Part 22

115 8 0
                                    

Hari : Sayang maafin mas ya, atas sikap mas semalam ke kamu, seharusnya mas nggak langsung pulang tanpa pamit ke kamu mas salah, maafin mas
Putri tersenyum, lalu menggeser duduknya supaya lebih dekat dengan Hari
Putri : Iya sayang aku maafin kok. Maafin aku juga ya mas aku sudah membuat mas marah
Hari menggenggam tangan Putri
Hari : Kamu nggak salah sayang
Putri : Mas lagi ada masalah apa. Cerita sama Putri
Hari : Mas akan cerita sama kamu, tapi kamu janji jangan marah ya
Putri : Iya sayang, aku nggak akan marah, asal mas jujur sama aku
Hari : Janji ya jangan marah
Putri : Iya mas
Hari : Orang yang mengundang mas untuk makan malam dirumahnya sudah membohongi mas
Putri : Maksudnya mas di bohong begitu, itu bukan undangan makan malam untuk membahas tentang proyek kerjasama dengan perusahaan mas tapi ada hal lain
Hari : Iya sayang
Aleena : Mama Aleena sudah selesai sarapan (datang)
Hari : Sayang Aleena berangkat dulu di antar supir ya nak, papa sama mama mau ngobrol berdua dulu
Aleena : Iya pa, Aleena berangkat sekolah dulu
Harput : Iya sayang
Aleena salim ke papa dan mama
Aleena : Assalamualaikum
Harput : Wa'alaikumsalam

Aleena berangkat sekolah di antar supir

Hari : Iya sayang undangan makan malam itu bukan untuk membahas tentang proyek kerjasama tapi......
Hari cerita semua ke Putri
Putri : Perasaan Putri tuh sudah nggak enak mas, pas mas ngomong kalau mas dapat undangan makan malam di rumah temannya papi
Hari : Pak Aji nya ngomongnya saja undangan makan malam buat proyek kerjasama sayang, ya mas mau karena kita harus menjalin hubungan yang baik sama klien kan
Putri : Iya juga sih mas. Seneng ya ketemu sama Rika
Hari mengerenyitkan keningnya
Hari : Maksudnya kamu
Putri : Nggak usah sok nggak ngerti deh mas
Hari menangkap api api cemburu yang melanda Putri
Hari : Oh ada yang cemburu ini
Hari menggoda Putri
Putri : Iya aku cemburu kenapa emang salah? Kan sudah lama nggak ketemu sama si Rika kan, tadi malam akhirnya bertemu lagi pasti senang kan
Hari : Sayang dengerin mas, mas nggak bisa melarang Rika suka dan cinta sama mas kan, itu hak nya dia. Mas itu cuma cinta dan sayang sama kamu, kamu cinta pertama dan terakhir mas, mas bukan laki-laki seperti diluar sana yang mudah jatuh cinta sama perempuan. Sekalinya mas sayang dan cinta sama orang mas akan bener-bener menjaga orang tersebut, dan orang itu adalah kamu

Putri menatap mata Hari, Hari berkata jujur
Putri tersanjung, hatinya berbunga-bunga, bahagia, dia juga jatuh cinta pada pandangan pertama. Cemburu dan marahnya langsung sirna ketika mendengar Hari ngomong seperti itu

Putri : Putri cinta dan sayang sama mas, Putri takut mas ninggalin Putri karena ada perempuan lain, perempuan yang lebih cantik dan kaya dari Putri
Hari : Sayang buang jauh-jauh pikiran seperti itu ya. Mas cinta dan sayang sama kamu, cuma kamu yang ada di hati mas, tidak akan ada yang menggeser posisi kamu di hati mas, kamu adalah cinta kedua mas setelah mami mas
Putri : Janji
Hari : Janji sayang, jangan pernah tinggalkan mas ya, kita hadapi sama-sama apapun rintangan dan halangan serta ujiannya
Putri : Iya mas, Putri akan selalu bersama mas, Putri akan selalu berada disampingnya mas
Hari : Sekarang kamu makan dulu ya, habis ini kita berangkat sudah mau jam 7
Putri : Mas pasti belum sarapan kan. Kita sarapan bareng ya
Hari : Iya sayang

Harput ke meja makan. Putri menyiapkan makanan untuk Hari, setelah itu mengambil makanannya. Harput sarapan. Setelah sarapan mereka berdua berangkat.

Hari mengantar Putri terlebih dahulu ke SMP Nusa Bangsa

Satu Rasa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang