bertemu dengan tidak sengaja dan kejadian tidak terduga?

13 3 0
                                    

"Maaf jika saya terlalu mengharapkan dirimu menjadi milik saya seutuhnya pdhl sy tau sy akan kalah oleh masalalumu"
-??
~✿⁠ ~

Apa-apaan ini kenapa bumi ini begitu sempit,kenapa harus menabrak dia?

Dia hanya menatapku dan mengangguk saat itu kakakku menghampiri diriku dengan tergesa-gesa
"Kamu gpp?ada yg sakit?ada yang luka ga?"aku hanya menggelengkan kepala melihat beribu pernyataan yang keluar
"Enggak kak, ya udah ayo"saat aku melihat kaca mobil ternyata dia bersama dengan temannya seperti sedang membicarakan sesuatu seperti anak pada umumnya

*Tiba ditempat

"Kak ini kenapa kita disini?"kakakku tiba-tiba kearah CCA MALL
"Udah ditunggu ayah didalam,ayo langsung masuk"kakak langsung menggandeng tanganku
Saat itu banyak yg menatap kami mungkin karena kami pakai baju sekolah dan banyak penjaga dan pemilik menyapa kami aku dan kakak pun menyapa mereka juga karena kami kenal-kenal saja
"Chalisa calsion, kemarinlah"ucap ayahku memanggil aku lantas menghampiri ayah yang sedang berbicara dengan seseorang
"Kami kenapa disuruh kemarin?"aku bertanya dan ayah berkata bahwa kami disuruh melihat-lihat dan membeli yg kami suka itu semakin membuatku bingung
"Kamu lupa kalo demian akan ulang tahun?"ucap kakakku berbisik
"Eh iya,beli hadiah apa ya?tapi kenapa kita disuruh pilih juga?"ucapku bertanya karena penasaran
"Ya gpp,katanya ayah pengen aja"aku melongo mendengar jawaban itu
Dan akhirnya aku membeli hadiah yg kurasa cocok,ya aku membeli sepatu dan sebuah pakaian dll

Aku lantas menghampiri kakakku
"Kak ccalsion beli hadiah apa?"dan melihat yg ada ditangannya
"Kakak beli gitar listrik,ya kakak rasa ini bagus kan dia suka nyanyi aja"aku lantas mengangguk saja
"Ya udah ayo bayar dan pulang"ucap kakakku sambil mengacak-acak rambutku
"Iya,tp ga diacak-acak juga rambutnya lili"kak ccalsion hanya tersenyum mendengar ucapanku itu

*Sampai dirumah

"Kami pulang"saat kami memasuki ruangan hanya sebuah masakan yg tercium, ternyata sudah mau makan malam lantas aku pergi kekamar untuk mandi membersihkan diri
"Lili,nanti kekamar kakak bentar ada yang mau kakak omongin"ucap kakakku sebelum aku memasuki kamar dan tentu saja aku bergegas mandi

Saat sampai didepan aku mematung mendengarkan perbincangan kakak dengan seseorang tapi aku tetap ingin masuk karena sepertinya ini pembicaraan penting untuk kakak
"Kak ccalsion,lili boleh masuk?"saat aku bertanya aku bisa melihat dari sela pintu yang terbuka sedikit bahwa kakak sedikit terkejut dan mematikan telfon tersebut
"Iya boleh,masuk aja li ga dikunci kok sama kakak"aku lantas masuk tp pikiranku masih memikirkan perbincangan kakak yang tidak sengaja
"Kakak mau ngomong apa?"aku sambil menetralkan raut wajahku yang masih terkejut
"Kamu masih dibully sama sarah dan teman-temannya?"ucap kakakku sambil menatap dan menunggu jawabanku seketika aku teringat kejadian sebelumnya

*Flashback sekolah

"Apa-apaan lo bawa kakak lo segala?caper?"ucap bella
"Halah mental yupi aja belagu"ucap ara
"Gw boleh ketawa pas dia ketakutan ga sih"ucap sintia
Aku hanya menatap mereka dengan datar
"Oh iya nih aku takut,takut kalo perusahaan papa kalian bangkrut"ucapku sambil menyeringai
"Kurang ajar lo,hha emang lo siapa bisa bikin keluarga kita bangkrut penjabat juga enggak"ucap bella membela diri
"Wah dia belum tau"ucap naida
"Udah lah kita pergi aja,males gw ngeladenin mereka"ucapku yang ingin berdiri

Saat aku sdh berdiri aku didorong oleh bella saat itu kejadian yg tidak diinginkan terjadi tentu saja kejadian yg sangat tidak aku bayangkan bisa-bisanya aku ditangkap oleh xavier saat dia tidak sengaja lewat
"Lo ga pa-pa?"ucapnya sambil memandang diriku,aku mematung selama beberapa detik dan lantas berdiri
"Thanks"ucapku dan aku lantas menatap wajah bella
"Wahhh,murahan guys waduh"ucap ara sambil berteriak lalu tertawa aku sdh lama tidak meluapkan emosiku aku lantas menghampiri ara dan menjambak rambutnya tentu saja aku membenturkan kepalanya ke-meja
"Lo beneran buat gw muak dan marah atas sikap lo"teman-temannya mencoba melepaskan ara dari tanganku tentu saja aku lantas menendang tubuh mereka secara bergantian

Mereka bukan ingin melepaskan diriku dan malah diam dan melihat,ada yg senang dan bahkan bergidik ngeri melihat sikapku
"Cha tenang cha tenang sabar, lepasin"ucap karin menenangkan dan melepaskan genggaman ditanganku secara perlahan
"Gw anggap kejadian ini ga pernah terjadi dan aku akan tutup mata atas perilaku lo tadi kekeluargaan ataupun kepala sekolah"ucapku lantas pergi saat aku pergi aku tidak sengaja bertatapan dengan dirinya tapi aku melewatinya begitu saja dengan tatapan angkuh dan marah

*FLASHBACK OFF

"Cha kenapa diem?"ucap kakakku sambil memegang tanganku dengan lembut
"E-eh enggak kok kak,cuma tadi inget kejadian tadi aja"ucapku sambil cengengesan
"Ya udah,kalo diganggu bilang ya jangan diem aja"aku lantas mengangguk dan kakakku mengacak-acak rambutku
"Kak,chalisa disini ya soalnya males balik kekamar"ucapku sambil merebahkan diri
"Ya udah ga pa-pa, terserah kamu"aku lantas tersenyum

Apakah aku bersalah mendengar ucapan kakakku tadi?tapikan aku tidak sengaja terus kejadian tadi kenapa bisa seperti itu?

Tentang kita dan waktu [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang