayur, ayam "

"Telulllll ,acoo,umayy ugaa Yayah nuna likee"

"Iyaiya ayok cepat kita pakai baju terus sarapan "

°°°

Dimeja makan
Ketiganya duduk, Clara dan Yudha saling berhadapan sedangkan ayuna duduk di sebuah carset dengan mangkuk penuh sup ayam kesukaannya.

Disela makan ayun menatap bundanya yang sibuk makan roti dan meminum susu

"Nda ndk mamam tancil?"

"Hah kancil, kok kancil sih "
Clara menatap heran sang anak ada ada saja pertanyaannya masa Clara memakan kancil

"Tatana Yayah nda singa ngaum ngaum, nuna nonton enpon singa mamamnya tancil"

"Mampus"Yudha membatin

Clara menatap sang suami menacakan garpunya pada roti yang tersisa

"Ohhh Bunda singaa gituuu ohhh baru tau bunda
Makasih princess ayuna udh kasih tau bunda"

"Ama Ama nda antik"

Ayuna kembali melanjutkan makanya sedangkan Yudha menelan paksa makanan yang ia kunyah
Menatap Clara dengan meringis.

"Yang enggak gituu maksud aku tuhh..."

"Tidur diluar malam ini engaakkk ada tidur bareng aku"Clara meninggalkan meja makan menuju dapur dan mengambil susu di kulkas lalu menghangatkan nya.

Yudha hanya mampu menghela nafas mendengar kan hal tersebut, menatap makanan dan anaknya bergantian. Merenungi kesalahannya bagaimana ia lupa anaknya begitu polos akan menceritakan segala hal kepada bundanya biarpun bundanya adalah musuh bebuyutan nya

Ayuna (Nuna) ~on GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang