chapter 3

5.3K 319 15
                                    

Typo bertebaran!

Happy reading 💓
-
-
-
-

Beberapa hari kemudian.

sudah satu minggu alvaro bersekolah di sma Airlangga school,ia pun menunjukkan sifat aslinya kepada guru dan teman teman yang ada di sma itu.

kini alvaro dan eza sedang berada di kantin karena sekarang adalah jam istirahat."nanti pelajaran siapa za?"tanya alvaro.

"pelajarannya bu ratna."jawab eza setelah itu ia memasukan bakso ke dalam mulutnya.

"matematika?"

eza hanya mengangguk."bolos kuy,gue males njir pelajaran bu ratna pasti selalu dikasih kuis."ucap alvaro

alvaro merasa malas jika harus mengikuti pelajaran keramat itu,setiap pelajaran itu selalu saja ada kuis dan alvaro lah yang selalu disuruh menjawab kuis yang dibuat oleh gurunya itu.

alvaro pun bingung kenapa bu ratna selalu mengasih kuis kepadanya? apa bu ratna punya dendam dengannya? itu lah isi pikiran Alvaro saat ini.

"gaskeun,gue juga males pelajaran mtk bikin ngantuk."ucap eza

alvaro yang mendengar perkataan eza pun tertawa."iya njir gue bingung kenapa si zidan demen habis sama pelajaran mtk yang dimana sebagian orang benci dan gak suka pelajaran itu."ucap alvaro.

zidan adalah teman sekelasnya,ia murid paling pintar di kelas 10 mipa,"lu belum coba aja, matematika itu seru nya bukan main apalagi kalo lu tau semua rumusnya."ucap zidan seraya duduk di sebelah eza,niatnya ia ke kantin hanya ingin membeli minuman namun ia tidak sengaja mendengar perkataan alvaro yang membahas tentang mtk dan menyebut namanya.

"seru lu bilang? emang otak lu gak meledak apa dan?,gue yang lihat nya aja udah muak bikin kepala gue rasanya mau pecah."ucap alvaro

"dia kan pinter al jadi wajar."

"ada yang lebih pinter dari gue,di sma ini dia dijuluki the king of mathematics." ucap zidan lalu ia berdiri."gue duluan."lanjutnya lalu ia berjalan meninggalkan alvaro dan ezra.

"lu tau gak yang di maksud the king of mathematics sama si zidan."tanya alvaro,ia penasaran sama orang yang di juluki the king of mathematics oleh semua orang yang ada di sma airlangga.

"dia itu ketos disini, nama nya devano airlangga."ucap eza

alvaro yang mendengar nama devano airlangga pun tidak merasa asing,ia berpikir sejenak." nama belakangnya bisa kebetulan banget sama nama sekolah ini."gumam alvaro namun masih bisa di dengar oleh eza.

"iya lah orang dia itu..."belum selesai berbicara bel berbunyi yang menandakan jam istirahat sudah selesai.

"udah bel,ayo ke rooftop."ucap alvaro,mereka berdua pun berdiri dan berjalan menuju rooftop.

•••••

seorang pemuda sedang berjalan di koridor, pemuda itu terus berjalan hingga ada seseorang yang memanggil namanya.

"devan."panggil seorang wanita paruh baya yang menggunakan seragam guru.

pemuda itu pun berbalik dan melihat seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan kearahnya."ada apa bu?"tanya devano kepada wanita paruh baya yang ada di depannya.

Devano airlangga ia adalah anak dari pemilik sma airlangga school dan juga adik dari kepala sekolah sma itu sendiri,devano juga di juluki sebagai the king of mathematics karena kepintarannya dalam bidang matematika tidak main main.

devano pemuda yang sangat tampan dan tinggi, mempunyai mata elang serta rahang yang tegas dan memiliki sifat yang sangat dingin.

saat ini ia menjabat sebagai ketua osis di sma airlangga school,banyak kaum hawa yang mencoba untuk mengambil hati ketua osis itu namun nihil tidak ada satupun dari mereka yang berhasil.

"tadi ada murid yang laporan dengan saya bahwa dia melihat dua siswa pergi ke arah rooftop sepertinya dua siswa itu bolos jadi saya minta kamu untuk mengurus dua siswa itu."ucap bu endang selaku guru bk.

"baik bu kalau begitu biar saya yang urus."ucap devan,lalu ia pergi berjalan menuju rooftop.

saat sampai di rooftop,devan melihat dua siswa yang sedang menikmati  pemandangan jalan raya yang terlihat dari atas,ia pun berjalan kearah mereka berdua.

lalu devan mengambil satu batang rokok yang berada di tangan salah satu dari mereka." dilarang merokok di area sekolah."ucap devan seraya membuang rokok itu kesembarang arah.

"lu apa apaan sih anjing."ucap alvaro yang kesal rokok nya di rebut dan dibuang begitu saja.

eza pun mendekatkan mulutnya dengan telinga alvaro."lu gak usah macem macem al,dia ketos."bisik eza,ia takut alvaro melakukan hal yang tidak tidak kepada devan.

devan sedikit menunduk,ia menatap tajam pemuda mungil yang ada di depannya,pemuda yang lebih pendek darinya,dan juga pemuda yang memiliki kulit putih pucat, serta bibir mungil berwarna merah.

"he is my type"

•••••

Hello,gimana kabarnya?
Jangan lupa vote and commen ya gays ☺️

sampai ketemu di chapter selanjutnya, bye-bye💓

KETOS [BL Lokal] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang