Page twenty eight : Cassanova

8 3 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Di salah satu kota kecil di Rumania, ada satu rumor tentang seorang anak yang tidak diinginkan orang tuanya. Bahwa ia adalah anak haram yang lahir dari hasil sebuah pemerkosaan, dari seorang wanita yang telah digagahi oleh banyak laki-laki tak bertanggung jawab secara berkali-kali, dari seorang wanita yang telah membiarkan impian dan hidupnya dirampas dan tertelan oleh kegelapan, dari seorang wanita yang merelakan masa depan dan kewarasannya hancur dan ditelan utuh oleh rasa putus asa. Tidak ada satu pun yang menginginkan bayi itu, bahkan keluarganya sendiri, tetapi entah setan atau malaikat apa yang membuat Si gadis tetap menjaga utuh kehamilannya dan tetap membiarkan bayi itu lahir ke dunia yang begitu keji dan busuk.

Si wanita tetap mempertahankan bayi yang tidak diinginkan siapa pun itu ke dunia untuk membuka mata dan menjalani kehidupannya yang menyakitkan, Si wanita enggan jika harus membiarkan bayi itu mati tanpa harus melihat bagaimana buruk dan kejamnya dunia, Si wanita tidak rela jika membiarkan bayi yang telah ada di sana tanpa seizinnya tewas begitu saja. Ia tidak dapat membalaskan rasa dendam, rasa sakit hatinya pada pria busuk yang membuat hidupnya hancur, sehingga ia memutuskan untuk membalas dendam pada darah daging pria itu.

"Tax. Namanya adalah Tax Bruckhaimer, itu adalah nama belakang keluarga yang telah meninggalkanku, itu adalah nama belakang keluarga yang sangat dijunjung martabat dan harga dirinya, itu adalah nama belakang keluarga yang mementingkan kehormatan dibandingkan putrinya sendiri. Nama keluarga yang tega mencemooh dan membuang putri mereka sendiri hanya karena kemalangan telah menimpa putrinya! Nama keluarga yang tega memilih kematian untuk putrinya yang mendapat ujian hidup yang begitu berat! Nama keluarga yang tidak lagi memiliki hati! Mereka, orang-orang busuk yang hanya memikirkan nama di mata-mata manusia busuk lainnya! Mereka, orang-orang laknat yang tidak akan mengulurkan tangannya untuk menarik darah mereka sendiri yang hampir tenggelam dalam kegelapan! Haha! Tidak, tidak. Mereka tidak akan pernah mengulurkan tangannya, yang mereka lakukan adalah mendorong, mendorong darah keturunan mereka sendiri pada lubang putus asa itu, pada lubang kesengsaraan yang tiada dasarnya, pada lubang kebencian yang begitu dalam. Lalu mereka menutup mata, lalu mereka memutuskan untuk buta, tuli dan bisu pada apa-apa yang terjadi pada darah mereka sendiri. Sekeji itu, seburuk itu, ya! Itu adalah mereka, Bruckhaimer! Dan akan aku namai anak ini Tax Bruckhaimer! Aku biarkan anak yang mereka hindari, anak yang mereka inginkan jatuh pada jurang itu muncul ke dunia dan berkeliaran sehingga tidak ada yang bisa tenang sepanjang hidup mereka! Haha!"


Dan seorang bayi mungil, yang tidak memiliki salah, yang tidak mengetahui apa pun tentang dunia telah lahir untuk membuka matanya pertama kali. Seorang bayi laki-laki dengan wajah yang begitu tampan, helai rambutnya berwarna hitam pekat bagai arang dan kulitnya putih seperti porselen yang berharga. Bayi lelaki yang begitu sehat, ia menangis dengan kencang sebagai bukti autentik bahwa ia telah lahir, bahwa ia telah menjadi bagian dari dunia dan manusia-manusianya, bahwa ia telah mendeklarasikan kehadiran dirinya pada seluruh makhluk jika ia ada, jika eksistensinya telah tercipta dan akan terus terasa hingga maut datang untuk menjemputnya. Satu eksistensi yang membuat Si gadis merasa bahagia sekaligus sedih, membuat Si gadis merasa puas sekaligus jijik, membuat Si gadis kembali mengingat bagaimana ia mendapatkan bayi ini dan bagaimana kerasnya ia berjuang untuk tetap mempertahankannya.

Pada awalnya, Si gadis hanya ingin menuangkan rasa balas dendam pada pria sial itu lewat bayinya, ia berencana untuk membesarkan anak ini lalu mengajari anak tersebut untuk menghabisi ayahnya sendiri, lalu keinginannya berubah. Ia kemudian merasakan, Si gadis kemudian tahu bagaimana busuk keluarganya, bagaimana mereka menusuk punggungnya dari belakang, bagaimana mereka yang lebih mengharapkan kematian putrinya dibanding rasa malu yang putrinya bawa pada nama keluarga. Si gadis mulai menertawakan dunia, mulai menertawakan kehidupannya yang begitu rumit dan buram. Dan lewat bayi yang ia kandung, lewat bayi yang kini telah keluar dari rahimnya, ia akan membuat nama keluarga itu jauh lebih malu, jauh lebih turun harga diri dan kehormatannya. Si gadis tertawa amat puas ketika tahu bahwa bayi itu adalah seorang bayi laki-laki.

Sejak bayi laki-laki itu lahir, Si wanita secara enggan menyusuinya, secara enggan menjaga bayi lelaki sebagaimana seorang ibu. Si wanita hanya akan memastikan bayi lelaki tetap bernapas, tidak satu belaian kasih sayang pun yang pernah bayi lelaki dapatkan. Bahkan satu waktu, ketika Si wanita merasa begitu enggan pada bayinya, ia letakkan keranjang berisi bayi lelaki dan sebuah pisau panjang yang mata pisaunya mengarah pada leher dan wajah bayi lelaki. Jika takdir kehidupan menginginkan bayi lelaki hidup, maka pisau itu tidak akan menusuk bayi lelaki meski ada seseorang yang mencoba menggendong dan memindahkannya. Namun, jika takdir pun tidak menginginkannya, maka mata pisau itu akan menembus dan mengoyak leher kecilnya, akan membuat nyawanya dirampas dengan sangat cepat dan membuat napasnya terhenti. Dalam sembunyi dan hening, Si wanita menunggu apa yang akan mendatangi bayi lelakinya, apakah kematian atau kehidupan.

Jika kehidupan, maka Si wanita akan berlari masuk ke dalam menemui penjaga panti untuk mulai menjual kisah sedihnya. Jika kematian, maka Si wanita akan berlari sekencang mungkin meninggalkan bayi lelaki dan pembunuhnya. Lalu, ia akan menari, ia akan membiarkan kakinya bergerak lincah bersama semilir angin menuju alunan yang akan membawanya ke Neraka.

"Ya Tuhan! Siapa yang tega meletakkan bayi di depan gerbang dalam cuaca seperti ini!? Keterlaluan! Ini sungguh keterlaluan!" Seorang wanita paruh baya, dengan tubuh yang agak gemuk dan rambut Magenta ikal yang diikat dan ditutup dengan kain putih berteriak histeris ketika melihat bayi lelaki tergeletak dalam keranjang di depan gerbang begitu saja. Wanita gemuk itu perlahan, menggendong bayi lelaki dengan cara mengambilnya dari samping, dengan sangat pelan seolah bayi lelaki adalah kaca yang akan hancur jika ia salah sedikit saja. Dan ketika wanita gemuk hampir mendapatkan bayi lelaki, ia merasakan ada benda lain yang bergerak dalam selimut yang menutupi tubuh bayi lelaki. Wanita gemuk perlahan meraba tubuh bayi lelaki dan mendapati sebilah pisau panjang yang tajam dan baru saja diasah.

"Demi Tuhan! Manusia macam apa yang meletakkan pisau di atas bayi!? Manusia keji macam apa!? Ya Tuhan, ya Tuhan, bayi malang, bayi yang sungguh malang." Wanita gemuk bersungut kesal, ia meletakkan pisau itu ke dalam keranjang dan berjalan masuk ke dalam panti asuhan tersebut sesegera mungkin.

Si wanita diam, ia diam memerhatikan bagaimana wanita gemuk itu membawa bayi lelaki, bagaimana wanita gemuk itu berjalan masuk ke dalam. Si wanita mengangguk. Jadi, kehidupan memilihnya, batin Si wanita. Dan kini, Si wanita mulai memikirkan bagaimana akan membuat hidup bayi lelaki menjadi ancaman nyata untuk keluarganya.

°°°

Hex [ Book One ] [ COMPLETED - SUDAH TERBIT By Anika Publisher ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang