Chapter 8

29.7K 2K 201
                                    

Faas begitu panik, demam Nata tidak turun turun bahkan balita itu sampai kejang.

Faas tak ada pilihan lain selain menelpon Aldi untuk menjemputnya. Nata butuh pertolongan Dokter pribadinya. Begitulah pikir Faas.

Setelah mendapat telpon dari Faas Aldi dan Kris menyewakan go car agar lebih cepat sampai ke RS yang lebih besar.

Hanya memerlukan waktu 4 jam akhirnya Faas sampai di RS itu yang sudah ada Aldi juga Kris disana.

Nata langsung ditangani oleh beberapa dokter disana. Namun Faas masih begitu khawatir, gara gara masalah orangtuanya Nata menjadi korban keegoisannya.

Nata dan Bima dirawat satu rumah sakit, Bima yang mendengar Nata dirawat di RS yang sama. Ia langsung mencari dimana ruangan Nata dan menarik selang infus dari tangan sampai darahnya menyembur melewati lubang bekas infusnya.

Bima lari ke tempat informasi. Namun saat mendengar Nata di IGD, Bima syok dan langsung mendapati Faas yang berada dipelukan Aldi.

Ia terisak karena Nata beberapa kali kejang karena demamnya.

"Fa, Nata kenapa?" Tanya Bima dengan Faas.

Faas masih terisak ketakutan ditambah para dokter berdatangan membawa banyak peralatan keluar masuk ruangan itu.

Melihat pemandangan itu hati Faas semakin kecil "Nata gue...." gumamnya binggung.

"FA! JAWAB AKU, NATA KENAPA SAMPAI KAYA GINI!" Bentak Bima.

"Bim lo tenang, kecilin nada bicara lo"ucap Kris dan mendorong pundak Bima.

"GIMANA GUE BISA TENANG, ANAK GUE TIBA TIBA KAYAK GINI" Bima langsung menghampiri Faas dan menarik lengannya sampai pelukan Aldi terlepas.

"NATA KENAPA?! KAMU APAIN ANAK AKU!" bentak Bima pada Faas.

Faas yang masih mengkhawatirkan Nata tak bisa berpikir jernih ataupun membalas bentakan Bima.

"JAWAB GUE FA, NATA KAMU APAIN BANGSAT!, COBA KALO LO DENGERIN GUE BUAT TINGGAL KEMARIN, PASTI NATA GAK BAKAL SAMPE KAYAK GINIKAN, PUAS LO BIKIN NATA SEKARAT SEKARANG, EMANG LO GAK PECUS JADI IBUNYA NATA!!!!!" Bima semakin menaikkan nadanya karena emosi mengiasai dirinya.

Mendengar hinaan Bima, Faas langsung menatap tepat dimata Bima dan.....

Duagh

Satu pukulan mendarat dipipi Bima.

Duagh

Duagh

Duagh

Duagh

Faas berulang kali menghajar Bima sampai tersungkur, melihat Bima terkapar dilantai Faas langsung mencengkram baju pasien Bima "APA LO BILANG! GUE GAK PECUS JADI IBUNYA NATA,TERUS YANG PANTES SIAPA? LONTE LO? PIKIR PAKE OTAK, KALO LO KEMAREN GAK NGLONTE, GUE GAK BAKAL BAWA NATA PERGI, TERUS SEKARANG LO MAU NYALAHIN GUE DAN BILANG GUE GAK PECUS NGURUS ANAK GUE SENDIRI" Plaak Faas menampar pipi Bima sekali lagi "lebih baik anak gue mati daripada gue serahin dan dididik orang orang murahan kek lu sama lonte lo. Ngerti" geram Faas yang tak terima kemudian melepas cengkramannya.

Bima tercengang mendengar itu, kenapa dia begitu bodoh, kenapa dia menyalahkan Faas, satu satunya orang yang patut dan pantas disalahkan adalah dirinya.

"Fa...." lirih Bima.

SREEK

Aldi menginjak leher Bima dan menatap tajam Bima penuh amarah bercampur emosi.
"DIEM LO OM, DISAAT KAYA GINI LO HARUSNYA KUATIN MENTAL FAAS BUKAN MENYALAHKAN FAAS. AWAS LO NYAKITIN TEMEN GUE LAGI"

Aldi yang selama ini pendiam, tak disangka bisa teriak dan memaki Bima.

"Fa....." Bima bangun dan mencoba menghampiri faas. "Fa.....aku minta maaf hm-?

"Bim" panggil dokter pada Bima yang baru keluar dari ruang IGD bersama teamnya.

Faas lebih dulu menghampiri dokter pribadi Nata.

"Dok gimana kondisi Nata?" Tanya Faas.

"Nata sudah membaik, hanya saja....."

"Lo bilang sama gue, Nata kenapa?" Pttong Bima.

"Karena demam Nata terlalu tinggi, kemungkinan Nata akan kesulitan jalan dan bicara lagi dan disinilah peran orang tua sangat diperlukan, kalian harus aktif bertanya dan melatih Nata jalan kembali, kalau tidak, Nata bisa saja tidak akan bisa bicara dan berjalan seumur hidup. Seminggu sekali aku akan memeriksa kerumah kalian" jelasnya panjang lebar.

"Gak. Gak mungkin Nata gue....." Faas memukul dadanya karena rasanya sungguh menyakitkan mendengar anaknya sampai harus mengalami hal itu karena keegoisannya.

Pijakan Faas melemah, Bima menagkup tubuh kecil Faas dan memeluknya seerat mungkin.

"Nat ta om"

"Ssssttttt.....Nata pasti sembuh.....kita sembuhin Nata dulu hm setelah itu terserah, kamu bebas mau hukum aku.....maaf sayang.....semua karena aku, semua salahku" sesal Bima.

"GAK, JANGAN TINGGAL SAMA OM LAGI FA, GUE GAK TERIMA, LO BAWA NATA KERUMAH OM KRIS, GUE BANTUIN RAWAT NATA....." protes Aldi.

"Al ini bukan....." bujuk Kris

"BUKAN APA, TOH SELAMA INI AKU YANG PALING SERING SAMA NATA, AWAS AJA PAK KRIS BELAIN OM BIMA, AKU BAKAL NINGGALIN PAK KRIS SAAT ITU JUGA"

Mendengar itu Kris cukup panik, gak bisa dia kehilangan Aldi, separuh jiwanya sudah ada pada Aldi.
"Siapa yang belain Bima Al, aku cuma-"

"Awas aja kalo pak Kris ikutan ngelonte, bakal aku potong burung pak Kris"
Aldi kemudian menarik paksa Faas dari pelukan Bima yang juga tak mau melepaskan Faas dari pekukannya.

"Pak Kris bantuin" pinta Aldi.

"Kris" Bima menggeleng dengan mata berkaca kaca memohon agar sahabatnya mengerti soal perasaannya.

"Pak Kris!" Bentak Aldi.

Kris akhirnya memilih.....




Ahh tcb yah capek ngetik.....mau mantai dulu sambil liat ciwi ciwi sexoy wkwk

Spoiler.

"Fa.....Lo mau gak jadi pacar gue?"

Ya.....chap depan bakal muncul saingan Bima.

Gairah om om season2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang