"APA" kaget Bara karena reaksi dua mahasiswanya yang bersikap aneh.
"Nata, kamu bisa bicara lagi, ayo ulagi sekali lagi" senang Faas mendengar Nata mulai mengeluarkan suaranya lagi setelah demam tinggi itu "Nata, ayolah sayang, ngomong lagi" gemas Faas.
Nata diam kembali dan hanya menatap Faas dengan tatapan polosnya.
Faas mendesah kecewa melihat Nata kembali membisu.
"Nata, coba panggil nama pak Bara lagi" kali ini Angkasa yang gantian berkomunikasi dengan Nata.
"Tunggu dulu, kalian ini sedang apa disini?" Binggung Bara.
Faas juga Angkasa kembali kompak menoleh dengan Bara dan juga menghembuskan nafas lelahnyapun juga bersamaan.
"Angkasa, Faas....." panggil Bara sekali lagi.
"Kita lagi nongkrong aja pak, sambil ngajarin anak.....hmph" Angkasa lebih dulu membungkam mulut Faas yang hampir saja keceplosan.
"Adiknya Faas demam sampe bicara sama jalannya terganggu lagi pak" sambung Angkasa.
Bara manggut manggut dengan pernyataan Angkasa "udah ikut terapi Fa adekmu?"
"U udah pak" jawab Faas sambil melirik binggung Angkasa.
"Hai, nama kamu em Nata" tanya Bara dengan Nata yang langsung diangguki Nata. "Nama saya Ba ra"
"Ba~Ya"
"Loh loh ulangi lagi Nat" senang Faas lagi namun Nata tidak merespon sama sekali dan malah merentangkan tangannya dengan Bara.
Bara kemudian mengambil Nata kepangkuannya dan mencoba berkomunikasi lagi dengan Nata.
"Na ta" ucap Bara.
"Na ta" ucap Nata mengikuti dengan lancar.
"Su su" Bara
"Cu cu"
"Ma kan" Bara
"Ma kan"
"Ma ma" Bara
"Pa pa" jawab Nata yang membuat Bara menyatukan kedua alisnya.
"Ma ma" ucap Bara sekali lagi.
"No ma ma" jawab Nata.
"Don't you have a mother?" Tanya Bara.
Nata menggeleng "pa pa" jawab anak kecil itu sambil menatap Faas.
'Oh, jadi Faas sudah tidak mempunyai ibu' batin Bara.
Nata semakin akrab dengan Bara, mereka terlihat seperti ayah dan anak. Ditambah Bara mengajari Nata berjalan untuk merangsang otot kakinya tak jauh dari Faas juga Angkasa duduk.
"Eh nyet, anak gue kok keliatan genit ya sama Pak Bara?" Ucapnya dengan Angkasa.
"Iya ya Fa, lo aja senggol bacok? Nurun bapaknya kali" jawab Angkasa.
Faas langsung flashback soal Bima dan ya, kalo dipikir pikir Nata tidak mirip dengannya sama sekali, parasnya tampan seperti Bima bahkan otak dan kecerdasannya persis seperti Bima.
Lihat saja.....sekarang Nata sedang berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan Bara. Padahal hanya Bima yang menggunakan bahasa itu dirumah.
"Fa.....Faas" panggil Angkasa.
"Hah.....iya"
"Lo ngelamun?"
Faas mengangguk.
"Jawaban gue nyinggung lo ya, bapaknya Nata gak tanggungjawab ya Fa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah om om season2 (END)
Teen FictionFaas yang hamil muda memiliki hormon berlebih..... Selain hormon yang membuatnya ingin melakukan 'itu' setiap hari. Faas juga mempunyai hasrat ingin tawuran dengan musuh sekolahnya.......juga setiap hari. Bima yang bucinnya berlebihan sedikit kualah...