Sejarah tercipta setiap hari, tapi manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalu.
×××××
Berita mengenai kelompok Bajak Laut Mugiwara tersebar hingga ke Dunia Baru. Akainu membanting surat kabar di atas meja, menggeram marah dengan apa yang tertulis di halaman utama, 'BAJAK LAUT TOPI JERAMI KEMBALI SETELAH DUA TAHUN MENGHILANG.'
Tidak ada yang tahu kemana dan apa yang mereka lakukan selama dua tahun terakhir. Bahkan, seperti seluruh dunia telah menganggap keberadaan mereka menghilang, atau mereka telah membubarkan diri. Gorosei tentu tidak akan tinggal diam. Mengingat kejadian dua tahun lalu ketika kapten mereka, Mugiwara No Luffy, membuat ulah di Marineford. Membebaskan beberapa tahanan berbahaya dari penjara level 6, Impel Down, untuk menjadi sekutu mekawan marinir saat eksekusi Hiken No Ace.
"Garp, cucu mu," teriak Sengoku setelah melihat surat kabar hari ini. Garp hanya tertawa sambil tangannya mengambil keripik lalu mengunyahnya pelan. Kakek tua yang selalu memukul ASL dengan tinju cintanya seperti sedang senang. Atau mungkin bangga melihat cucunya kembali membuat ulah. Garp menyesal tidak memilih untuk membebaskan Ace waktu itu. Ia sadar bagaimana kacaunya dunia di bawah tangan pemerintah dunia. Bukan keadilan seperti itu yang Garp harapkan.
"Ne, Senny. Seperti yang telah kamu tahu, aku sudah menantikan saat ini. Andai saja waktu itu kamu tidak menahan ku, anjing magma itu sudah mati."
Tatapan Garp tajam menatap Sengoku, mengintimidasi. Sengoku tentu paham dan sedikit setuju dengan Garp. Ia juga tahu cepat atau lambat dirinya akan memilih jalan yang sama. Mengeksekusi Hiken No Ace bukan kemauannya. Tetapi itu adalah perintah dari para Gorosei, orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi di pemerintahan.
×××××
Disebuah pulau di Dunia Baru
"Okashira. Okashira." Seorang kru bajak laut berlari membawa surat kabar di tangannya. "Ada berita bagus untuk Anda." Dia menyerahkan surat kabar tersebut kepada seseorang dengan luka cakar di wajah sebelah kiri. Akagami No Shanks, pria dengan rambut merah melihat bagian depan surat kabar yang diberikan seorang kru padanya. Menyungging senyum dengan apa yang dia lihat, akhirnya dia kembali setelah menghilang entah kemana. "Kau kembali, Luffy," Shanks mengingat kembali masa lalu bersama bocah tujuh tahun disebuah desa yang menjadi persinggahannya dulu. Bocah yang selalu merenget ingin ikut bersamanya untuk berlayar. Bocah yang tidak sengaja memakan buah iblis yang mereka curi, dan bocah yang berjanji akan mengembalikn topi Jerami miliknya suatu hari nanti.
"Semuanya. Kita akan berpesta dan minum sampai puas."
"Ouuuu". Semua kru berteriak setuju dengan dengan kapten mereka. Begitulah Shanks. Apapun yang menyangkut Luffy, dia pasti akan mengadakan pesta.
Kembalinya Bajak Laut Mugiwara tentu membuat sebagian orang senang, terutama di pulau-pulau nakamanya berasal. Insiden Marineford masih membekas di ingatan semua orang. Kematian Shirohige dan Hiken No Ace yang jasadnya belum ditemukan hingga saat ini, membuktikan kekuatan angkatan laut yang tidak main-main. Di sisi lain, Garp mulai berencana untuk berkhianat terhadap pemerintah dunia. Secara diam-diam Garp mencari informasi mengenai pasukan Revoludioner, walaupun itu sulit. Karena hingga sekarang dia belum tahu tentang Sabo, atau tentang Ace yang masih hidup. Garp ingin keadilan yang sebenarnya. Bukan keadilan seperti pemerintah dunia tegakkan. Itu sangat berlawanan. Merenggut kebebasan manusia lain, hingga menjadikannya budak Tenryuubito, bukankah itu sangat kejam? Lalu di mana letak keadilan yang selalu mereka teriakkan? Setelah penyesalannya karena tidak bisa melindungi cucu-cucunya, Garp hingga saat ini terus berpikir. Ace maupun Luffy tidak membuat kerusakan atau menjarah suatu pulau seperti beberapa bajak laut lain yang kejam. Mereka tidak melakukan itu.