nana

1.7K 188 24
                                    


»»————>»»——⍟——««<————««
🔞



Itachi menelan salivannya kasar

'Aku harus segera mandi setelah ini'

"Ita... Chi... Kun.. "

Deg.....

Suara Hinata mengalun lembut di telinga Itachi, seperti sorang siluman rubah yang menggoda mangsannya Hinata meniupkan nafasnya yg panas ke leher lelaki itu

Itachi gemetar merasakan hembusan nafas itu tubuhnnya menegang,perasaan panas seakan menjalar ketubuhnya

Itachi bergerak cepat melompati atap atap rumah ia masuk menggunakan jendela ke kamar Hinata,kemudian membaringkan tubuh itu ke kasur

Nafas itachi masih sedikit terengah engah, onyx nya menatap ke arah Hinata

Gadis itu seperti kepiting rebus, wajah merah juga suhu badannya yg panas membuat itachi khawatir sekaligus bergairah

"To.. Tolo.... Tolong aku"Hinata berucap serak,ia meraih pakaian itachi, Amethyst nya bergetar
" Ini.. Sa.. Sangat sakit... "

Itachi sempat tersentak, ia meraih satu pergelangan tangan Hinata, ia mengecek denyut nadi gadis itu

"Apa yg sebenarnya sasuke lakukan padamu" Sinis Itachi marah

"Tahan lah, aku akan menekan titik chakramu" Lanjutnnya berucap kemudian menekan titik cakra gadis itu

Itachi melakukan berbagai cara ia tak henti henti nnya menghela nafas dan menahan hasratnya ketika gadis nnya terus saja menggoda nnya

Ini bukan saatnya, Itachi yakin yg terjadi pada Hinata karna pengaruh racun yg pernah mengenai nnya juga dulu,jika tidak di tekan dan di keluarkan racun ini dapat membunuh mangsannya

Satu jam lebih Itachi berusaha menekan racun di tubuh Hinata dan itu membuahkan hasil,itachi menjatuhkan tubuhnnya di atas sofa panjang, ia kelelahan karna menggunakan banyak chakra

Itachi memejamkan matannya sebentar namun sebuah sentuhan berat menjalar di atas tubuhnnya

Itachi membuka matannya dan ia menatap hampir tak percaya

Itachi lagi lagi harus menelan salivannya kasar, pandangannya tak bisa beralih dari sosok gadis bersurai indigo yg duduk di atas perutnya

Nampak Amethyst itu masih menatap dengan penuh gairah, jemari lentiknnya mengusap dada bidang lelaki itu, Itachi benar benar kehilangan akal sehatnya

Ia tak menolak sentuhan gadis itu, ia tak menegur akan perbuatan itu, dirinya tak bisa menutupi betapa rindu nnya ia dengan sentuhan sentuhan ini

"Ba... Bantu aku... "

Suara Hinata itu terdengar begitu seksi, wajahnya masih memerah padam membuat Itachi tak bisa menahan hasratnya

"Sebut namaku" Ujar Itachi mengelus wajah cantik yg berada di atasnya

Hinata melenguh merasakan elusan lembut di wajahnya, ia sudah tak bisa lagi berpikir,kini nafsunnya benar-benar mengalahkan akal sehatnya, dengan suara yg serak ia berbisik ringan di telinga lelaki itu...

"I.. Itachi.. Ba.. Bantu aku"

Mendengar permohonan itu Itachi menyeringai, lelah nnya seketika hilang, ia melumat habis bibir gadis di atasnya, Itachi memeluk pinggang kecil itu membawanya lebih dalam dan lebih intens, Itachi melepaskan seluruh pakaian nya juga pakaian gadisnnya dengan sangat mudah

(Untuk yang baru baca maaf bgt untuk bagian 18+nya udh ku pangkas, jadi bayangin sendiri aja ya) (´~`)


Di waktu yg sama namun tempat yg berbeda

Nampak Sasuke menyisir rambutnnya kasar dengan tangan, ia menutup kedua matannya,bayang bayang kejadian antara dirinya dan gadis Hyuuga itu membuat pikiran Sasuke tak tenang

Braak....

Sasuke bangkit dari kursinya kasar, ia menegak air di dalam botol seperti orang yg tak pernah minum bertahun tahun

"Sial... Ini tidak membantu!! " Racau Sasuke kesal

Ia melepaskan seluruh pakaiannya (~jangan di bayangkan ya~)

Sasuke melangkah pasti masuk ke dalam kamar mandi

Malam yg dingin tak menjadi sebuah alasan Sasuke tak membasahi tubuhnnya di bawas shower air,
Bayangan gadis itu terus muncul di pikirannya, bagaimana tubuh seksi itu duduk di atasnya tatapan yg penuh akan gairah juga.....

"Agh...."

Sasuke benci perempuan tapi kali ini tubuhnnya menghianatinya

Malam yg panjang itu benar-benar menyiksa Sasuke

"Lihat saja kau Hyuuga, jika aku bertemu denganmu lagi, aku... Aku akan menghukummu"

Ketika pagi menyingsing, Hinata masih menggelung di bawah selimut nnya, wajah lembut yg tertidur cantik itu tak luput dari oniyx Uchiha yg mengamatinya

Itachi tersenyum lembut, ia mengusap pipi merah gadis itu membuat Hinata melenguh merasa terusik

Gadis itu mulai menggercapkan Amethyst nya, ia menatap dengan setengah nyawannya yg belum terkumpul

"Ohayou" Sapa Itachi dengan wajah datarnnya, pria itu berdiri tepat di samping ranjang dengan mengenakan kaus hitam di tubuhnnya

"Hm.. Ohaa..... Aaaaaaaaa" Matannya membola, hinata menjerit dan hampir melompat dari kasurnya ketika menatap Itachi

Kesadarannya seketika terkumpul dan dengan sadar Hinata segera melihat tubuhnnya

"Pakaianku???? " Hinata bertanya pada dirinya sendiri ketika tak mendapati sehelai pakaian pun di tubuhnnya

"Kau lupa kejadian semalam? " Suara Itachi menginterupsi membuat Hinata tersentak kaget

'Semalam? 'Hinata mulai mencoba mengingat kejadian semalam dan.....

Hinata ingat kalau dia menggoda Itachi... Dan......

Blussh

Wajah Hinata memerah malu, ia tak berani menatap Itachi, sementara lelaki itu mencoba menahan tawannya agar tidak ketahuan

"Sudah ingat? " Tanya Itachi dingin

"Jika sudah,mandilah kita akan membicarakan hal ini nanti"lanjutnnya pelan yg kemudian meninggalkan kamar

Hinata dengan segala rasa malu juga ke gugup annya hampir tak bisa percaya bahwa ia benar-benar berani menggoda Itachi!!

"Apa yg sudah aku lakukan" Seru Hinata pada dirinya sendiri, ia takut juga malu

Hinata benar-benar kehilangan kendalinya tadi malam hingga ia berani naik di atas tubuh itachi

"Ini... Ini... Ini kesalahan kan" Gumamnya lagi

Putaran tentang kejadian semalam terus terbayang di kepala Hinata, bagaimana saat Itachi memasukinya, juga suara desahan lelaki itu yg seksi juga.......

Blussh

Hinata menutupi wajahnnya di bantal, sepertinya kepalanya terbentur sesuatu hingga berani berpikiran seperti ini

"Aromannya"

Hinata kembali bergumam menatap bantal yg ia pakai menutupi wajah dan sedetik kemudian ia melempar bantal itu jauh

"Aku harus mandi"



tbc


_FUYU NO HIME_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang