EDN 23

133 3 0
                                    

Hallo gays 👋

Kumaha kabar na?

••••••

M

alam ini Erly sudah berpakaian rapih dengan menggunakan syal yang menggantung dileher putihnya. Cuaca malam ini tampaknya sangat dingin sehingga ia menggunakan kain penghangat itu.

Rencananya Baron mengajak sang istri untuk pergi keluar kota tepatnya kota hujan,Bogor. Dengan beralasan bertemu klien.

Jarak dari kota kembang menuju kota hujan cukup menempuh waktu yang cukup lama. Hal itu dimanfaatkan oleh Baron dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Mereka hanya pergi berdua saja tanpa embel-embel anak. Walaupun hanya berdua tetapi dari jarak jauh para bodyguard memantau sang tuan agar tidak terjadi sesuatu.

Musuh Baron ialah sangat banyak, kebanyakan dari musuhnya itu adalah seorang saingan bisnis maupun mafia.

"Mas, apa Quinn akan baik-baik dengan bocah tengik itu" ucapnya yang sedang memasukkan koper kedalam bagasi mobil.

"Sayang! Listen to me, Quinn akan baik-baik saja jika berada di laki-laki itu" balasnya dengan memegang kedua bahu istrinya.

Erly menatap iris mata suaminya tatapan tenang diberikan olehnya sehingga membuat hatinya sedikit tenang tidak gelisah lagi.

"Buang jauh-jauh pikiran kotor mu itu" sambungnya seraya meninggalkan Erly seorang diri dan segera memasuki mobil.

Suara mesin menderu menyadarkan lamunan wanita itu, sebagai seorang ibu pastinya akan khawatir dengan anaknya apalagi Quinn yang malam ini bermalam di mansion keluarga lain.

Mobil BMW berwarna hitam itu mulai meninggalkan pekarangan mansion yang seluas itu.

Lalu dilanjut dengan 20 mobil Fortuner hitam yang mengikut jejak sang tuan dari jarak jauh.

Setelah beriring-iringan disalah satu perempatan jalan mobil itu mulai berpencar ada ke arah Utara dan timur. Sisanya tetap berada dibelakang sang majikan.

••••••


MARLO VICKER HASSLEY adalah seorang ayah sekaligus suami bagi Gresia. Panggil saja dia 'Marlo'. Pemilik perusahaan keluarga Hassley yang menduduki peringkat kedua setelah Baron-ayah Quinn.

Keluarga ini tidak terlalu tersorot dalam kamera maupun tersurat. Sebab dengan penjagaan yang ketat membuat para wartawan mengundurkan dirinya agar tidak mewawancarai sang singa, bisa-bisa nyawa yang jadi taruhannya.

Kepulangan Marlo ke Indonesia cukup membuat Kai sedikit terkejut memang acara kemarin itu ayahnya sempat datang tetapi langsung terbang menuju negara lain untuk mengurusi perusahaan.

Marlo dan Gresia adalah sepasang suami istri yang hanya memiliki satu orang anak saja. Karena kecemburuan yang melampaui batas sehingga Gresia-sang istri memutuskan untuk memiliki satu anak saja.

Ketika Kai lahir dan Gresia memfokuskan dirinya pada sang anak disitulah Marlo mulai cemburu pada anaknya sendiri. Walaupun begitu Gresia tidak melupakan kewajiban sebagai seorang istri.

Tetapi Marlo tetaplah Marlo perintahnya harus dituruti dengan alih-alih ancaman yang ia berikan kepada sang istri.

Pada saat itu Gresia pasrah saja dan menuruti perintah suaminya. Jika tidak nyawa anaknya akan melayang. Itulah ancaman Marlo ketika Kai kecil lahir.

EVERLY : Dunia Novel [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang