Chapter 3

45.3K 2.4K 306
                                    

Keluarga Kris menghilang, bahkan bengkelnyapun ditutup secara mendadak.

Bima tak bisa menghubungi Kris ataupun keluarganya sama sekali. "Gue tau ini bukan gaya lu Kris, tapi kenapa gak kabarin gue bangsat" kesal Bima entah dengan siapa.

Lebih baik Bima mengambil air dingin berharap kepalanya ikut segar setelah meminumnya.

"Anjir.....dimana mana berita korupsi, dikit dikit makan duit rakyat, kenapa se? Seenak itukah makan duit rakyat....." kesal Faas yang menonton TV sambil memangku setoples besar berisi kuaci rasa susu.

Bima yang penasaran ikut duduk disamping Faas dan fokus menonton berita itu.

"Sejumlah pengusaha besar telah tertipu oleh pejabat dan pengusaha berinisial R yang kini menghilang entah kemana, mereka hanya menyewa beberapa pengacara untuk meringankan hukuman tersebut......"

"Om?" Panggil Faas.

"Hm" jawab Bima yang masih fokus menonton berita itu.

"Om kena tipu juga ya.....?"

"Hm"

"APA!" kaget Faas yang juga membuat Bima sendiri juga kaget. "TAPI OM GAK BANGKRUTKAN, ANAK KITA BELUM BROJOL LOH OM, NTAR LAHIRAN MAU PAKE DUIT SIAPA?" Panik Faas.

"Tenang Fa, aku masih punya banyak asuransi"

"Asuransi apaan, gue gak mau tau, pokoknya om gak boleh bangkrut, ya kali gue udah rela dihamilin om om terus hidup miskin lagi, rugi bandar dong gue"

Bima hanya bisa mengelus dada datarnya mendengar itu.
"Aku emang ketipu Fa, tapi gak bangkrut cuma yang diberitain itu papanya Kris"

"WHAT....." Kaget Faas. "Pak Kris itu anak pejabat om, wait wait wait.....pak Kris anak pejabat? Kok gue baru tau se om?"

"Tepatnya anak haramnya pejabat itu"

"WHAT....." kaget Faas sekali lagi.

"What what, what what apaan se kamu Fa, biasa aja kali, Kris itu anak dari selingkuhannya tu pejabat Fa"

"Gila, tu pejabat selain makan duit rakyat tapi juga makan jatah jodoh orang ya"

"Dih, biasa kali Fa, orang banyak duit iatrinya dimana mana" jawab Bima tak sadar telah membangunkan seeokor Singa remaja yang menuju dewasa.....

Mata Faas memincing tajam setajam pilaran kulit bambu yang begitu tipis, dan jika seseorang terkena benda itu, maka kulitnya akan mengucurkan darah segar karena benda itu mampu menembus pembuluh darah manusia dengan mudah.

Menyadari ada aura hitam yang  berada disekitarnya, Bima menghentikan kunyahan pada kuaci milik Faas.

"Om....." panggil Faas lembut namun Bima tau itu mengangung ribuan silet didalamnya.

"I iyaa Fa"

"Orang kaya biasa ya.....istrinya dimana mana?"

Deg.

Barulah Bima sadar akan kalimat bunuh dirinya.

"Jadi.....om membuang benih om dimana mana...... begitu ya" ucap Faas yang masih kalem bagaikan slowmotion film India.

"E enggak Fa, ti tiap harikan aku selalu pulang kesini, aku.....aku setia kok Fa hehe" senyum paksaan dari Bima sama sekali tak menghentikan niat Faas yang ingin mengkuliti tubuh Bima.

"Setia ya....." ucap Faas sambil melepas sendal berbulunya.

"F Fa.....sepertinya aku ngantuk hehe" ucap Bima, namun sedetik kemudian orangnya telah menghilang dari sisi Faas.

Gairah om om season2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang