Hari Keenam

30 4 1
                                    

Hayoung terlihat mematung di depan cermin yang ada di dalam kamarnya. Bagi orang yang sekedar melewatinya, mereka pasti mengira kalau Hayoung sedang memastikan pakaian dan rambutnya sudah rapi.

Namun kalau dilihat lebih dekat dan diperhatikan dengan seksama lagi, gadis berpostur bongsor itu rupanya berdiri dengan tatapan kosong.

Sejak kemarin, ia mendapati hatinya menggalau.

Hayoung setuju memacari Jeon Wonwoo sejak lima hari lalu. Di hari pertama hingga ketiga, semua nampak berjalan mulus dan terlihat membahagiakan.

Wonwoo adalah laki-laki yang romantis, memiliki tutur kata manis dan juga santun.

Namun, hati Hayoung terusik saat kemarin ia berkesempatan menghabiskan waktu lagi bersama Soonyoung. Pemuda yang sebenarnya dari awal dan lebih dulu memikat hati Hayoung.

Bukannya mereka tak sering bertemu di kampus, namun selama ini keduanya hanya saling tahu, tidak akrab seperti sekarang.

Ia berkesempatan menjalin pertemanan dan mengenal Soonyoung lebih jauh- dan makin mengaguminya, sejak mereka berada di tim yang sama saat angkatan mereka mengadakan bazaar minggu lalu.

Namun Hayoung yang memang tidak pernah percaya bahwa dirinya cantik dan populer, plus sering rendah diri, mengira kalau orang seperti Soonyoung tidak akan mungkin jatuh cinta dengannya.

Hayoung memang tidak pernah berani membuat langkah pertama, karena sifat kurang percaya dirinya itu. Terlebih yang ia ketahui, ada perempuan lain yang gencar mendekatinya.

Chung Ha, mahasiswi yang sering didekatnya itu, menurut Hayoung, jauh lebih menarik dan kaya dibanding dirinya. Ia pun merasa minder dan cukup merasa beruntung bisa berteman dengan Soonyoung.

"Kalau kau tidak cantik, tidak mungkin kau bisa berpacaran dengan kak Sehun, tolol!"

Yerin pernah berkata demikian dan sempat membuat Hayoung nyaris mempercayai ucapan sahabatnya.

Namun, setelah ia mendapati dirinya hanya jadi korban permainan cinta dari seorang playboy seperti Oh Sehun, rasa percaya diri Hayoung kembali menukik ke tanah.

Hingga di tengah kekesalannya pada sang mantan, dan cinta yang dikira bertepuk sebelah tangan pada Soonyoung, ia bertemu dengan sosok Jeon Wonwoo.

"Apa karena aku menjadikannya pelarian saja, makanya perasaanku sekarang jadi seperti ini?" Gumam Hayoung pada diri sendiri.

Tentu saja ia tidak akan segera mendapatkan jawaban kalau hanya berdiam diri seperti sekarang.

Kaki Hayoung yang semenjak tadi berdiri tegap di depan cermin, kini melangkah mendekati lemari pakaian. Ia mengambil sebuah coat berwarna pink, yang dipadukan dengan T-shirt putih dan jeans biru navy plus pantofel hitam mengkilap.

Hayoung sudah akan meraih tas selempangnya, begitu ia mendengar ponselnya berbunyi, menandakan ada sebuah pesan masuk.

Dari: Wonwoo
Hayoung-ah, siang ini Soonyoung dan Jihoon mengajakku bertemu di kantin kampus kalian. Nanti kita ketemu disana ya 😻

Harusnya Hayoung merasa gembira karena sang kekasih akan menghampirinya lagi ke kampus. Namun, ia malah bergeming dan membiarkan layar ponselnya meredup.

"Kenapa aku semakin tidak merasa excited?" Untuk kesekian kalinya, ia berbicara pada dirinya sendiri. "Tidak, tidak. Mungkin aku hanya belum terbiasa."

Hayoung mencoba menyemangati dirinya sendiri sebelum mantap pergi ke kampus bersama Joy yang sudah menjemputnya di luar.

***

Glimpse of Us [Hayoung x Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang