°°°"Halo, Tuan Eduardo. Kita bertemu lagi setelah beberapa hari terlewat. Bagaimana kabar Anda? Saya harap Hex dapat memberikan pelayanan terbaiknya untuk Anda." Rucardius menatap ke arah Eduardo dengan senyum manisnya. Hari ini, keduanya berjanji bertemu lagi di taman utama Kota setelah Rucardius menyelesaikan pekerjaannya, setelah permintaan Eduardo dikerjakan dan dikabulkan. Rucardius mengangkat topinya sebagai salam, begitu juga dengan Eduardo yang lagi-lagi harus izin pulang lebih awal dari tempatnya bekerja. Eduardo tersenyum gugup, ia duduk di sebelah Rucardius sembari menyeka keringat yang mengalir di wajahnya sejak awal. Rucardius hanya menatap ke arah Eduardo dengan senyuman manis yang terpatri pada wajah layaknya telah dipahat dan tidak akan dapat luntur.
"Apa lelah Tuanku? Saya benar-benar meminta maaf karena telah menyita waktu Tuanku terus menerus seperti ini. Namun, saya meminta kita berhadap muka untuk menyampaikan jika permintaan Anda sudah kami kerjakan. Salah satu orang saya sudah mengerjakannya sesuai dengan keinginan Anda Tuanku, tanpa keributan, tanpa barang bukti, tanpa adanya tindak curiga yang akan mengarah pada Anda."Eduardo tersenyum lebar ketika mendengar ucapan Rucardius barusan. Kompleksi wajahnya terlihat berubah secara drastis: terlihat cerah dan merona karena ia merasa senang bisa memberikan perlindungan yang pasti untuk istri dan keluarga kecilnya. Eduardo sedikit mendekatkan wajahnya pada Rucardius agar tidak ada yang mendengar keduanya.
"Apa benar-benar sudah selesai?" tanyanya berbisik. "Maksud saya, pria itu, pria tua itu sudah benar-benar tidak bernyawa bukan? Dia tidak akan muncul lagi dalam kehidupan kami? Dan sungguh tidak melibatkan saya ke dalamnya?" Eduardo menekankan kalimat terakhir yang ia sampaikan pada Rucardius karena ia tidak mau karir dan nama baiknya hancur karena terlibat dalam pembunuhan berencana. Sudah pasti hukumannya adalah hukuman gantung atau hukuman buruk lainnya. Eduardo sungguh tidak ingin hal itu terjadi, ia juga tidak mau membiarkan istrinya menderita lalu akan ada pria lain yang menikahinya karena istrinya yang masih muda dan jelita. Itu adalah mimpi buruk bagi Eduardo.
Part was deleted.
"How foolish human." Adalah kalimat terakhir yang Eduardo dengar sebelum ia merasa kegelapan menelannya bulat-bulat.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Hex [ Book One ] [ COMPLETED - SUDAH TERBIT By Anika Publisher ]
Fantasy[ WIA Reading List Periode 7 - 2023 ] [ 4th di FME 2024 Kategori Novel ] "Selamat malam, saya Rucardius. Saya datang untuk memastikan amplop yang saya terima. Apa saya datang ke alamat yang tepat?" *** Hex is a negative spell performed by witches, a...