Chapter 6

336 26 3
                                    

Jika kau tidak mencoba, maka kau tidak akan tahu hasilnya. Lagi pula, kita akan mati nanti, kenapa tidak kita coba dengan serius dan bersungguh-sungguh?

×××××


Kemenangan Luffy selalu disambut dengan pesta minum-minum di desa tempat asalnya. Makino tertawa kecil melihat pak tua kepala desa, Woop Slap, yang selalu merengut tidak senang setiap kali mereka berpesta karena Luffy. Sebenarnya Ia peduli, hanya saja sedikit galak adalah ciri khasnya. Tapi para warga sama sekali tidak peduli dan hanya tertawa. Melihat Luffy kecil yang kini tumbuh menjadi remaja kuat dan popular, dan selalu membantu orang lain adalah hal yang membanggakan.

Kekalahan Doflamingo menjadi peringatan tersendiri bagi pemerintah dunia, terutama tetua Gorosei. Mereka akan selalu mengawasi tiap pergerakan Mugiwara. Dunia akan kacau jika bajak laut tersebut selalu membuat ulah dan menentang pemerintahan. 'D' yang tak pernah punah adalah ancaman para 'dewa'.

Luffy akhirnya sampai di pulau Zou, tempat temam-temannya dan kru bajak laut Heart berada. Setelah mengucapkan 'sampai jumpa' kepada Ace dan Sabo, juga kepada Bartolomeo yang mengantarnya, Luffy dan yang lain memanjat tubuh seekor gajah yaitu pulau Zou itu sendiri. Zou adalah seekor gajah raksasa. Di punggungnya adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Mink. Beberapa hari singgah di pulau itu, Luffy membentuk aliansi dengan para samurai dari Wano Kuni untuk mengalahkan kaido (Momonosuke akhirnya terungakap sebagai anak Oden yang tewas oleh Kaido) Sebelum itu, Luffy terlebih dahulu pergi ke Whole Cake Island untuk menjemput Sanji.

Sanji dibawa oleh anak buah BigMom untuk menikah dengan Puding, anak BigMom sendiri, untuk membentuk aliansi antara Germa 66 dan bajak laut BigMom. Germa 66 adalah cabang militer Kerajaan Germa, dan pasukan tantara bayaran dunia bawah yang dipimpin oleh keluarga penguasa kerajaan, keluarga Vinsmoke, yaitu keluarga Sanji. Dia diancam jika tidak menuruti keinginannya, maka mereka akan membunuh Zeff, orang yang merawatnya dulu setelah dia kabur dari keluarga nya sendiri yang seperti monster.

Sanji menitipkan surat untuk Luffy. Sanji meminta Luffy untuk membantunya menggagalkan rencana BigMom. Dia percaya sang kapten tidak akan tinggal diam. Kaptennya akan selalu ada untuk membantu apa pun keadaannya.

"Torao, Kinemon, Momonosuke, kami akan segera menuju Wano Kuni setelah urusan dengan BigMom selesai." Luffy dan Kru yang lain bersiap untuk turun dari Zou.

"Kalian harus kembali dengan selamat." Law memperingati karena yang mereka hadapi adalah Yonkou.

Zoro melipat tangannya di dada. "Tenang saja, kapten kami sangat kuat. Kami pasti bisa mengambil kembali si alis mesum itu."

Luffy tertawa lepas mendengar ucapan Zoro. Awalnya Luffy hanya akan pergi sendirian ditemani oleh Pekoms dan Pedro. Tapi Zoro dan yang lain menolak rencana tersebut, mereka bersikeras untuk ikut. Mereka ingin selalu ada bila kaptennya membutuhkan mereka nanti, dan juga Nami tidak ingin terjadi sesuatu pada kaptennya di tengah lautan, karena Luffy sama sekali tidak mengerti tentang navigator. Dan Franky tidak ingin Luffy salah mengemudikan kapal, Usop akan ada jika Luffy membutuhkan bantuan menembak dari jarak jauh, Chopper tidak ingin Luffy terluka dan akan selalu siap siaga jika terjadi sesuatu, Brook akan ikut kemanapun kaptenya pergi, dan Robin akan mengantarkan langkah kaptennya dengan pengetahuan yang Ia miliki. Lalu Zoro, tentu saja dia akan menemani kaptennya bahkan hingga ke neraka sekali pun.

Luffy tidak bisa berkata apa pun lagi. Bahkan membantah pun tidak berani jika tidak ingin pukulan maut menghantamnya. Mereka jelas akan memarahi sang kapten jika tidak setuju mereka ikut. Luffy tersenyum hangat. Teman-temannya sangat baik dan perhatian.

Journey (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang