Faas dikagetkan dengan seorang wanita paruh baya yang menggendong Nata dengan pakaian babysister dirumahnya.
"Tuan muda" sapanya pertama kali.
"Lo siapa, ngapain dirumah gue?" Jawab sarkas Faas dan langsung mengambil Nata dari pelukan wanita itu.
"Sebelumnya saya minta maaf, bapak Bima yang meminta saya bekerja disini, dulu saya sempat merawat pak Bima sewaktu dia masih anak anak tuan muda" jelasnya, namun Faas yang tidak tau apa apa hanya mengangguk kecil dan langsung membawa Nata kekamarnya.
.
Faas bangun pagi pagi karena rasa lapar yang tak bisa ia tahan.
Ia keluar namun rasanya ada yang aneh, biasanya Bima yang berdiri dicounter dapur dan menyapanya. Namun kini ibu yang kemarin yang berada disana.
"Tuan muda ingin saya buatkan sarapan apa?" Tanyanya.
Faas mendekat dan duduk didepan meja counter dapur. Ia merasa tak enak kemarin sempat kasar dengan wanita paruh baya itu.
"Maaf ya bu soal kemarin" ucap Faas yang langsung disambut senyuman hangat wanita paruh baya itu.
"Tak apa, saya mengerti tuan muda. Nama saya Salma" ucapnya sambil mempetkenalkan diri.
Faas mengangguk kecil sambil mengusap belakang lehernya. "Jadi ibu yang merawat om Bima dulu?"
"Iya tuan. Dulu setelah kepergian ibunya, saya yang merawatnya sampai dia lulus SMA"
"Oh....."
Mereka akhirnya mengobrol banyak dan sesuai dugaan Bima, bawa pengasuhnya dulu adalah orang yang akan dipercaya Faas menjaga putranya.
.
2 hari berlalu, Faas masih belum menyadari Bima tidak lagi dirumah itu, pagi buta, ia dibangunkan Nata yang minta diganti popoknya. Ia yang tak bisa tidur tiba tiba teringat Bima.
Ia naik kelantai 2 yaitu kamar Bima yang dulu sempat menjadi kamar Aldi.
Ia membukanya pelan, namun gelap. Merasa ada yang janggal Faas langsung menyalakan lampu dan benar saja, Bima tak ada disana.
Dadanya tiba tiba sesak, ia berlali membuka pintu toilet dan kebalkon. Namun Bima tak ada disana.
Perasaannya semakin tak enak, ia turun kebawah dan keruangan kerja Bima.
Meja yang biasanya terdapat tumpukan map, kini bersih dan hanya terdapat buku buku dirak belakang meja Bima.
Faas baru sadar kalau Bima tak ada disekitarnya beberapa hari ini. Ia pikir Bima kerja dikantor.
Namun instingnya berkata lain.
Setelah menyerahkan urusan cafenya dengan Aldi, ia bersama Nata pergi kekantor Bima. Dengan perasaan kesal ia langsung menuju lantai dimana Bima kerja dan lagi lagi, disana bersih, bahkan komputer yang selalu dimejanyapun nihil.
Untung ada beberapa orang yang mengikutinya karena sudah tau kalau Faas seseorang yang penting untuk keluarga Dirgantara.
"Om Bima, Dia kemana?" Tanyanya tanpa menoleh.
"Tuan muda. Maaf kami tidak tahu. Bapak Bima tidak ada dikantor semenjak rapat penting 2 minggu yang lalu" jawabnya.
Faas berbalik kemudian sambil berjalan, ia menelpon Bima dan ya.....nomornya tidak terpakai lagi.
Dan tujuannya cuma satu, yaitu tempat Dharma.
Pria paruh baya itu menyambut Faas seperti biasa dan mengambil cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah om om season2 (END)
Teen FictionFaas yang hamil muda memiliki hormon berlebih..... Selain hormon yang membuatnya ingin melakukan 'itu' setiap hari. Faas juga mempunyai hasrat ingin tawuran dengan musuh sekolahnya.......juga setiap hari. Bima yang bucinnya berlebihan sedikit kualah...