Keesokan hari nya Mayleen ingin sekali bertemu dengan Bian di kantor nya Bara, karena Bian juga bekerja disana. Hari ini juga hari kerja, sebenarnya Mayleen ingin malam bertemu nya, tetapi pasti akan ketauan oleh Bara suami nya itu.
Mayleen juga sudah berpakaian rapih, dan ia juga memakai topi agar tidak ada yang mengenali diri nya itu terutama Bara ketika tiba tiba entah itu bertemu di kantor sana. Mayleen juga tidak bilang kepada Bara bahwa hari ini diri nya pergi kesana bukan untuk menemui nya tetapi untuk menemui Bian.
Mayleen pun langsung masuk kedalam kantor tersebut dan naik ke lantai 5 karena ruangan Bian ada di lantai itu menurut orang bodyguard papah nya, sebelum nya itu Mayleen tidak janjian terlebih dahulu dengan Bian kemungkinan Bian akan kaget dengan kedatangan nya yang secara tiba tiba.
Setelah sampai di lantai 5, Mayleen bertanya dengan orang sekitar kantor tersebut dimana letak posisi ruangan nya dan ternyata ada di depan nya Mayleen. Tanpa mengetuk pintu Mayleen pun langsung masuk kedalam ruangan nya itu. Bian yang sedang mengerjakan sesuatu kaget dengan kehadiran Mayleen.
"Tolong ya mbak ketuk pintu terlebih dahulu" ucap Bian yang menatap Mayleen heran karna ia belum mengetahui nya.
Mayleen langsung melepaskan topi nya itu dan menatap wajah Bian.
"May, ngapain lo disini?" tanya Bian yang mulai bingung.
Mayleen berjalan mendekati Bian yang sedang duduk di kursi kerja nya dengan laptop di depan nya. Mayleen bersender sedikit di meja persis posisi nya di samping Bian.
"Gue cuma mau nanya sesuatu aja sama lo" kata Mayleen.
"Nanya apa May?" tanya Bian yang sudah sangat bingung sekali.
Mayleen mulai membungkukkan badan nya sedikit dan mulai menatap wajah Bian.
"Lo kan yang udah nyuruh orang lain buat ngelempar kertas ini?" tanya Mayleen sambil memperlihatkan tulisan kertas tersebut ke arah Bian.
Bian tersenyum miring "Hah lo yakin May gue orang nya? Gue ini sahabat lo ngapain juga gue nyuruh orang buat nulis itu apalagi tentang menyangkut suami lo" jawab Bian.
Mayleen tersenyum tipis dan menghela nafas nya "Mau sebaik apapun sahabat, pasti di belakang juga ada busuk nya" kata Mayleen.
"Pinter banget ucapan lo May, lo mau tau sesuatu yang hal besar? itu ada hubungannya sama sahabat lo sendiri" kata Bian yang berdiri dari kursi nya.
"Udah Bian, gausah mengalihkan pembicaraan gue. Pertanyaan gue sekarang adalah lo kan yang nyuruh orang buat ngasih kertas itu" kata Mayleen yang mulai menatap serius Bian.
"Udah gue bilang bukan gue" jawab Bian yang kekeh.
"Ada bukti nya chat lo sama laki laki itu" kata Mayleen sambil memperlihatkan handphone nya di depan mata nya Bian.
Mayleen mengeluarkan sesuatu dari tas nya dan membuat Bian terkejut. Mayleen mengeluarkan pistol dari tas nya.
"May lo jangan bercanda" kata Bian yang menelan ludah nya.
Mayleen mengusap pistol tersebut lalu menatap wajah Bian.
"Gue lagi serius, jujur sama gue atau mayat lo nanti nya jatuh disini" ancam Mayleen.
"Gila ya sekarang seorang Mayleen sudah mulai ketularan bokap nya yang mafia. Sekarang main nya nyawa lagi" sindir Bian.
Mayleen mendekat ke arah Bian sambil menodong nya dengan pistol "Anjing, Lo gausah bawa bawa bokap gue. Sekarang lo jujur!!" tegas Mayleen
Bian melotot melihat pistol nya kini berada di depan dada nya itu dengan di pegang Mayleen.
"Gue hitung sampe 3 kalau lo gamau jujur, terpaksa gue akan bunuh lo" tegas Mayleen yang menatap benci mata Bian.
![](https://img.wattpad.com/cover/341086705-288-k229198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA [18+] ✓
Romance⚠️WARNING!! n: sengaja di reupload karena sempat kena banned! Bara Winston seorang laki laki yang di cap cabul oleh seisi kampus nya dengan memanfaatkan perempuan untuk hawa nafsu nya. Lalu di pertemukan dengan seorang perempuan berparas cantik yai...