musuh terlihat

276 29 2
                                    

" lakukan apapun yang kau mau aku tidak akan peduli tentang semua itu, tetapi jika kau mulai menyentuh milikku maka jangan salahkan aku, tidak peduli bahkan nyawamu sekali pun "

_ Tuan muda Zeva _






HAPPY READING SAYANG2NYA AIS❤








" tidik tidik jingin kitikin sipirti iti "

Ledek nero saat memasuki ruangan dan melihat tuan muda


Al yang sudah merasa malu hanya terdiam dan berpura-pura sibuk menatap fokus kedepan laptop nya

" iki tidik ikin mininggilkinnyi "

Nero meniru persis pada tingkah tangis al tadi malam

" ekhem ada perlu apa datang kemari sekretaris nero? "

Ucap al formal berusaha secool mungkin sungguh hilang sudah harga dirinya ulah sekretaris kematiannya itu

" gausah sok cool lo, gw tau malu kan lo sampai ubun-ubun? hahaha apa itu reputasi tuan muda ? "

" lo mau ngapain sih kemari kalau lo kemari cuma ingin ngeledek gw, Pergi lo!"

" santai aja kalee semalem aja lo nangis kejer kek anak ilang lah sekarang udah bisa ngelawan lagi "

Nero duduk di sofa milik tuannya itu dengan wajah tanpa dosa

" Can you be quiet or not? Diam atau gw potong gaji lo!! "

Gertak al mumet dengan ocehan tidak berguna yg dilontarkan nero, tanpa menunggu lama sedetik kemudian nero terdiam bungkam yang benar saja hanya karna ocehan tidak berguna gajinya ludes setengah, sungguh ia tidak rela

" serah lo mau ngapain disini gw mau jemput bini gw dulu "

" ngambil sertifikat perusahaan boleh kali ya "

Al yg tadinya sudah berjalan keluar kini berhenti mendengar ucapan semudah itu dari nero,ia memberikan side eye mematikan pada sekretaris gilanya

" berani betingkah gw penggal pala lo "

Sadis al berjalan meninggalkan nero

" Baiklah mari kita lihat dimana milikku berada, sedang apa dia saat ini "

Al melihat bila yg tengah memakan bekalnya dengan tenang di sebrang sana

" ahk tuhan manis sekali , siapa punya bini paling manis sedunia? Saya saya saya "

Gembira al mengacungkan tangan saat menanyakan dan menjawab sendiri pertanyaannya


Ia menuju kampus bila menggunakan mobil kesayangan miliknya yang jika Ais membelinya dapat dipastikan besok tidak akan makan (idih idih jangankan membeli pulusnya saja tak mencukupi)


Tak lama lagi ia akan sampai pada tujuan, al mendengar suara perdebatan dari sebrang tempat bila berada, wajahnya memerah mendengar makian seseorang yg dilemparkan kepada wanitanya


Mobil Bugatti La Voiture Noire itu melaju gesit tak butuh waktu lama al segera turun ia membanting pintu mobilnya keras, masih beberapa langkah ia berjalan terpaksa langkah kakinya terhenti


AlsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang