Bima mendorong anak itu dan menatapnya aneh.
"Kamu siapa?" Tanya Bima lalu Faas yang teringat sesuatu dari drama yang ia tonton barusan, ia menarik bocah laki laki itu kedalam huniannya dan menutup pintu lalu mengkuncinya.
"Kamu dikejar orang jahat? Atau ada yang mau nyakitin kamu?" Panik Faas yang mengira anak itu sedang dalam masalah lalu dengan random meminta bantuan dengan cara mengetuk rumah orang dan seolah olah itu rumahnya.
Anak itu menggeleng lalu ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan diberikannya pada Faas.
Benda yang diberikan anak itu adalah sebuah map coklat yang berisi surat hasil tes DNA anak tersebut.
Faas yang cukup kaget terdiam sampai harus merebut selembaran kertas itu dari tangan Faas.
Mata Bima terbelalak melihat tes yang menunjukkan 99.99% positif itu.
Bahkan nama rumah sakitnya juga merupakan rumah sakit yang didanainya turun temurun.
Bima merasa ada yang sengaja ingin menghancurkan keluarganya saat ini, ia menarik anak itu untuk keluar dari rumahnya dengan cukup kasar.
"Papaa.....sakitttt" keluh anak kecil itu karena Bima mencengkram lengannya cukup kuat.
"Om itu anak lo anjing" kesal Faas melihat Bima kasar dengan anak itu.
"GAK. DIA BUKAN ANAK AKU!" seru Bima.
"Tapi tes itu udah terbukti kalo bocah ini anak lo, lo bego apa gimana se"
"Denger ya Fa, dia bukan anak aku jadi biar aku keluarin anak ini dari rumah kita"
"Om, kita cari tahu dulu kebenarannya jangan buru buru kek gini napa?" Ucap Faas yang mencoba menenangkan Bima.
"ANAK GUE CUMA NATA DAN BAYI YANG ADA DIDALAM PERUT LO. NGERTI"
PLAK
Faas yang tersulut emosi menampar Bima cukup kuat sampai bocah itu menangis dan lari bersembunyi dibelakang sofa rumah itu.
"LO UDAH GILA, DIA MASIH BOCAH ANJING" teriak Faas tak mau kalah.
"DENGERIN GUE FA....."
"ENGGAK, LO YANG DENGERIN GUE-"
"GUE CUMA GAK MAU ADA ORANG ASING YANG MASUK KERUMAH INI FA"
Mendengar itu Faas ingin sekali menonjok wajah angkuh Bima, namun jeritan anak itu membuatnya mengurungkan niatnya.
Melihat Bima menatap benci anak itu keduanya berlari dan Faas kalah cepat dengan langkah panjang Bima.
Anak itu diangkat Bima dengan mudah dan berjalan kearah pintu keluar.
"OM, LO MAU KEMANAIN ANAK ITU" panik Faas.
"Buang" jawabnya santai.
Faas jelas bertambah panik, semarah marahnya Bima ia belum pernah melihat wajah asing Bima saat ini.
Faas berlari lebih dulu dan menghalangi pintu dengan tubuhnya.
"Menyingkir Fa?"
"Enggak"
"Gue bilang menyingkir!"
"Enggak"
"FAAS!"
"KENAPA! JADI KAYAK GINI SIFAT ASLI LO, KALO LO GAK SUKA, LO BUANG GITU AJA. GIMANA KALO ANAK INI NATA, TERUS GUE HARUS DIEM GITU?"
"TAPI DIA BUKAN NATA FA"
"OKE DIA BUKAN NATA. TAPI KALO DIA LO USIR, BERARTI LO JUGA USIR GUE"
Mendengar itu Bima melepasnya dan mendorong kearah Faas kemudian pergi dari hadapan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah om om season2 (END)
Teen FictionFaas yang hamil muda memiliki hormon berlebih..... Selain hormon yang membuatnya ingin melakukan 'itu' setiap hari. Faas juga mempunyai hasrat ingin tawuran dengan musuh sekolahnya.......juga setiap hari. Bima yang bucinnya berlebihan sedikit kualah...