°°°
"Saya tahu Anda adalah makhluk yang tidak memiliki darah di dalamnya. Saya tahu jika Anda adalah salah satu makhluk yang seharusnya tidak berada di dunia manusia. Apa Anda pikir selamanya Anda akan dapat hidup di antara manusia dengan tenang? Anda sungguh yakin, jika suatu saat nanti tidak akan ada yang menemukan fakta bahwa Anda adalah makhluk membahayakan yang dapat mengancam nyawa umat manusia?" tanya seorang pria dengan mantel berwarna hitam dan dalaman berupa setelan jas berwarna sama dengan dihias kravat merah yang senada dengan warna bola matanya: merah darah. Pria yang berdiri itu tampak memasang wajah yang dipenuhi rasa percaya diri, tidak sedikit pun keraguan tampak di wajahnya. Tatapan matanya jernih, lurus dan fokus pada lawan bicara, tidak teralih, tidak gugup apa lagi takut. Seolah-olah dirinya adalah Raja di dunia yang memiliki segala hal, seolah dirinya adalah makhluk dengan kasta paling tinggi."Haha, maaf saya sampai lupa mengenalkan diri. Saya Rucardius, saya tinggal di sekitar sini. Kastel saya tidak jauh, cukup berjalan beberapa menit dan kita akan sampai di sana, apa Anda mau mampir? Kita bisa berbincang bersama di sana dengan santai. Meski sinar Matahari tidak menyakiti Anda secara nyata, tetapi tetap saja itu dapat membuat Anda merasa tidak nyaman bukan? Apa kediaman Anda jauh dari sini?"
Si pria yang diajak bicara masih sibuk memerhatikan pemuda di hadapannya, hidung dan instingnya tidak mencium aroma manusia dari tubuh orang asing yang mengajaknya bicara lalu mengatakan hal yang tidak dapat diketahui manusia kebanyakan, karena dirinya yakin betul jika tidak ada perbedaan signifikan antara dirinya dan manusia. Wajah yang seperti manusia pada umumnya, bentuk tubuh juga, hanya saja ia tampak lebih tinggi, warna mata, warna rambut bahkan warna kulit sudah sangat menyesuaikan. Dan yang paling penting, ia sudah jelas menyembunyikan taringnya saat berada di tengah-tengah lautan manusia sekali pun itu adalah hal yang sulit. Bagi Walter, berada di tengah keramaian dan tidak dapat mencicipi adalah sama seperti berada di tengah meja makan tetapi tidak boleh makan, bahkan mencium aroma pun tidak boleh. Hal yang sangat menyiksa bagi kaum mereka. Walter masih menatap Rucardius, Walter yakin jika Rucardius bukan salah satunya. Namun, ia juga tidak temukan makhluk apa Rucardius ini sebenarnya. Mengingat dirinya yang sudah hidup cukup lama di antara manusia tanpa ada yang mengenal dan mengetahui. Apa yang Rucardius katakan sungguh mengganggu.
Rucardius terkekeh ringan karena ekspresi wajah Walter yang terlihat menyelidik. Rucardius paham bagaimana terkejutnya Walter karena mendengar kata-kata seperti itu, jika itu dirinya, dan ada seseorang asing yang mengatakan kalau dia tahu Rucardius bukanlah salah satu dari manusia maka Rucardius pun akan merasa gugup dan melakukan tindakan observasi. Mau bagaimana lagi? Batin Rucardius.
Rucardius tidak temukan cara lain untuk mendekati dan mencoba membuat makhluk pemakan cairan kental ini bergabung ke dalam kelompoknya. Rucardius merasa makhluk di hadapannya begitu cocok dengan segala kemungkinan, begitu cocok dengan tujuannya untuk menggeret manusia pada jurang yang jauh lebih dalam. Lebih jauh dari Neraka hingga tak dapat diselamatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hex [ Book One ] [ COMPLETED - SUDAH TERBIT By Anika Publisher ]
Fantasy[ WIA Reading List Periode 7 - 2023 ] [ 4th di FME 2024 Kategori Novel ] "Selamat malam, saya Rucardius. Saya datang untuk memastikan amplop yang saya terima. Apa saya datang ke alamat yang tepat?" *** Hex is a negative spell performed by witches, a...