Chapter 9

245 25 12
                                    



Selama manusia masih mencari makna kebebasan, mereka tak akan pernah berhenti!

×××××


Satu jam berlalu, momen yang ditunggu akhirnya tiba. Sanji sudah siap dan Puding kini bersamanya di ruangan khusus untuk mempelai. Puding mencoba mengoda Sanji, memberinya kata-kata manis hingga si kuning mesum itu terbuai sendiri. Meski Sanji tahu Puding hanya pura-pura menggodanya, tetap saja dia tidak bisa menahan diri.

'Aku tidak boleh tergoda, dia hanya akan membunuhku,' batinnya pada diri sendiri. Namun wajahnya berkata lain. Sanji benar-benar tergoda.

Sementara di tempat acara, keluarga Vinsmoke duduk di salah satu meja yang dijaga ketat oleh anak-anak BigMom. Ada Charlote Perospero, Charlote Oven, dan Charlote Smoothie. Niji merengut di posisinya, karena BigMom tidak mengizinkan mereka untuk membawa senjata apapun. Alasannya untuk jaga-jaga. Sementara Reiju duduk tenang seperti memikirkan sesuatu.

Di lain sisi, anak terkuat BigMom yaitu Katakuri melihat Puding di masa depan jatuh dan menangis. Katakuri memiliki Kenbunshoku haki yang amat kuat di level yang berbeda. Hingga ia bisa melihat masa depan meski hanya beberapa detik. Ia bertanya-tanya ada apa dengan adiknya itu?

Acara akan segera dimulai. Kedua mempelai dibawa menuju altar oleh Zeus, yaitu awan yang diberikan nyawa oleh BigMom. Tidak jauh dari Altar, sebuah kue pernikahan dengan ukuran raksasa di bawa keluar oleh semua koki. BigMom dengan liur menetes ingin segera melahap kue penikahan tersebut. BigMom sudah menunggu momen ini sejak lama. Bahkan Germa sudah memantau Sanji untuk ia jadikan tumbal kerja sama nya dengan BigMom.

Beberapa detik setelah Zeus membawa Sanji dan Puding, Perosero mengeluarkan permen dari tubuhnya untuk menahan keluarga Vismoke. Mereka menempel pada tempatnya oleh kekuatan anak BigMom. Permen itu melekat pada tubuh mereka seperti lem. Buruknya lagi permen itu mudah terbakar, dan Perospero berencana untuk menghanguskan mereka semua.

"Kalian tidak akan bisa lepas dari sini. Selamat karena sebentar lagi pasukan Germa akan menjadi milik kami." Perospero dan yang lain tertawa nista atas kemenangan mereka yang berada di depan mata.

Judge melebarkan mata tidak percaya karena sudah ditipu oleh BigMom. Tidak mungkin, pikirnya. BigMom telah membuat kesepakatan untuk menjalin aliansi dengannya. Tidak mungkin BigMom melakukan ini. Judge menangis karena gagal mendapatkan kuasa atas negeri yang dia impikan selama ini. Sementara itu Yonji hanya tertawa tanpa perasaan. Begitu pun yang lain.

"Jadi kita telah ditipu." Tapi tidak ada rasa simpatik atau penyesaln sedikit pun.

Reiju hanya menyalahkan sang Ayah. Ini semua karena ulahnya sendiri menciptakan anak-anak yang tidak memiliki perasaan sedikit pun. Bahkan ketika melihat Ayah mereka menangis malu. Reiju tidak menyalahkan adik-adiknya atas itu, karena mereka diciptakan memang untuk menjadi manusia tanpa hati.

Di altar, pendeta sudah bersiap untuk menikahkan Sanji dan Puding. Di sana sudah ada BigMom yang menunggu mereka berdua.

"Sebelum itu, silahkan untuk mempelai pria membuka veil —kerudung yang menutup kepala pengantin wanita—untuk mencium kening mempelai wanita."

BigMom sudah merencanakan ini. Ketika Sanji membuka veil yang digunakan Puding, dan menyibak rambut yang menutup keningnya, makan mata ketiganya akan terlihat. Lalu Sanji akan terkejut, setelah itu Puding menembaknya.

Sanji membuka veil menuruti perkataan pendeda. Disibaknya rambut Puding hingga menampakkan mata yang wanita itu sembunyikan, namun tanpa diduga wajah sanji bersemu merah karena melihat mata indah sang wanita.

Journey (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang