juroku

1.3K 175 10
                                    

»»————>»»——⍟——««<————««

Jam menunjukan pukul 21.00
Kamarnya yang sunyi tampa penerangan, tak membuat gadis pemilik kekegenkai itu kesulitan, dengan mengandalkan byakugan ia mengemasi beberapa pakaiannya ke dalam tasnya yang berukuran sedang.

Jemari lentiknnya menata setiap pakaian dengan hati hati juga penuh perhitungan, sesaat nampak ia kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya, mata bulannya yang menyala di kegelapan menatap sendu kunai pemberian adiknya hanabi

Sebuah boneka tergantung di kunai indah itu, benda tajam dengan warna kehitaman itu mengayun di genggaman sang hime

'Gomen,otou-san'  lirihnnya sembari tersenyum miris

Sreeet...

Traak....

Surainya yang menjuntai panjang terpotong seiiring ayunan kunainnya yang pasti

"Sayonara"

Ucapnya lirih sebelum akhirnya pergi meninggalkan kamar yang selama ini menjadi tempatnya pulang

Di tempat lain, nampak sosok berjubah awan merah berdiri di kegelapan malam, cahaya rembulan nampak terpantul di air yang tak beriak, hembusan angin kembali menerpa ketika dedaunan mulai kembali berguguran dari dahannya

Pelan tapi pasti, mata segelap malamnya menangkap sosok gadis bersurai pendek dengan tas di gendongannya tengah berjalan ke arahnnya

"Itachi-san"

Suara itu mengalun di udara, suara gadis si pemilik mata bulan selalu bisa membuatnya menghangat

"Terimakasih"gumam sosok yang merupakan itachi uchiha, langkahnnya mendekat ke arah gadis itu hingga tak ada lagi jarak yang memisahkan, nampak keduannya masih saling menatap ragu

" Kau memotong rambutmu? "Suara itachi terdengar bertanya sembari menyentuh rambut milik sang hime

" Aku_aku hanya mencoba memulai awal yang baru"jawab Hinata menundukan pandangannya

Itachi menatap mengerti, ia tak ingin membuang buang waktu lelaki itu menarik sang hime ke dekapannya
"... Baiklah, apakah kau sudah siap?? "

Hinata sedikit mengangguk dan beberapa detik kemudian Suara gagak menguar ketika kedua pasang manusia itu menghilang dari pandangan, itachi membawa gadis itu pergi bersamanya, di keheningan malam itu tak ada yang tau kalau sejarah baru akan di mulai, garis takdir akan berubah,dan benang merah yang masih samar kini nampak menyala dengan terangnnya

Pagi datang begitu cepat, orang orang beraktivitas seperti biasannya, di antara kesibukan orang orang itu, tepatnya di kediaman besar hyuga suara derap kaki begitu jelas terdengar dengan sosok wanita berpakaian pelayan yang nampak berlari menggenggam sebuah kotak di tangannya

pelayan itu dengan tergesa-gesa menghampiri tempat di mana sang tuan biasa berada, dengan nafas yang masih tersengal sengal pelayan itu menggeser pintu shoji tampa lupa bertata krama, ia kemudian menyerahkan sebuah kotak di tangannya yang baru saja ia dapatkan di kamar sang hime hyuuga

Hiashi yg tengah duduk bersimpuh dengan teh khasnnya sembari memandang latihan dari sang putri bungsu menyengit ketika pelayan dari salah satu putrinya datang terburu buru

_FUYU NO HIME_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang